SUKABUMIUPDATE.com - Menstruasi atau Haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode haid normalnya terjadi setiap bulan sejak menarche sampai menopause.
Wanita yang sedang Haid dilarang untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu, seperti shalat dan puasa. Namun masih ada banyak amalan wanita Haid di bulan Ramadan.
Merangkum NU Online via suara.com, kitab Taqrib menyebutkan ada 8 ibadah yang dilarang saat wanita Haid yaitu shalat, membaca Alquran, puasa, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid, thawaf, bersenang-senang di sekitar area kewanitaan dan jima'.
Baca Juga: Jatuhnya Sambo, Bus Palabuhanratu-Bogor yang Terperosok di Cicurug Sukabumi
Namun ulama dari madzhab Maliki berpendapat wanita Haid boleh membaca Alquran dan ulama dari madzhab Hanbali mengizinkan wanita Haid untuk i’tikaf di masjid.
Amalan Wanita Haid di Bulan Ramadan
1. Mencari Ilmu
Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah) dan manfaatnya sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain.
Kegiatan mencari ilmu bahkan masuk dalam kategori ibadah yang setara dengan jihad.
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami).
2. Berdzikir
Rasulullah dalam hadits riwayat Imam Bukhari bersabda:
“Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati”.
Baca Juga: Bjorka Is Back! Hack 19 Juta Data BPJS, Netizen: Pengalihan Isu Pejabat
Jenis dzikir sendiri sangat beragam, mulai dari takbir, tasbih, tahmid dan hauqalah. Kemudian wanita haid juga bisa aktif dalam majelis istighotsah serta menghadiri tahlilan, karena termasuk kegiatan yang bernilai ibadah.
3. Berdoa
Ketiga, doa adalah ibadah yang bisa dilakukan secara universal yang bisa dilafalkan oleh siapa saja bahkan dengan berbagai bahasa termasuk oleh wanita Haid atau nifas. Akar kata doa datang dari da‘â-yad‘û-du‘â yang berarti berseru atau memanggil.
Ya, doa lebih dari sekedar meminta tapi mengandung ikhtiar untuk mendekatkan diri pada Allah. Berdoa bisa juga disebut dengan bermunajat.
Baca Juga: 154 Kasus Kriminal di Sukabumi: Mayoritas Narkotika, Pencurian dan Penganiayaan
Berkaitan dengan larangan ibadah wanita Haid yang menyebut tak boleh menyentuh dan membawa mushaf, sebagian justru menyebut membaca Alquran tanpa menyentuhnya dengan niat Dzikir untuk mempelajarinya adalah hal yang diperbolehkan.
Hal ini sesuai dengan I'anatuth Thalibin, yang mengatakan:
"Apabila ada tujuan berdzikir saja atau berdoa, atau mencari berkah atau menjaga hafalan, atau tanpa tujuan apa pun (selama tidak berniat membaca Al-Qur'an) maka (membaca Alquran bagi perempuan haid) tidak diharamkan. Kerena ketika dijumpai suatu qarinah, maka yang dibacanya itu bukanlah Al-Qur'an kecuali jika memang dia sengaja berniat membaca Alquran. Walaupun bacaan itu seseungguhnya adalah bagian dari Alquran semisal surat al-ikhlas."
Sumber: Suara.com/Rima Suliastini