SUKABUMIUPDATE.com - Bulan suci Ramadan 2023 hanya tinggal menghitung hari, artinya umat muslim sudah harus mempersiapkan diri untuk menyambut bulan penuh berkah tersebut.
Seperti diketahui, Ramadan adalah bulan suci yang penuh keistimewaan dan paling dirindukan umat Muslim di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Banyak keistimewaan di bulan Ramadan yang tidak terjadi di bulan-bulan lainnya.
Salah satu keistimewaannya yaitu bulan Ramadan menjadi momen paling baik untuk penghapusan dosa-dosa atau bertaubat. Dengan puasa dan rangkaian amalan lainnya seperti shalat tarawih, diharapkan dapat menjadi penghapus dosa yang telah kita lakukan.
Baca Juga: 50 Ucapan Menyambut Ramadan 2023, Penuh Makna dan Menyentuh
Namun, perlu untuk diketahui oleh umat muslim di seluruh dunia, meskipun bulan puasa menjadi bulan penuh pengampunan tapi ada juga golongan orang celaka pada bulan suci ini.
Hal tersebut dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad dilansir dari kanal YouTube @MediaDakwahSumbar via Suara.com, Minggu (19/3/2023).
Ustadz Abdul Somad atau yang biasa dipanggil UAS, dalam ceramahnya mengungkapkan jika orang yang celaka itu adalah mereka yang bertemu dengan bulan Ramadan dan hidup di bulan Ramadhan, namun bulan ini tidak bisa mengampuni dosa yang sudah dilakukannya.
Baca Juga: 4 Hero Mobile Legends Terkuat Paling OP, Bikin Musuh Takut
Bahkan kata Ustadz Abdul Somad, berkaitan dengan hal itu, dijelaskan juga dalam doa yang dipanjatkan malaikat Jibril tentang celakanya orang-orang di bulan Ramadan.
"Celakalah orang yang bertemu dengan Ramadan, tapi dosanya tidak diampunkan," kata Ustadz Abdul Somad.
Sementara itu melansir dari Kemenag Provinsi Aceh ada empat golongan yang celaka di bulan Ramadan, diantaranya yaitu:
Baca Juga: Bansos Ramadan 2023, Begini Cara Cek Penerima Bantuan Sosial Kemensos
Pertama, orang yang melupakan dosa-dosa yang dia lakukannya, seakan-akan ia tak melakukan kesalahan sehingga melupakan dirinya untuk beristighfar kepada Allah.
Kedua, orang yang selalu mengingat-ngingat kebaikannya kepada orang lain sehingga ia berharap balasan dari orang tersebut.
Ketiga, orang yang dalam urusan dunia selalu memandang keatas, sehingga menyebabkannya lupa untuk mensyukuri apa yang telah ia miliki.
Keempat, orang yang dalam urusan akhirat ia melihat ke bawah, sehingga ia merasa sudah cukup beribadah apa adanya saja karena ia melihat banyak orang yang dibawahnya yang tak mau beribadah sama sekali.
Sumber: Suara.com | Kemenag Aceh