SUKABUMIUPDATE.com - Si kebluk dan pelor adalah istilah yang kerap disematkan pada mereka yang sangat hobi tidur. Pasalnya dimana pun tempatnya dan bagaimana pun situasinya tak akan pernah menjadi hambatan untuk memejamkan mata.
Apalagi melihat tren tidur masa kini, remaja lah mayoritas menjadi si kebluk dan pelor alias susah sekali bangun tepat waktu. Uniknya, selain si kebluk dan pelor, remaja masa kini juga sering di juluki si paling Insomnia alias Susah Tidur.
Lebih jauh, mengutip American Academy of Sleep Medicine via Tempo.co, pra remaja membutuhkan antara 9 dan 12 jam tidur setiap malam, dan remaja harus tidur antara 8 dan 10 jam. Namun, sebuah penelitian pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa 73 persen siswa sekolah menengah gagal memenuhi kebutuhan tidur tersebut.
Baca Juga: Nostalgia di Tren Instagram National Little You Day, Wisata Masa Lalu!
Konsekuensi dari kurang tidur bisa sangat besar. Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap masalah ini adalah karena remaja memperhatikan orang tua mereka, dan mereka belajar dari pola tidur yang dicontohkan orang tua mereka.
Oleh karena itu disarankan bagi para orang tua menerapkan aturan yang sama pada diri mereka sendiri seperti anak remajanya dalam hal kebiasaan tidur. Ini termasuk mematikan semua perangkat di rumah selambat-lambatnya pukul 22.00.
Namun, penting untuk dicatat bahwa remaja juga memiliki siklus tidur yang sedikit berbeda dari orang dewasa. Tubuh dan pikiran remaja berubah secara drastis selama masa pubertas, jadi tidak mengherankan jika waktu tidur mereka juga bervariasi.
Artinya, ketika anak remaja meminta untuk begadang, atau menunda-nunda untuk bangun di pagi hari, mereka tidak sengaja melakukan itu, mereka hanya mengikuti siklus tidur alami mereka.
Baca Juga: 31 Contoh Paribasa Sunda dan Artinya, Salah Satunya Caang Bulan Opat Welas
Selama masa pubertas, hormon berubah secara dramatis dan remaja mengalami perubahan fase tidur yang tertunda, di mana tubuh mereka mengatakan kepada mereka untuk tidur lebih larut di malam hari dan bangun lebih siang di pagi hari.
Perbedaan siklus tidur ini sering menjadi masalah selama masa remaja, dan dapat menjadi faktor penyebab mengapa banyak remaja tidak mendapatkan tidur yang cukup.
Bagaimana orang tua dapat membantu si kebluk dan si paling Insomnia -anak yang susah tidur plus susah bangun-?
Dikutip dari Healthline ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan tidur yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Profil Ade Ary Syam Indradi, Kapolres Metro Jaksel Asal Sukabumi
Dimulai dengan mengambil peran aktif dalam kehidupan remaja dan menekankan pentingnya jumlah tidur yang cukup. Beberapa cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi susah tidur, antara lain:
- Mematikan perangkat pada pukul 10 malam
- Membatasi Kafein
- Mencontohkan perilaku kebersihan tidur yang baik
- Memastikan praktik pekerjaan rumah yang efisien
SUMBER: TEMPO.CO | YOLANDA AGNE