SUKABUMIUPDATE.com - Setiap manusia bebas melakukan yang dia mau ketika hidup di dunia, namun perlu diingat semua yang dilakukan akan diminta pertanggungjawabannya ketika di akhirat kelak.
Baik itu amalan baik maupun perbuatan buruk akan dihitung dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Jika amalan baik yang dilakukan ketika hidup di dunia lebih banyak maka akan mendapatkan pahala begitupun jika amalan buruk yang lebih banyak dikerjakan maka siksaan pedih telah menanti di akhirat kelak.
Perhitungan amal manusia itu dilakukan agar manusia dapat melihat secara adil bahwa selama hidup di dunia ia melakukan amalan-amalan yang diperintahkan oleh Allah atau melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
Baca Juga: 4 Amalan yang Dianjurkan Setelah Shalat Tarawih Selama Bulan Ramadan
وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ
Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya.
Amal Manusia yang Pertama Kali Dihisab
Diterangkan dalam hadis nabi bahwasanya amal manusia yang pertama kali dihisab adalah salatnya.
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah salat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi." (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidzi).
Baca Juga: Amalan Sebelum Salat Subuh: Baca 41 Kali Rezeki Seluas Langit Menurut Mbah Moen
Salat wajib lima waktu merupakan amalan yang sangat penting dan wajib dijalankan oleh umat muslim. Diterangkan dalam hadis di atas bahwa kualitas salat seorang muslim akan menentukan nasibnya di kemudian hari. Namun, tidak jarang kita menemukan beberapa dari umat muslim yang tidak melaksanakan salat, bahkan sampai mengatakan “Salat tidak penting yang penting berbuat baik”.
Pernyataan tersebut merupakan pernyataan keliru. Bagaimana mungkin orang yang tidak salat adalah orang yang baik, padahal salat itu akan mendatangkan kebaikan dan mencegah bagi yang melaksanakannya dari berbuat keji dan mungkar.
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).
Meninggalkan salat merupakan salah dosa besar dan akan mendapatkan azab yang pedih dari Allah SWT. Ibnu Qayyim Al Jauziyah mengatakan dalam kitab Ash Shalah.
Baca Juga: Mati Suri 30 Menit, Ibu Muda di Baros Sukabumi Cerita Amalnya Hilang Gegara Ghibah
“kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”
Orang yang meninggalkan salat wajib karena mengingkari kewajibannya kata nabi Muhammad merupakan orang kafir. Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
إنَّ العَهدَ الذي بيننا وبينهم الصَّلاةُ، فمَن تَرَكها فقدْ كَفَرَ
Artinya: “Sesungguhnya perjanjian antara kita dan mereka (kaum musyrikin) adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir” (HR. At Tirmidzi).
Manusia yang pertama kali dihisab
Menjadi umat terakhir yaitu umat dari nabi Muhammad merupakan keistimewaan yang luar biasa. Diterangkan dalam sebuah hadis, bahwa umat yang pertama kali dihisab adalah umat nabi Muhammad SAW. Hal itu sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa nabi Muhammad SAW bersabda:
Baca Juga: 3 Bentuk Sabar Selama Puasa Bulan Ramadan, Pahalanya Tidak Terbatas!
“Kita adalah umat terakhir dan menjadi manusia pertama yang dihisab.” Lantas ada yang bertanya, “Dimanakah umat yang lain dan para nabi?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya, kita adalah yang terakhir dan yang pertama.” (HR. Ibnu Majah).
Keutamaan menjadi manusia cepat dihisab oleh Allah adalah jika seseorang tersebut merupakan orang yang banyak melakukan amal ibadah semasa hidupnya, maka ia akan segera merasakan kenikmatan surga yang telah Allah janjikan.
Itulan penjelasan mengenai amal dan manusia yang pertama kali dihisab pada pada hari kiamat. Semoga bermanfaat.
Sumber: Akurat.co