Tukang Siomay Diduga Jadi Korban Hipnotis, Ini Tips Menghindari Modus Pelaku!

Jumat 03 Maret 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi. Hipnotis | Tips Menghindari Modus Pelaku (Sumber : Freepik/@freepik)

Ilustrasi. Hipnotis | Tips Menghindari Modus Pelaku (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Dugaan kasus hipnotis baru-baru ini telah terjadi di wilayah Sukabumi. Ini menimpa seorang penjual Siomay asal Cianjur usai dirinya ditemukan oleh sejumlah warga dalam kondisi tampak kebingungan dan basah kuyup.

Namanya Nandang (22 tahun), ia ditelantarkan di sekitar Jalan Alternatif Nagrak, Kampung Bungur Sarang, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi oleh orang tidak dikenal, pada Kamis (02/03/2023) sore.

Nandang kemudian dibawa ke Labora, Cibadak oleh salah seorang warga. Berdasarkan catatan redaksi sukabumiupdate.com, sepeda motor miliknya raib setelah diminta untuk mengantarkan orang tak dikenal yang diduga pelaku hipnotis.

motorNandang (22 tahun) ditelantarkan di sekitar Jalan Alternatif Nagrak, Kampung Bungur Sarang, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi oleh orang tidak dikenal, Kamis (02/03/2023) sore (Sumber: SU/Ibnu)

Kronologi dugaan kasus hipnotis ini bermula dari terduga pelaku yang meminta korban untuk mengantarkannya ke Cibadak dengan menggunakan motor yang tengah digunakan berjualan siomay.

Ketika di Jalan Alternatif Nagrak, Nandang diminta untuk turun dari sepeda motor miliknya, dengan alasan, meminta Nandang mengantarkan bungkusan plastik ke rumah orang.

Baca Juga: Kapan Malam Nisfu Syaban 2023 dalam Kalender Hijriah? Cek Disini!

Keterangan terpisah dari sejumlah warga, Nandang diminta naik bus untuk pulang ke Cianjur, lantaran ia mengaku berasal dari Kampung Cijedat RT 01/ 02, Desa Susukan, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur. Warga juga memberikan makanan, minuman dan ongkos pulang untuk Nandang.

Berbicara soal hipnotis, penting untuk mengetahui tips menghindarinya. Namun sebelum itu perlu dipahami bahwa hipnotis jalanan adalah suatu metode dalam kejahatan penipuan yang juga dikenal sebagai gendam.

Baca Juga: Cara Ikut Tren Instagram National Little You Day, Nostalgia Foto Masa Kecil

Melansir situs resmi Pengamanan Lingkungan Kampus Universitas Indonesia di laman plk.ui.ac.id, gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction, Ericksonian Hypnosis, dan Mind Control (Telepati, Magnetism).

Ya, gendam termasuk dalam metode hypnosis modern yang sudah dikenal di dunia barat, meskipun di Indonesia kerap disandingkan dengan Ilmu Hitam/Magic/Sihir.

Tips menghindari modus hipnotis jalanan

  1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak mempan kepada orang yang menolaknya. Ini karena seluruh proses hipnotis adalah proses self hypnosis (kita mensugesti diri sendiri), yang mana rasa takut seseorang akan dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis.
  2. Taruh rasa curiga pada orang baru, tidak dikenal atau orang yang berusaha mendekati tanpa sebab. Ini karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.
  3. Waspada terhadap orang yang menepuk tiba-tiba dan sebisa mungkin hindari percakapan dengannya. Ini karena sugesti hipnotis sedang dilontarkan ketika seseorang fokus pada ucapan tersebut, sehingga sebaiknya segera pindah dari tempat tersebut dan berusaha mengalihkan perhatian.
  4. Jangan biarkan pikiran kosong pada saat sendirian ditempat umum. Ini karena ketika pikiran kosong, alam bawah sadar akan terbuka dan mudah untuk dihipnotis.
  5. Waspada terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba. Ini bisa menjadi kemungkinan sinyal seseorang sedang berusaha melakukan telepathic forcing. Maka, segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut dengan cara berdoa menurut agama dan keyakinan.
  6. Khusus untuk orang latah, usahakan agar selalu ditemani oleh orang lain ketika bepergian. Ini karena latah adalah suatu kebiasaan membuka alam bawah sadar untuk mengikuti perintah.
  7. Bersikap hati-hati terhadap orang yang tiba-tiba menghampiri tanpa suatu hal yang jela. Ini karena modus hipnotis bisa dilakukan secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.
  8. Jika tubuh mulai merasa memasuki alam sadar yang berbeda, berusaha lah untuk keluar dan perintahkan diri agar sadar dan normal kembali. Beri sugesti penuh pada pikiran bahwa tubuh sedang dalam kondisi normal dan sadar sepenuhnya.

Sumber: plk.ui.ac.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa