SUKABUMIUPDATE.com - Pencuri uang tak hanya disebut maling, sebagian masyarakat juga ada yang meyakini uang bisa dicuri oleh sosok mitos bernama 'tuyul'. Seorang anak pencuri uang yang digambarkan dengan sosok botak tak pakai baju itu disebut tuyul.
Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS pernah memberikan penjelasan soal tuyul. Penjelasan UAS tentang tuyul ini dikutip dari pekanbaru.suara.com pada Senin (10/4/2023).
Fenomena desas-desus uang THR yang hilang sedikit banyak menyinggung soal keberadaan tuyul. Hal ini secara tidak langsung membuat Ustadz Abdul Somad ikut angkat suara.
Sosok tuyul dalam satu kisah digambarkan sebagai jelmaan dari bayi yang baru meninggal, lalu kuburannya dibongkar oleh orang musyrik. Jasad bayi tersebut kemudian "dihidupkan" lagi dan dikuasai setan untuk berbuat kejahatan, yakni mencuri.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Studio Foto di Sukabumi Lengkap Alamat dan Harganya
Kisah fiksi orang Indonesia menceritakan tuyul sebagai anak kecil berkepala botak dan suka mencuri uang. Sebagai sesajen, tuyul biasanya diberi susu oleh wanita cantik yang memiliki ASI.
Mitos itu kian berkembang dan jika tuyul tidak disusui maka akan melawan pada tuannya dan tidak mau lagi diminta kerja untuk mencuri uang. Biasanya, tuyul mencuri uang sebagian, tidak diambil semua ketika melakukan pencurian.
Di telinga masyarakat Indonesia, nama tuyul ini sangat tidak asing. Kaya jalur express, begitu istilah orang yang konon memelihara tuyul guna memperkaya diri secara cepat meski harus memakan tumbal.
Baca Juga: 7 Titik Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran 2023, Ada Sukabumi!
Tak jauh berbeda dengan mitos pada umumnya, dalam mitologi Jawa, tuyul juga diyakini ada bentuk makhluk halus berwujud seperti orang kerdil atau anak kecil dengan kepala gundul.
Ustadz Abdul Somad lantas menyebutkan bahwa tuyul termasuk golongan jin. UAS mengatakan tuyul, Nyi Roro Kidul, Nyi Blorong, Hantu, Suster Ngesot juga termasuk golongan jin.
Di berbagai daerah, mahluk halus dari jelmaan jin ini memiliki nama berbeda. Misal ada yang disebut tuyul, ada juga menyebutnya kencit.
"Ada tuyul, ada juga kencit. Jika di tanah Batak Karo biasa disebut begu ganjang," kata UAS, dikutip Senin (10/4/2023).
Baca Juga: Kisah Nyata Kupu-Kupu Malam: Cerita "Caca", Perempuan PSK Tuli Pengidap HIV
Dijelaskan, begu artinya hantu, ganjang artinya tinggi. "Ada juga sebutan Sundel Bolong di Jawa," katanya.
"Itu ada juga disebut penjaga Pantai Laut Selatan, itu semua adalah jin. Beda daerah beda nama," kata Ustadz Abdul Somad.
Setelah itu, dijelaskan juga jika jin ada yang baik dan jahat. Jin dalam Islam tidak mengganggu dan tidak jahat atau mencelakakan manusia.
UAS menjelaskan jin yang baik dinamai jin muslim. Kemudian jin yang jahat dinamakan jin kafir. Sementara Penjelasan UAS tentang tuyul, ia menyebutkan sosok mahluk halus itu termasuk dalam bagian jin kafir.
"Iya (tuyul) jin kafir itu setan. Induk dari jin kafir itu iblis. Begitu susunannya," kata UAS.
Sumber: pekanbaru.suara.com