SUKABUMIUPDATE.com - Amalan Bulan Syaban kerap dilakukan guna mendapat pahala dan ridha dari Allah SWT, salah satunya berpuasa.
Ya, Puasa Nisfu Syaban adalah puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Aisyah, istri Nabi pun bersaksi jika Rasul sering berpuasa selain puasa Ramadhan, salah satunya Puasa nisfu syaban, seperti dilansir via Suara.com.
Baca Juga: Profil Ade Ary Syam Indradi, Kapolres Metro Jaksel Asal Sukabumi
Niat dan Tata Cara Puasa Nisfu Syaban
Penting untuk diingat terlebih dahulu, puasa syaban dapat dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai 15 bulan syaban. Jika puasa syaban dilaksanakan di hari atau tanggal 16 bulan syaban maka puasa kamu tidak dicatat sebagai amalan soleh.
Sebaliknya, puasa syaban haram dilaksanakan sesudah tanggal 15 bulan syaban. Hal itu sesuai ketentuan Nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Rasullah saw bersabda:
"Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa" (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Jadi, pastikan kamu melaksanakan puasa tanggal 1 sampai tanggal 15 bulan Syaban ya. Kalau misalnya tidak bisa puasa berurutan pada tanggal tersebut, diperbolehkan asalkan tidak lebih dari tanggal 15 bulan syaban.
Adapun tata cara Puasa Nisfu Syaban dijelaskan oleh nu.or.id, sebagai berikut:
1. Membaca Niat Puasa Syaban dalam hati. Bunyi niat puasa syaban adalah sebagai berikut.
Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa Sya’ban karena Allah SWT.
2. Makan sahur, bisa dilaksanakan pada malam hari sampai sebelum imsak.
3. Melaksanakan puasa, menahan diri dari segala hal yang membatalkan seperti makan, minum, marah, dan lain sebagainya.
4. Menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa seperti menggunjing orang, mencuri, berbohong, dan lain sebagainya.
5. Menyegerakan berbuka puasa ketika sudah tiba waktu berbuka puasa.
Nabi berpesan, dalam melaksanakan puasa, kita harus mampu menahan dari segala hal yang dapat membatalkan pahala dan sekaligus puasa itu sendiri.
Jangan jadikan diri melakukan sesuatu yang sia-sia. Pesan ini tertulis dalam Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186.
Secara jelas, Rasul berkata, “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.”
Baca Juga: Daftar Top 50 Deep-Fried Dessert in The World, Pisang Goreng Indonesia Juara!
Berdasarkan keterangan dari Syekh Nawawi al-Bantani, keutamaan dari melaksanakan puasa nisfu syaban adalah mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.
“Puasa sunnah yang keduabelas adalah puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang menjalankannya, maka ia akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.”
Selain hal tersebut di atas, tentunya seseorang yang berpuasa dapat belajar untuk menguasai hawa nafsunya.
Ketika ia berhasil, ia akan tumbuh menjadi sosok yang tidak mudah marah, lebih positif, dan bisa mempertimbangkan segala permasalahan dari berbagai sudut pandang.
Sumber : Suara.com/Mutaya Saroh