SUKABUMIUPDATE.com - Masjid Al Jabbar menjadi salah satu masjid terapung yang ada di Indonesia dan cukup populer beberapa waktu kebelakang.
Desain Masjid Al Jabbar yang unik menjadikannya banyak dikunjungi orang dari berbagai daerah di Jawa Barat untuk melihat dari dekat keunikan masjid tersebut. Masjid ini juga menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Namun, Al Jabbar bukanlah satu-satunya masjid terapung yang populer di Indonesia dan menjadi ikon wisata religi. Beberapa daerah lain juga diketahui memiliki masjid terapung yang tak kalah istimewa.
Mengutip dari Tempo.co, tiap masjid tersebut tentunya memiliki keunikan dan kelebihan sendiri dan masjid-masjid ini dibangun di atas air.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama hingga Anggaran Rp 1 T, Cerita Pembangunan Masjid Al Jabbar
1. Masjid Al Jabbar (Bandung)
Masjid Al Jabbar yang berada di kota Bandung disebut sebagai masjid terapung karena dibangun di tengah-tengah kolam retensi atau danau. Masjid Al Jabbar diketahui memiliki luas sekitar 25,997 hektare dengan lantai dasar seluas 11.291 m².
Sementara luas lantai satu yaitu 8.329 m², masjid ini juga memiliki Mezzanine seluas 2.232 m² yang semakin menambah kemegahannya.
Dilansir dari situs resmi Jabarprov, Masjid Al Jabbar dapat menampung jamaah hingga mencapai 33 ribu orang. Jika dihitung dengan area halaman, Masjid Al Jabbar dapat menampung jamaah hingga 60 ribu orang. Masjid ini beralamat di Jalan Cimincrang no.14, Cimencrang, Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru
2. Masjid Al-Alam (Kendari)
Masjid Al-Alam Kendari didirikan pada 2010. Masjid ini menjadi ikon wisata religi di Kota Kendari. Dikutip dari disbudpar.kendarikota.go.id, pendirian Masjid Al-Alam pertama kali digagas di kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. Kemudian, masjid ini diresmikan dan digunakan pada 2018.
Masjid yang berlokasi di Jalan Masjid Al-Alam, Kecamatan Lalolara, Kendari, Sulawesi Tenggara ini memiliki luas bangunan 4.302 meter persegi dengan daya tampung jemaah 10.000 jamaah.
Masjid ini didesain menyerupai bangunan Burj Khalifa di Dubai dengan empat buah menara yang mengelilingi masjid dan mempunyai tiga bangunan utama, yakni bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka.
Baca Juga: Sejarah Masjid Quba, Masjid Pertama Yang Dibangun Rasulullah di Tepi Kota Madinah
3. Masjid Amirrul Mukminin (Makassar)
Disarikan dari dispora.makassarkota.go.id, Masjid Amirul Mukminin merupakan masjid terapung pertama di Indonesia yang sangat indah dan mempesona. Masjid ini berdiri kokoh di timur laut Pantai Losari dan menawarkan pemandangan yang tidak ada duanya dengan lautan luas yang memanjakan mata.
Masjid tersebut dibangun dengan pondasi tepat di atas air laut hingga terlihat terapung di masa pemerintahan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.
4. Masjid Oesman Al-Khair (Kalimantan Barat)
Masjid Oesman Al Khair berada di atas permukaan laut di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Masjid tersebut dibangun pada 2012 dan diresmikan Presiden Joko Widodo empat tahun kemudian.
Baca Juga: 13 Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi, Peristirahatan Prabu Siliwangi Sampai Johny Indo
Masjid yang megah tersebut mengadopsi arsitektur ala Timur Tengah dan didominasi warna serba putih. Kombinasi ukiran kaligrafi pada dinding luar kian mengesankan kemegahan. Interior masjidnya dibuat ala Maroko menambahkan kenyamanan dan kekhusyukan.
Masjid ini memiliki kapasitas tiga ribu jemaah dan berdiri di atas permukaan laut. Saat malam tiba, kemegahan masjid ini kian terpancar karena pancaran cahaya lampu yang menyinari seluruh sudut gedung memantul di atas permukaan air.
5. Masjid Raya Al Munawwar (Ternate)
Masjid terapung berwarna hijau putih ini bernama Masjid Raya Al Munawwar yang terletak di Ternate, Maluku Utara. Masjid ini dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate pada tahun 2003.
Selain memberikan pemandangan yang indah, masjid tersebut dibangun di lahan seluas enam hektare dengan luas bangunan 9.512 meter persegi. Sekitar 15 ribu jemaah mampu ditampung Masjid Raya Al Munawwar.
Baca Juga: Goa Putih di Cicantayan, Destinasi Wisata Alam Sakral yang Belum Tersentuh Perhatian
Arsitektur Masjid Raya Al Munawwar Ternate dilengkapi dengan empat menara setinggi 44 meter yang dua di antara dibangun di laut. Pembangunan masjid berlangsung selama tujuh tahun.
Itulah lima masjid terapung populer di Indonesia dan menjadi ikon wisata religi.
Sumber: Tempo.co