SUKABUMIUPDATE.com - Mapag panganten adalah salah satu tahap awal prosesi pernikahan adat Sunda. Orang Sunda termasuk Sukabumi biasanya sudah paham betul prosesi mapag panganten ketika sebuah pernikahan berlangsung.
Mapag panganten dalam Prosesi Pernikahan Adat Sunda secara umum diiringi oleh sebuah tarian khusus. Seperti namanya, tari ini disebut 'Tari Mapag Panganten'.
Sebelum membahas lebih jauh tentang Tari Mapag Panganten, perlu dipahami terlebih dahulu tentang esensi sebuah pernikahan.
Baca Juga: Cegah Kasus KDRT, Ini Manfaat Pendidikan Pra Nikah bagi Calon Pengantin
Kata nikah atau pernikahan sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, sebagai padanan kata perkawinan. Nikah artinya suatu akad yang menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya hingga menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya.
Untuk umat islam sendiri, dikutip dari IAI An Nur Lampung, disebutkan pernikahan merupakan perkara yang diperintahkan syari’at Islam, demi terwujudnya kebahagiaan dunia akhirat, sebagaimana firman Allah Q.S An-Nisa’ ayat 3.
Tari Mapag Panganten dalam Prosesi Pernikahan Adat Sunda
Ulasan Tari Mapag Panganten berikut dikutip dari Skripsi Prasetyaning Wulandari, Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dengan judul:
"Bentuk Penyajian Tari Mapag Panganten dalam Upacara Perkawinan Adat Sunda Kreasi Citra Nusantara Studio di Kabupaten Bogor".
Tari Mapag Panganten adalah sebuah tarian arak-arakan yang terdapat dalam serangkaian upacara Pernikahan Adat Sunda. Dalam bahasa Sunda, mapag berarti menjemput atau menyambut dan panganten berarti pengantin.
Baca Juga: Gak PD Punya Perut Buncit? Lakukan 5 Cara Ini Untuk Mencegahnya!
Tari Mapag Panganten dilakukan di tempat pernikahan berlangsung. Saat ini terdapat banyak versi tari Mapag Panganten yang tampaknya tersebar di tanah Sunda.
Tari Mapag Panganten dapat dilakukan pada acara akad nikah ataupun pada saat resepsi.
Apabila Mapag Panganten dilaksanakan pada acara akad nikah, maka tarian ini dilakukan untuk menjemput calon pengantin pria bersama keluarganya menuju ke kursi akad (tempat yang sudah disediakan untuk ijab kabul).
Sedangkan pada acara resepsi, biasanya akad nikah telah dilakukan sebelumnya di Masjid atau di Kantor Urusan Agama (KUA).
Maka dari itu, Tari Mapag Panganten ini dilakukan untuk menjemput kedua pengantin yang sudah syah menjadi suami istri ke kursi pelaminan.
Setelah semua sudah berada di depan calon mempelai pria, kemudian semua menari menghantarkan calon pengantin pria sampai ke kursi akad. Setelah tarian selesai, dilanjutkan dengan walimahan, sungkeman, nincak endog, meuleum harupat, parebut bakakak hayam, huap lingkung dan saweran.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Mengetahui Sembilan Prosesi Pernikahan Adat Sunda
Lebih lanjut, mengutip dari Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal Universitas Muhammadiyah Cirebon karya Dikhorir Afnan yang diterbitkan tahun 2022.
Penelitian ini bertajuk "Mitos Larangan Menikah antara Orang Jawa dengan Orang Sunda dalam Perspektif Masyarakat Modern". Disebutkan tentang Prosesi Pernikahan Sunda yang terbagi menjadi 9 tahapan.
Prosesi Pernikahan Sunda diawali dengan Mapag penganten, Ngabageakeun, Meuleum harupat, Muka panto, Nincak endog, Huap lingkup, Pabetot bakakak, Leupaskeun japati dan Saweran.
Sumber: Berbagai Sumber.