SUKABUMIUPDATE.com - Kemenag mengumumkan bahwa Sidang Isbat Awal Ramadan 1444 H akan digelar pada Rabu 22 Maret 2023 mendatang. Artinya Ramadan 2023 akan segera tiba, bulan Suci umat Islam yang penuh dengan keistimewaan.
Ya, keistimewaan bulan ramadan atau bulan Puasa ini salah satunya adalah ada segudang amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Ramadan adalah bulan kesembilan pada kalender Hijriah di mana seorang Muslim wajib melaksanakan ibadah puasa selama 29 atau 30 hari penuh.
Setelah berbuka puasa, tepatnya ba’da Isya, umat Islam melanjutkan ibadah Shalat Tarawih baik secara munfarid maupun berjamaah. Selain itu, para Muslim juga berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, seperti sedekah dan membaca Alquran.
Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia
Selama Ramadan, umat Islam senantiasa berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan kesabaran, keikhlasan, dan kebersamaan sesama Muslim.
Maka dari itu, inilah sederet keistimewaan bulan Ramadan sebagaimana dilansir dari almanhaj.or.id via Tempo.co!
1. Puasa di Bulan Ramadan Termasuk Rukun Islam Ke-4
Setiap Muslim sejatinya pasti mengetahui hal ini. Seperti firman Allah Swt. pada Al-Baqarah ayat 185, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.”
Hal tersebut kemudian turut dinyatakan dalam Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim, “Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan haji ke Baitullah.”
2. Alquran Turun di Bulan Ramadan
Seperti yang telah disebut pada Al-Baqarah ayat 185, Allah Swt. juga berfirman dalam Al-Qadr ayat 1–5, “Sesungguhnya Kami turunkan (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Berdasarkan surah tersebut, malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan tersendiri. Banyak keselamatan dari azab yang terjadi pada malam itu, lantas Lailatul Qadar juga disebut sebagai “malam penuh keselamatan”.
Tidak ada satu orang pun tahu pasti kapan tepatnya malam Lailatul Qadar jatuh. Namun, Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim menyebut, “Carilah Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari sepuluh malam terakhir (dari bulan Ramadan).”
Beruntung bagi umat Islam yang mendapat malam Lailatul Qadar. Pada Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim lainnya disebutkan, “Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh) keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
3. Puasa Ramadan Pengampun Dosa
Sangat banyak hadist yang menyebut tentang ini. Tak hanya puasa, Allah bahkan menjadikan setiap shalat yang dilakukan dengan keimanan sebagai sebab diampuninya dosa.
“Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (Hadits Shahih Bukhari dan Muslim).
“Dari salat (ke shalat) yang lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadan ke Ramadan, semua itu dapat menghapuskan (dosa-dosa) di antara waktu tersebut, jika menjauhi dosa-dosa besar.” (Hadits Shahih Riwayat Muslim).
“Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi ganjarannya. Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku semata.” (Hadits Shahih Riwayat Muslim).
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya.” (Hadits Riwayat Bazzar).
“Siapa yang berpuasa (pada bulan) Ramadan, maka satu bulan sama seperti sepuluh bulan. Dan (siapa yang berpuasa setelah itu) berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawal), hal itu (sama nilainya dengan puasa) sempurna satu tahun”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad dan Muslim).
4. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, Setan-Setan Dibelenggu
Hal ini tercantum pada Hadits Shahih Bukhari dan Muslim, “Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”
Sementara pada Hadits Riwayat Nasa’i dan Ahmad terdapat tambahan, “Telah datang kepadamu Ramadan, bulan yang penuh barakah.”
5. Tidak Ada Siksa Kubur di setiap Malam Ramadan
Menurut Hadits Shahih Riwayat Ahmad, “Pada setiap (waktu) berbuka, Allah ada orang-orang yang dibebaskan (dari siksa neraka).”
6. Qiyam Ramadan (Shalat Tarawih) Penuh pahala
Shalat Tarawih memiliki banyak sekali keutamaan. Seperti halnya yang disebut pada Hadits Shahih Riwayat Abu Daud, “Bahwa siapa menunaikan qiyamul lail bersama imam hingga selesai, dicatat baginya (pahala) qiyamul lail semalam (penuh)”.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu, dia berkata: Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan menunaikan qiyam Ramadan tanpa memerintahkan dengan kuat (baca: bukan wajib).
Baca Juga: Tanggal Kalender Hijriah di Bulan Maret 2023, Syaban hingga Ramadan
Kemudian beliau bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Qiyam Ramadan ini juga dianjurkan secara berjamaah. Shalat Tarawih berjamaah lebih utama daripada salat seorang diri. Nabi Muhammad SAW sendiri telah melaksanakannya dan menjelaskan keutamaan hal itu pada sabda sebelumnya di awal paragraf (Bahwa siapa menunaikan qiyamul lail bersama imam…).
7. Umrah saat Ramadan Pahalanya seperti Haji
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas Radhiallahu ’anhuma, dia berkata: Rasulullah sallallahu ’alaihi wasallam bersabda kepada wanita dari Anshar: “Apa yang menghalangi anda melaksanakan haji bersama kami?”
Dia berkata: “Kami hanya mempunyai dua ekor unta untuk menyiram tanaman. Bapak dan anaknya menunaikan haji dengan membawa satu ekor unta dan kami ditinggalkan satu ekor unta untuk menyiram tanaman.”
Beliau bersabda: “Jika datang bulan Ramadan tunaikanlah umrah, karena umrah (di bulan Ramadan) seperti haji”. Dalam riwayat Muslim: “(seperti) haji bersamaku”.
8. Keutamaan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim menyebut, “Sesungguhnya Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam biasanya beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan hingga Allah ta’ala mewafatkannya, kemudian istri-istrinya beri’tikaf (sepeninggal) beliau.”
9. Anjuran Perbanyak Tadarus Alquran dan Tilawah
Definisi dari tadarus Al-Qur’an tidak lain adalah membacakannya kepada orang lain maupun mendengarkan orang lain yang membacanya. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim menyebut, “Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadan dan membacakan (Al-Qur’an) kepadanya.”
Membaca Alquran memanglah dianjurkan secara mutlak. Namun pada bulan Ramadan, membaca Alquran lebih-lebih ditekankan dengan sangat.
10. Pahala Berbagi saat Buka Puasa
Ramadan adalah bulannya berbagi, termasuk berbagi sajian buka puasa kepada orang lain. Menurut Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah, “”Barang siapa memberi buka (kepada) orang yang berpuasa, maka dia (akan mendapatkan) pahala seperti orang itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikit pun juga.”
Dengan kata lain, orang berpuasa yang membagi bukaan kepada orang berpuasa lainnya akan mendapat pahala dua kali lipat.
SUMBER: TEMPO.CO | NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM