SUKABUMIUPDATE.com - Rasa cemburu berlebihan kerap dikenal dengan istilah cemburu buta. Ini juga bisa jadi tanda kurangnya rasa percaya diri, yang lama-kelamaan membuat seseorang merasa tidak berharga hingga pesimis.
Cemburu buta pada pasangan membuat diri akan selalu merasa sedih, marah, hingga stres bahkan depresi. Kelewat Bucin boleh, tapi dalam batas wajar toleransi diri dan jangan berlebihan. Tujuannya jelas agar cemburu buta si bucin akut tidak semakin merusak kondisi mental.
Baca Juga: Red Flag! Kenali 5 Tipe Lelaki Toxic untuk Jadi Pasangan Hidup
Seseorang dikhawatirkan mengalami Sindrom Othello ketika cemburu buta atau tak sewajarnya. Kondisi sindrom Othello sendiri adalah gangguan psikotik yang ditandai delusi perselingkuhan atau kecemburuan yang ekstrem.
Mengutip publikasi Dangerous Passion: Othello Syndrome and Dementia via Tempo.co, setidaknya 30 persen kasus dalam berbagai literatur menunjukkan akar dari delusi perselingkuhan datang dari aspek neurologis. Nama sindrom Othello berasal dari drama William Shakespeare Othello.
Kemudian, mengutip The Guardian, diceritakan Othello membunuh istrinya, Desdemona. Othello terpengaruh kabar ketaksetiaan Desdemona dari Iago, antagonis dalam drama. Diceritakan Desdemona berselingkuh dengan Cassio, anak buah Othello. Cerita Othello dianggap menggambarkan kecemburuan berlebihan terhadap perselingkuhan.
Baca Juga: Daftar 18 Ruas Tol yang Ditargetkan Beroperasi di Tahun Ini, Ada Bocimi Seksi 2 Lho!
Ciri Perilaku Cindrom Othello
Mengutip Study, seseorang yang mengalami sindrom Othello membayangkan, pasangannya telah berselingkuh.
1. Tuduhan berulang kepada pasangannya tidak setia, tapi tanpa kemampuan untuk membuktikan klaim itu.
2. Upaya untuk melakukan kontrol berlebihan terhadap pasangan. Misalnya, memantau gerak-gerik secara daring (online) atau mengontrol jadwal harian pasangan.
3. Ekspresi obsesi yang tidak sehat mengenai kesetiaan pasangannya
4. Ekspresi keinginan untuk menyakiti diri atau pasangan maupun mencari bentuk balas dendam lain
5. Kekerasan dalam rumah tangga. Pelampiasan kekerasan fisik terhadap anggota rumah tangga lain termasuk anak-anak atau kekerasan emosional.
Baca Juga: Sidang Paman Cabuli Bocah di Sukabumi Diundur, Saksi Ahli Balas Surat Resmi dengan Chat
Kecemburuan Delusi
Tindakan kekerasan dalam hubungan juga sering menjadi hasil dari orang yang memiliki kecemburuan berlebihan. Itu sebabnya, tanpa masalah yang jelas berujung pasangan yang menjadi korban.
Keyakinan tak mendasar tentang perselingkuhan pasangan cenderung bersumber dari delusi. Sindrom Othello yang juga sering disebut kecemburuan delusi, kecemburuan patologis, atau psikosis.
Sumber: Tempo.co