SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal 17 Maret, setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Perawat Nasional. Peringatan ini juga bertepatan dengan hari lahirnya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh tenaga profesional di bidang kesehatan, terkhusus perawat. Untuk tema tahun ini Hari Perawat Nasional 2023 dan HUT PPNI ke-49 mengusung "Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme".
PPNI Sendiri merupakan organisasi satu-satunya yang menaungi seluruh para perawat di Indonesia. Akan tetapi, sebelum PPNI lahir, sejarah keperawatan Indonesia telah lebih lebih dulu ada semenjak penjajahan pemerintah Hindia Belanda.
Baca Juga: PSM Makassar Butuh 5 Poin Lagi untuk Kunci Gelar Juara Liga 1 2022/2023
Berikut ini sejarah lengkap Hari Perawat Nasional yang dikutip via Suara.com.
Cikal bakal organisasi keperawatan di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa kolonial. Melansir ppni-inna.org organisasi keperawatan berkembang pesat dimulai dengan adanya rumah sakit Residen Vpabst (1819) di Batavia (Jakarta).
Saat itu, Residen Vpabst berubah menjadi Stadsverband (1919) dan berkembang lagi menjadi Central Burgerlijke Zieken Inrichting (CBZ) di daerah Salemba. Kini, rumah sakit tersebut dikenal dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca Juga: 7 Cara Menagih Hutang Kepada Teman Agar Cepat Dibayar, Jangan Segan!
Pembangunan rumah sakit berjalan beriringan dengan lahirnya perkumpulan profesi keperawatan. Di RSCM saat itu terdapat sedikitnya empat organisasi keperawatan yakni Perkumpulan Kaum Verpleger fster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).
Organisasi-organisasi perawat saat itu mengadakan pertemuan yang juga dihadiri oleh tokoh-tokoh keperawatan berpengaruh saat itu, di antaranya Ojo Radiat, HB. Barnas dan Drs. Maskoed Soerjasumantri. Mereka sepakat untuk melakukan fusi dan menyatukan diri dalam satu wadah organisasi yang saat itu masih bernama Persatuan Perawat Nasional.
Baca Juga: Peringati Hari Musik Nasional: Simak Sejarah, Tujuan Hingga Faktanya
Penggabungan atau fusi organisasi perawat tersebut dilakukan di Ruang Demontration Jl. Prof Eykman Bandung No.34 Bandung Jawa Barat, sejak saat itu Tanggal 17 Maret 1974 disetujui dan dilakukan pernyataan bersama terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia, serta membentuk suatu kepanitian untuk mempersiapkan Kongres Pertama yang dilangsungkan pada tahun 1976.
PPNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini terus diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang. Dalam usianya yang tergolong usia produktif, PPNI telah tumbuh untuk menjadi organisasi yang mandiri.
Baca Juga: Pacaran Saat Puasa Ramadan Apakah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan.
Selain itu, untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan kesamaan pelayanan yang berkualitas.
Baca Juga: Viral Guru Honorer Dipecat Usai Komen ‘Maneh’, Ridwan Kamil Beri Klarifikasi
PPNI bersama anggotanya akan besama mengawal profesi keperawatan Indonesia pada arah yang benar, sehingga profesi keperawatan dapat mandiri dan bermartabat serta bersaing secara nasional dan international. Seperti itulah sejarah Hari Perawat Nasional.
Sumber: Suara.com (Nadia Lutfiana Mawarni)