SUKABUMIUPDATE.com - Dugaan kasus hipnotis baru-baru ini telah terjadi di wilayah Sukabumi. Ini menimpa seorang penjual Siomay asal Cianjur usai dirinya ditemukan oleh sejumlah warga dalam kondisi tampak kebingungan dan basah kuyup.
Namanya Nandang (22 tahun), ia ditelantarkan di sekitar Jalan Alternatif Nagrak, Kampung Bungur Sarang, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi oleh orang tidak dikenal, pada Kamis (02/03/2023) sore.
Nandang kemudian dibawa ke Labora, Cibadak oleh salah seorang warga. Berdasarkan catatan redaksi sukabumiupdate.com, sepeda motor miliknya raib setelah diminta untuk mengantarkan orang tak dikenal yang diduga pelaku hipnotis.
Nandang (22 tahun) ditelantarkan di sekitar Jalan Alternatif Nagrak, Kampung Bungur Sarang, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi oleh orang tidak dikenal, Kamis (02/03/2023) sore (Sumber: SU/Ibnu)
Kronologi dugaan kasus hipnotis ini bermula dari terduga pelaku yang meminta korban untuk mengantarkannya ke Cibadak dengan menggunakan motor yang tengah digunakan berjualan siomay.
Ketika di Jalan Alternatif Nagrak, Nandang diminta untuk turun dari sepeda motor miliknya, dengan alasan, meminta Nandang mengantarkan bungkusan plastik ke rumah orang.
Baca Juga: Kapan Malam Nisfu Syaban 2023 dalam Kalender Hijriah? Cek Disini!
Keterangan terpisah dari sejumlah warga, Nandang diminta naik bus untuk pulang ke Cianjur, lantaran ia mengaku berasal dari Kampung Cijedat RT 01/ 02, Desa Susukan, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur. Warga juga memberikan makanan, minuman dan ongkos pulang untuk Nandang.
Berbicara soal hipnotis, penting untuk mengetahui tips menghindarinya. Namun sebelum itu perlu dipahami bahwa hipnotis jalanan adalah suatu metode dalam kejahatan penipuan yang juga dikenal sebagai gendam.
Baca Juga: Cara Ikut Tren Instagram National Little You Day, Nostalgia Foto Masa Kecil
Melansir situs resmi Pengamanan Lingkungan Kampus Universitas Indonesia di laman plk.ui.ac.id, gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction, Ericksonian Hypnosis, dan Mind Control (Telepati, Magnetism).
Ya, gendam termasuk dalam metode hypnosis modern yang sudah dikenal di dunia barat, meskipun di Indonesia kerap disandingkan dengan Ilmu Hitam/Magic/Sihir.
Tips menghindari modus hipnotis jalanan
- Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak mempan kepada orang yang menolaknya. Ini karena seluruh proses hipnotis adalah proses self hypnosis (kita mensugesti diri sendiri), yang mana rasa takut seseorang akan dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis.
- Taruh rasa curiga pada orang baru, tidak dikenal atau orang yang berusaha mendekati tanpa sebab. Ini karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.
- Waspada terhadap orang yang menepuk tiba-tiba dan sebisa mungkin hindari percakapan dengannya. Ini karena sugesti hipnotis sedang dilontarkan ketika seseorang fokus pada ucapan tersebut, sehingga sebaiknya segera pindah dari tempat tersebut dan berusaha mengalihkan perhatian.
- Jangan biarkan pikiran kosong pada saat sendirian ditempat umum. Ini karena ketika pikiran kosong, alam bawah sadar akan terbuka dan mudah untuk dihipnotis.
- Waspada terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba. Ini bisa menjadi kemungkinan sinyal seseorang sedang berusaha melakukan telepathic forcing. Maka, segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut dengan cara berdoa menurut agama dan keyakinan.
- Khusus untuk orang latah, usahakan agar selalu ditemani oleh orang lain ketika bepergian. Ini karena latah adalah suatu kebiasaan membuka alam bawah sadar untuk mengikuti perintah.
- Bersikap hati-hati terhadap orang yang tiba-tiba menghampiri tanpa suatu hal yang jela. Ini karena modus hipnotis bisa dilakukan secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.
- Jika tubuh mulai merasa memasuki alam sadar yang berbeda, berusaha lah untuk keluar dan perintahkan diri agar sadar dan normal kembali. Beri sugesti penuh pada pikiran bahwa tubuh sedang dalam kondisi normal dan sadar sepenuhnya.
Sumber: plk.ui.ac.id