11 Februari: Membaca Kisah Kupu-Kupu Malam Lesbian "Re" Karya Maman Suherman

Sabtu 11 Februari 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi. Wanita Kupu-Kupu Malam 'Re' dalam Novel Maman Suherman (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Wanita Kupu-Kupu Malam 'Re' dalam Novel Maman Suherman (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Internasional Perempuan dan Anak dalam Sains diperingati setiap tanggal 11 Februari. Peringatan 11 Februari 2023 ini tertuang dalam resolusi A/RES/70/212 yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB.

Peringatan 11 Februari sebagai International Day of Women and Girls in Science adalah salah satu upaya mendorong akses dan partisipasi penuh serta kesetaraan dalam sains bagi perempuan dan anak. Sederhananya optimalisasi kesetaraan gender untuk perempuan dan anak.

Redaksi sukabumiupdate.com pada momentum ini akan mengajak Updaters untuk melek terhadap fenomena sosial perempuan yang kerap identik dengan Wanita "Kupu-Kupu Malam'. Ini kisah Perempuan Seks Komersial (PSK) Lesbian.

Baca Juga: Rekomendasi Hadiah Valentine 2023 di Bawah 50 Ribu, Kado Hemat Tapi Elegan

Salah satu postingan TikTok dengan username @celotehansumbang membagikan video Maman Suherman yang sedang berbicara di depan umum untuk mengulas Novel miliknya yang berjudul "Re:".

Hingga Sabtu (11/2/2023), video ini telah dibagikan lebih dari lima ribu kali, komentar lebih dari dua ribu dan telah disukai lebih dari 130 ribu orang.

Ulasan Novel Re: Karya Maman Suherman dalam video @celotehansumbang juga diunggah ulang pada Selasa (7/2/2023) oleh akun Facebook bernama Ahmadi Amrun dan telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali.

Novel "Re:" merupakan kisah seorang wanita Kupu-Kupu Malam tahun 80-an yang dibalut dengan sedikit cerita fiksi oleh pengarangnya, Kang Maman Suherman. Meski Novel ini termasuk genre Fiksi, namun cerita yang disajikan tidak menutup sorotan informasi faktual wanita Kupu-Kupu Malam yang merupakan Lesbian.

Artinya, masyarakat mulai paham betul tentang urgensi perempuan di tengah hiruk pikuk stigma buruk yang beredar. Menyoal tentang urgensi tersebut, berikut Kisah Wanita Malam dalam Novel 'Re:' Karya Maman Suherman, seperti dilansir via malangpost.id.

Baca Juga: 13 Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi, Peristirahatan Prabu Siliwangi Sampai Johny Indo

Novel Re: Karya Maman Suherman terdiri dari dua seri, seri pertama berjudul Re dan kedua berjudul peRempuan.

Sinopsis Kisah Kupu-Kupu Malam Lesbian dalam Novel Re: Karya Maman Suherman

Seperti nama judul yang digunakan, Re adalah nama perempuan tokoh utama di novel Maman Suherman.Profesinya adalah wanita kupu-kupu malam atau pelacur lesbian. Dikisahkan ada seorang mucikari bernama mami Lani yang membantu Re saat sedang hamil. Malangnya, Re saat itu tak punya uang dan dengan lembut mami Lani merayunya.

Mami Lani menawarkan bantuan dan ternyata hal tersebut berujung pada pemaksaan yang membuat Re jadi pelacur lesbian. Latar tempat Re menjajakan diri adalah Jakarta dan ia tetap melakukannya demi menghidupi sang anaknya dan menghadapi kerasnya kehidupan.

Kekerasan sering terjadi untuk Tokoh Re

Dalam novel Re: Karya Maman Suherman, pembaca akan terbawa oleh alur suasana yang menceritakan betapa kerasnya kehidupan terutama di daerah perkotaan. Kekerasan seksual sering dialami oleh Re selama melayani pelanggan. Re bahkan pernah diancam dibunuh secara keji jika lari dari mami Lani.

Semua tulisan dalam Novel Re didasarkan pada sudut pandang si penulis, Maman Suherman. Kisah yang diangkat dalam novel ini adalah fiksi, yang mana Maman saat itu sedang mengerjakan skripsi. Maman menyamar menjadi supir pribadi dari Re demi tugasnya itu.

Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!

Fakta Wanita Kupu-Kupu Malam: Pelacur Lesbian di Jakarta

Petualangan sang Penulis, sangat berisiko mengingat topik bahasan dan lingkungan yang dikaji cenderung berbahaya. Tulisan dalam novel juga sangat menyentuh hati karena berkaitan dengan hak asasi manusia, terutama perempuan.

Sungguh naas, pembunuhan para pelacur oleh mami Lani tidak pernah diusut oleh para petugas kepolisian. Padahal kejadian Re meninggal di novel seri kedua bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan kekerasan oleh pihak tertentu.

Fiksi Rasa Realita terasa nyata ketika membaca Novel Re: Karya Maman Suherman. Novel ini secara tidak langsung menyinggung secara halus paradigma masyarakat dan peraturan adil dalam Pemerintah.

Re adalah cerminan pelacur yang idealis dan percaya akan cinta kasih. Re, seorang wanita kupu-kupu malam yang memiliki tujuan hidup dan tidak menjadikan seks sebagai bahan komersial. Re tidak membenci pria, ia tidak membenci dirinya sendiri dan tidak membenci keluarganya maupun menghinanya.

Untuk diketahui, Novel Re: Karya Maman Suherman telah diterbitkan di Jakarta pada tahun 2016 lalu, dengan total 161 halaman, mengutip opac.perpusnas.go.id. Ketika menyamar demi sosok "Re:", Maman Suherman adalah seorang mahasiswa UI jurusan kriminologi.

Sumber: Berbagai Sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)