SUKABUMIUPDATE.com - Perselingkuhan adalah salah satu topik yang tidak ada habisnya dan kerap menjadi perbincangan hangat publik. Isu perselingkuhan memang sangat sensitif dan dapat meninggalkan luka mendalam bagi yang mengalaminya.
Menghimpun sehatq, perselingkuhan bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya merasa bosan, balas dendam, kecanduan seksual dan mencari sensasi baru. Bahkan, para ahli mengungkapkan jika motivasi perselingkuhan ada perbedaan berdasarkan gender.
Menurut psikologi kebanyakan pria berselingkuh karena mencari perhatian atau ingin lebih banyak berhubungan seksual, sementara wanita cenderung memenuhi kekosongan emosionalnya. Para peneliti juga mengungkapkan, jika wanita berselingkuh karena tidak bahagia dalam suatu hubungan.
Baca Juga: 7 Mitos Bunga Wijaya Kusuma, Datangkan Jodoh Hingga Kesayangan Nyi Roro Kidul
Mengutip Psychcentral, menurut LuAnn Oliver seorang terapis berlisensi dari Virginia, perselingkuhan bisa dipicu meliputi:
- Hubungan satu malam (a one-night stand)
- Perilaku seksual kompulsif (compulsive sexual behavior)
- Perselingkuhan emosional (emotional infidelity)
- Sangat menginginkan orang lain (strongly desiring a particular someone else (coveting)
- Menginginkan pasangan yang ada dan menginginkan pasangan yang lain (desiring your existing mate and someone else
- Rayuan online atau sexting (an online flirtation or sexting)
Namun, tahukah kamu jika saat ini Indonesia nomor dua di Asia dengan kasus perselingkuhan terbanyak?
Dilandasi oleh hasil survei yang dilakukan aplikasi kencan Justdating yang dikutip via Akurat.co, berikut hasilnya
Indonesia Tempati Peringkat Kedua di Asia
Tidak hanya menjadi topik obrolan, ternyata Indonesia nomor dua dengan kasus perselingkuhan tertinggi di Asia. Sebuah aplikasi kencan Justdating mengadakan survei tentang perselingkuhan dan memeringkat negara-negara di Asia.
Indonesia menempati peringkat kedua dengan 40 persen pria dan wanita mengaku pernah selingkuh dan mengkhianati pasangannya. Uniknya lagi, perselingkuhan lebih banyak dilakukan oleh wanita.
Posisi pertama ditempati oleh Thailand dengan hasil survei sebanyak 50 persen responden yang mengaku pernah selingkuh. Sementara itu, hanya 30 persen pasangan di Taiwan dan Singapura yang mengaku berselingkuh.
Baca Juga: Kaki Gunung Salak, Nikmati Nasi Liwet Sambil Camping di Family Hills Cidahu Sukabumi
Tempat terbawah diduduki oleh Malaysia dengan tittle negara paling setia di Asia. Malaysia mendapat predikat ini karena hanya 20 persen responden yang mengaku pernah berselingkuh terhadap pasangannya.
Perselingkuhan Lebih Banyak Dilakukan Oleh Kaum Wanita
Hasil dari Justdating menunjukkan bahwa perselingkuhan lebih sering dilakukan oleh wanita dibanding pria. Hal ini dipengaruhi oleh perspektif berbeda antara wanita dan pria tentang perselingkuhan.
Pria di Indonesia menganggap pasangannya selingkuh jika mereka berani pergi berdua dengan pria lain. Sementara itu, wanita menganggap pasangannya selingkuh ketika ia berinisiatif berkenalan atau saling mengirim pesan dengan wanita lain. Oleh karena itu, hasil perselingkuhan yang dilakukan oleh wanita bisa lebih tinggi.
Pria Biasanya Meninggalkan Pasangan yang Berselingkuh
Tidak hanya memiliki pandangan yang berbeda tentang perselingkuhan, pria dan wanita di Indonesia juga memiliki respons yang berbeda terhadap perselingkuhan.
Baca Juga: Diduga Hasil Kejahatan, Motor Beat dan Pria Ini Diamankan di Sagaranten Sukabumi
Sebagian besar pria di Indonesia tidak menerima jika dikhianati oleh pasangannya. Oleh karena itu, mereka akan meninggalkan pasangannya atau membalas perselingkuhan dengan hal serupa.
Meskipun Lebih Banyak Berselingkuh, Wanita Juga Lebih Mudah Memaafkan
Di sisi lain, wanita cenderung lebih mudah memaafkan pasangannya yang terbukti berselingkuh. Tak sedikit pula wanita yang memberikan kesempatan kedua kepada pasangannya yang telah mengkhianatinya.
Baca Juga: Lempar Bakso Diduga Isi Sabu ke Lapas Nyomplong Sukabumi, Pelaku Ditangkap
Namun, mereka tak segan untuk meninggalkan pasangannya ketika terbukti berselingkuh lagi. Kesempatan kedua hanya diberikan sekali saja sebagai bahan pembelajaran terhadap pasangan untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
Sumber: Akurat.co