SUKABUMIUPDATE.com - Sidang Isbat Awal Ramadhan 1444 H akan digelar pada Rabu 22 Maret 2023 mendatang, menurut Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas) Kementerian Agama RI.
Bulan Ramadhan identik dengan kewajiban berpuasa bagi umat Islam sehingga siapa saja yang meninggalkan ibadah berpuasa di bulan Ramadhan maka akan berdosa sehingga harus qadha atau membayar fidyah.
Namun bagaimana jika hutang puasa Ramadan belum terbayar? Apakah berdosa? Simak penjelasannya berikut ini seperti dikutip via suara.com!
Baca Juga: Sopir Ammar Zoni Beli Sabu di Kampung Boncos, Sarang Pengedar Narkoba
Dalam menjalankan puasa Ramadhan terkadang seseorang tidak mampu menjalaninya secara penuh karena uzur, salah satunya perempuan yang sedang mengalami haid dan nifas.
Namun, bagi yang meninggalkan puasa Ramadhan tahun lalu perlu mengganti atau membayarnya sebelum bulan suci datang lagi. Artinya, ada hukum hutang puasa Ramadan belum terbayar yang perlu dipatuhi umat Islam.
Dilansir dari NU Online, umat Islam yang memiliki uzur memiliki tanggungan puasa dan diharuskan untuk melunasi atau qadha sebelum bulan Ramadan di tahun depannya.
Baca Juga: Terjerat Sabu dan Ditangkap Polisi, Permintaan Maaf Ammar Zoni Ke Irish Bella Disorot
Jika ada orang yang lalai dan tidak mengganti Puasa secara sengaja harus mengganti hutang puasa Ramadan dengan cara membayar fidyah dan Puasa qadha.
Batas membayar puasa yakni pada bulan Ramadhan selanjutnya. Puasa Ramadan pada tahun-tahun lalu pun wajib juga dibayarkan atau diganti.
Mengganti puasa atau mengqadha pada Ramadan yang lalu harus dilakukan sebelum tiba Ramadan yang akan datang. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 184 yang berbunyi sebagai berikut:
“Ayyaamam ma’duudaat; faman kaana minkum mariidan aw’alaa safarin fa’iddatum min ayyaamin ukhar; wa ‘alal laziina yutiiquunahuu fidyatun ta’aamu miskiinin faman tatawwa’a khairan fahuwa khairulo lahuu wa an tasuumuu khairul lakum in kuntum ta’lamuun”
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 184)
Membayar hutang puasa Ramadan
Ada beberapa golongan orang yang harus melaksanakan puasa, terutama orang telah baligh (dewasa), berakal, sehat jasmani, suci dari haid dan nifas, serta tidak bepergian jauh.
Baca Juga: Misteri Situs Gunung Padang Cianjur, Wisata Prasejarah di Jawa Barat
Sementara itu ada golongan yang diperbolehkan untuk meninggalkan puasa seperti:
- Anak kecil (belum baligh)
- Orang gila
- Sedang melakukan perjalanan jauh (musafir)
- Wanita hamil, melahirkan, dan menyusui
- Orang lanjut usia
- Wanita haid
Niat Puasa Qadha
Untuk kamu yang hendak membayar utang puasa atau meng-qadha puasa dapat membaca bacaan niat puasanya terlebih dahulu sebagai berikut:
“Nawaitu shauma ghadin 'an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘aalaa.”
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hutang puasa Ramadan yang belum terbayar tetap menjadi tanggungan. Sebab mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan hukumnya wajib.
Sumber: Suara.com/Muhammad Zuhdi Hidayat