Resiko Psikososial dan Kesehatan Mental Pekerja, Tak Tahan Work Under Pressure

Selasa 07 Februari 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi. Resiko Psikososial dan Kesehatan Mental Pekerja, Tak Tahan Work Under Pressure (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Resiko Psikososial dan Kesehatan Mental Pekerja, Tak Tahan Work Under Pressure (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Resiko kesehatan mental bisa dialami siapapun tanpa terkecuali. Meskipun, golongan yang rentan beresiko tinggi terkena masalah kesehatan mental biasanya adalah pekerja.

Pekerja beresiko tinggi mengalami kesehatan mental karena dihadapkan dengan situasi pekerjaan yang toxic, mulai dari beban kerja, jam kerja tak beraturan, lembur yang tidak dibayar hingga pendapatan yang tidak sesuai.

Sementara masalah Psikososial pekerja misalnya seperti kabar yang beredar baru-baru ini soal lembur tak dibayar di salah satu perusahaan milik WNA di Indonesia.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Perut Buncit Agar Tampil Lebih PD, Yuk Simak!

Tekanan kesehatan mental pekerja ini memicu masalah seperti tidak produktif, stress hingga depresi.

Merujuk Health and Safety Executive via Tempo.co, stres mengenai pekerjaan dan masalah kesehatan mental acapkali beriringan. Stres terkait pekerjaan bisa memperburuk masalah kesehatan mental, sehingga sulit dikendalikan sampai mempengaruhi kondisi tekanan darah tinggi.

Kesehatan mental pekerja dan psikososial

Namun, seseorang juga bisa mengalami kecemasan dan depresi tanpa diawali stres. Adapun stres reaksi terhadap peristiwa atau pengalaman dalam kehidupan. Masalah kesehatan mental lainnya di luar pekerjaan, misalnya kematian, perceraian, riwayat masalah keluarga.

Baca Juga: Kenapa Persib Bandung Dijuluki Pangeran Biru? Ternyata Ini Alasannya

Di tempat kerja, risiko terhadap kesehatan mental tergolong psikososial. Merujuk publikasi Risiko Psikososial pada Pekerja di Pertambangan Batu Bara, psikososial salah satu bahaya di tempat kerja berdampak langsung maupun tidak secara signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.

Sebagai contoh bahaya di lingkungan kerja berupa jam kerja berlebihan, ketakpastian jabatan, upah, beban kerja dan bahaya lainnya. Misalnya di lingkungan rumah, kurang waktu dengan keluarga.

Pergaulan interaksi dengan orang lain juga gaya hidup termasuk kategori yang rentan menjadi risiko di lingkungan sosial. Risiko individu berupa kecemasan, sulit mengungkapkan pendapat dan tidak tahan bekerja dalam tekanan.

Resiko kesehatan mental pekerja

  • Mengurangi keterampilan bekerja
  • Beban kerja yang berlebihan
  • Jam kerja yang panjang
  • Kurangnya kontrol beban kerja
  • Budaya organisasi yang memungkinkan perilaku negatif
  • Dukungan terbatas dari sesama rekan kerja
  • Adanya kekerasan, pelecehan, diskriminasi, atau intimidasi
  • Upah yang tidak layak
  • Tuntutan rumah atau pekerjaan yang bertentangan

Baca Juga: Pasokan Pangan di Pasar Cibadak Aman, Hanya Minyak Goreng yang Langka

Mengutip dari situs web Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, meskipun risiko psikososial. Sebab, beberapa pekerja tertentu memiliki risiko tinggi terpapar peristiwa buruk atau berdampak negatif.

Pekerjaan seseorang menjadi latar yang memperkuat isu-isu lebih luas dan berdampak negatif terhadap kesehatan mental, termasuk diskriminasi dan ketaksetaraan berdasarkan berbagai faktor, seperti ras, jenis kelamin, kecacatan, status sosial, agama atau usia.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)
Musik30 Januari 2025, 19:30 WIB

Lewat Lagu Bung Hatta, Iwan Fals Gambarkan Sosok Wapres yang Sederhana

Sosok Wapres yang Sederhana dalam Untaian Lirik Lagu Iwan Fals bertajuk "Bung Hatta".
Moh. Hatta Perwakilan Indonesia di Konferensi Meja Bundar 1949. IG/@geo.rof