SUKABUMIUPDATE.com - Setiap manusia yang hidup di dunia ini memang tidak akan luput dari dosa. Namun, semua manusia sudah diberi akal dan pikiran agar dapat menentukan pilihan baik ataupun buruk.
Pada dasarnya Allah Azza Wa Jalla adalah maha pengampun, Segala dosa yang diperbuat hambanya pasti akan Allah SWT ampuni asalkan dirinya bersungguh-sungguh dan bertaubat.
Akan tetapi ada beberapa macam kategori dosa manusia yang Allah SWT tidak akan ampuni meski hambanya bertaubat berkali-kali. Dosa-dosa ini merupakan dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Baca Juga: Termasuk Tol Bocimi Seksi 2, Ini 18 Ruas Tol yang Ditarget Beroperasi di 2023
Mengutip Akurat.co, banyak macam dosa yang sering dilakukan manusia, baik itu dosa besar maupun dosa kecil. Dosa dapat dikategorikan menjadi tiga, apa saja?
Dosa yang Tidak Diampuni Allah
Dosa yang tidak diampuni oleh Allah adalah dosa syirik. Syirik adalah menyekutukan Allah, menyamakan Allah terhadap sesuatu, atau berdoa selain kepada Allah. Orang yang menyekutukan Allah dinamakan musyrik. Dijelaskan dalam surah An-Nisa ayat 48
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ
Innallāha lā yagfiru ay yusyraka bihī wa yagfiru mā dụna żālika limay yasyā`, wa may yusyrik billāhi fa qadiftarā iṡman 'aẓīmā
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah tingkatan syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”
Baca Juga: 2 Anak Gadis yang Hilang di Cireunghas Sukabumi Ternyata Ikut Komunitas Anjal
Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang beragama Islam tetapi masih meminta kepada selain Allah. Berdoa kepada pohon keramat, kuburan, laut, gunung, dan lain sebagainya. Ada juga kesyirikan yang dilabeli dengan kebudayaan seperti jimat, ramalan dan upacara yang melibatkan jin.
Dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, karya Imam Asy-Syaukani dijelaskan bahwa maksud dari ayat ini jika orang yang mati dalam kesyirikan namun belum bertaubat, maka tidak ada kemungkinan ampunan atas dosa syiriknya.
Adapun dosa selain pelaku syirik seperti pelaku kemaksiatan dari kalangan orang-orang Islam maka mereka di bawah kehendak Allah. Allah akan mengampuni orang yang Dia kehendaki dan mengazab orang yang Dia kehendaki. Akan tetapi Allah juga mengabarkan bahwa Dia mengampuni dosa-dosa kecil selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.
Dosa yang Diampuni Allah
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
wa tụbū ilallāhi jamī'an ayyuhal-mu`minụna la'allakum tufliḥụn
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung” (QS. An-Nur: 31).
Baca Juga: Kenapa Ban Tubeless Motor Sering Kempes Sendiri? Ini 3 Penyebabnya
Kategori kedua ini adalah dosa yang diampuni oleh Allah dengan syarat dosa tersebut bukan dosa syirik. Selama ia bersungguh-sungguh bertaubat kepada Allah dan sekuat tenaga menghindari untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, maka Allah akan mengampuninya. Insya Allah
Dosa yang Dibiarkan Allah
Allah SWT memiliki sifat Maha Pemaaf tetapi tidak dengan ciptaan-Nya. Jika dosa yang dilakukan mengambil hak orang lain maka dosa tersebut tetap ada sampai orang yang haknya diambil memaafkan.
Dosa semacam ini tentunya harus berhubungan langsung dengan orang yang bersangkutan. Allah akan terus membiarkan dosa tersebut bahkan jika melakukan banyak shalat, puasa, maupun istighfar sebelum orang yang bersangkutan belum memaafkan, maka tetap akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Baca Juga: Umat Muslim Sukabumi dan DPRD Kecam Aksi Pembakaran Alquran
Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah raḍiyallāhu 'anhu:
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «مَنْ كَانَتْ عِندَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ، مِنْ عِرْضِهِ أو مِنْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليومَ قَبْلَ أَن لا يَكُونَ دِينَارٌ ولا دِرْهَمٌ؛ إِنْ كَانَ له عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِن لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أَخَذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
Artinya : "Siapa saja yang pernah melakukan suatu kezaliman terhadap saudaranya, baik itu harga diri ataupun perkara lain, maka hendaklah ia meminta untuk dihalalkan pada saat ini sebelum datang hari dimana dinar dan dirham sudah tidak berlaku. Jika dia memiliki amal saleh maka akan diambil dari pahala amalan salehnya sebanyak kezalimannya, dan jika ia tidak memiliki kebaikan, maka akan diambil dosa orang yang dizaliminya kemudian dibebankan kepadanya."
Itulah tiga kategori dalam dosa. Mari kita harus selalu introspeksi diri agar menjadi hamba yang taat. Ketika melakukan kesalahan atau bahkan melakukan dosa segeralah bertaubat karena Allah senang dengan hamba yang bertaubat.
Baca Juga: Selain Pawai Barongsai, Ada Bazar Cap Go Meh Kota Sukabumi 9-11 Februari
Diriwayatkan oleh sahabati Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori,beliau berkata bahwa nabi Muhammad SAW bersabda:
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
Artinya”Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari).
Wallahu A'lam.
Sumber: Akurat.co