SUKABUMIUPDATE.com - Istilah "Friendzone" pertama kali muncul dalam ranah populer lewat serial TV "Friends" yang rilis pada 1994. Kini, Friendzone semakin dikenal untuk menggambarkan kisah hubungan asmara antara laki-laki dan perempuan.
Friendzone cukup populer diartikan sebagai zona sebatas teman, meskipun ada pihak yang menginginkan hubungan lebih serius.
Merujuk publikasi Disolusi Hubungan Persahabatan Lawan Jenis Ketika Friendzone yang dikutip via Tempo, zona pertemanan diartikan sebagai kondisi seseorang memiliki perasaan romantis yang tidak berbalas dari temannya.
Baca Juga: Jatuhnya Sambo, Bus Palabuhanratu-Bogor yang Terperosok di Cicurug Sukabumi
Lantas, apa saja penyebab hubungan terjebak friendzone? Berikut 3 faktor penyebab kamu terjebak Friendzone dengan doi!
Penyebab Friendzone
1. Kurangnya kualitas untuk menjadi cukup menarik bagi temannya. Orang yang dalam situasi friendzone perlu menarik secara fisik, percaya diri menarik perhatian temannya
2. Kurangnya menemukan kecocokan yang ideal di antara keduanya karena untuk menjalin hubungan harus saling cocok.
3. Hanya satu orang yang berkomitmen terhadap hubungan, sedangkan temannya tidak.
Baca Juga: Bjorka Is Back! Hack 19 Juta Data BPJS, Netizen: Pengalihan Isu Pejabat
Untuk diketahui, Friendzone menggambarkan situasi yang tidak diinginkan bahkan terkadang dianggap tidak menyenangkan. Friendzone berkemungkinan menampilkan keadaan kegagalan emosional.
Pertemanan yang terjebak Friendzone tidak selalu berakhir indah. Adanya keinginan untuk mengembangkan hubungan dari teman menjadi pacar tidak terwujud berakibat pertemanan renggang atau keretakan.
Dalam kasus Friendzone, retaknya hubungan pertemanan bisa saja terjadi baik secara berangsur atau mendadak. Muncul keinginan mengurangi atau langsung putus komunikasi dan interaksi dengan sahabatnya.
Baca Juga: 154 Kasus Kriminal di Sukabumi: Mayoritas Narkotika, Pencurian dan Penganiayaan
Merujuk publikasi Regulasi Emosi pada Individu yang Mengalami Pertemanan Romantisme Tidak Berbalas (Friendzone), kerentanan yang dihadapi dalam situasi friendzone menuntut individu untuk mengontrol emosinya. Cara itu adalah bentuk strategi untuk menjawab tantangan yang harus dipenuhi dari kondisi tersebut.
Individu harus mampu mengidentifikasi dan menilai status hubungan pertemanan, terutama bereaksi secara emosional. Pengendalian emosi menjadi tantangan dalam situasi Friendzone.
Sumber: Tempo.co