SUKABUMIUPDATE.com - Buang sampah sembarangan adalah salah satu masalah lingkungan yang bisa mengancam kelestarian bumi. Perilaku tidak bertanggungjawab ini tak hanya berdampak negatif pada lingkungan, tetapi juga berpengaruh pada konflik manusia sebagai penghuni bumi.
Dampak buang sampah sembarangan dirasakan oleh berbagai aspek kehidupan, meliputi manusia, hewan dan tumbuhan hingga hubungan antar ketiga elemen tersebut. Jumlah sampah yang tidak sedikit, perlahan akan mengikis kelestarian bumi dan memicu konflik manusia tentang siapa yang paling banyak menghasilkannya.
Konsep dasar sampah adalah akan selalu dihasilkan ketika ada kehidupan, yang dalam hal ini subjek penghasilnya adalah manusia si penghuni bumi. Bahkan, data menyebutkan sebanyak 80% sampah lautan berasal dari daratan, dilansir dari citarumharum.jabarprov.go.id.
Baca Juga: Banyak Sampah Plastik di Laut, Tantangan dan Potensi Minapolitan di Sukabumi
Sampah tersebut terbawa aliran sungai hingga akhirnya sampai ke lautan. Tercatat dari banyaknya sampah yang berada di lautan, 45%-70%-nya merupakan sampah plastik. Selain terurai dengan waktu yang cukup lama, sampah plastik dapat memicu perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan mengancam mahluk hidup yang tinggal di laut.
Dilansir dari United Nations News, laporan dari Convention on Biological Diversity menyebutkan sampah-sampah plastik yang berada di lautan ancam 800 spesies lautan. Bahkan, hal tersebut diperkuat oleh Anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), Dr. Sri Mariati, yang mengatakan bahwa 100 ribu hewan laut mati karena sampah plastik.
“Sampah plastik ini berbahaya bagi manusia dan hewan. Ada 100 ribu hewan laut dan 1 juta burung laut mati setiap tahunnya karena terjerat atau mengonsumsi sampah plastik,” ujar Sri, dikutip Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Link Nonton Film Unlocked Sub Indo, Bercerita tentang Kejahatan Dunia Maya
Selain itu, dia juga menyebutkan ada berbagai jenis sampah yang ditemukan di laut, mulai dari puntung rokok hingga botol kaca.
“Banyak jenis sampah yang ditemukan di laut, seperti puntung rokok, pembungkus makanan, tas plastik, alat makan plastik, sedotan, botol kaca, dan sampah lainnya,” tuturnya.
Sementara mengutip catatan redaksi sukabumiupdate.com sebelumnya, konflik manusia yang dipicu oleh perilaku buang sampah sembarangan disebut dengan Social Tensions.
Baca Juga: Daftar Top 50 Deep-Fried Dessert in The World, Pisang Goreng Indonesia Juara!
Social Tensions menggambarkan kondisi sesama Manusia bisa mengalami konflik karena sampah yang dibuang sembarangan.
Alasannya mengacu pada informasi yang dikutip dari environmental-conscience.com, bahwa salah satu penyebab Manusia membuang sampah sembarangan adalah faktor rasa malas.
Terkadang, seseorang yang malas dan tidak bertanggung jawab akan membuang sampahnya secara sembarangan di lahan kosong atau kebun milik tetangganya. Akibatnya, terjadilah konflik dalam bermasyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan membuang sampah sembarangan tadi
Sumber: Berbagai Sumber.