Rasa Sakit Akibat Patah Hati Menurut Sains, Apakah Kamu Sering Mengalaminya?

Sabtu 04 Februari 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi. Rasa Sakit Akibat Patah Hati Menurut Sains (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Rasa Sakit Akibat Patah Hati Menurut Sains (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Kenapa ketika Patah hati rasanya sakit dan menyesakkan dada? Jawabannya ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah menurut sudut pandang sains.

Rasa sakit akibat patah hati yang dirasakan dapat berupa stress baik secara emosional maupun fisik, ini disebut sindrom patah hati.

Rasa sakit akibat patah hati menurut sains dijelaskan oleh pakar kesehatan salah satunya Dr. Deborah Lee, yang juga penulis artikel medis Dr Fox Online Pharmacy.

Baca Juga: Hari Nelayan Palabuhanratu Butuh Dukungan Anggaran, Ini Langkah DPRD Sukabumi

Sebelumnya perlu diketahui bahwa, Rasa sakit akibat patah hati bisa disebabkan oleh putus cinta, yang mana dapat memicu luapan emosi negatif dan juga dapat terasa menyakitkan secara fisik. Emosi negatif ini dipengaruhi hormon, yakni peningkatan hormon stres kortisol, adrenalin dan noradrenalin, serta penurunan hormon bahagia serotonin dan oksitosin dalam tubuh.

"Ketika putus cinta, kadar oksitosin dan dopamin turun. Sementara pada saat yang sama ada peningkatan kadar salah satu hormon yang bertanggung jawab atas stres yakni kortisol," kata pakar kesehatan yang biasa menulis artikel medis di Dr Fox Online Pharmacy, Dr. Deborah Lee, seperti disiarkan Live Science, dikutip via Tempo.co.

Naiknya kadar kortisol dapat berkontribusi pada kondisi seperti tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, jerawat, dan peningkatan kecemasan. Penolakan sosial, seperti putus dari pasangan, juga mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan rasa sakit fisik, menurut penelitian tahun 2011 dalam jurnal Biological Sciences.

Baca Juga: Sopirnya Pelajar, Kasus Kecelakaan Mobil Dinas DPRD Jambi Bawa Penumpang Telanjang

Psikolog klinis Eric Ryden turut menuturkan efek neurobiologis patah hati bisa sedemikian rupa sehingga disamakan dengan sakit fisik sebagaimana dibuktikan gejala fisik seperti nyeri dada dan serangan panik, dan merasa terpukul.

"Patah hati tampaknya melibatkan beberapa mekanisme saraf yang sama dengan rasa sakit fisik," tuturnya.

Hormon patah hati

Sistem saraf simpatik dan parasimpatis yang biasanya saling mengimbangi dapat diaktifkan selama patah hati. Sistem saraf simpatik bertanggung jawab atas respons perlawanan tubuh, mempercepat detak jantung dan pernapasan. Sementara sistem saraf parasimpatis bertanggung jawab atas tubuh saat istirahat, menurut Mayo Clinic Neurology Board Review.

Baca Juga: Dimutilasi Jadi 7 Bagian, Angela Ternyata Jurnalis! Karyanya Soal Flu Burung Raih Award

Lee mengatakan hormon yang dilepaskan saat patah hati mengaktifkan dua bagian sistem saraf ini. Otak dan jantung yang merespons menjadi bingung karena menerima pesan yang campur aduk.

"Hal ini bisa mengakibatkan gangguan pada aktivitas listrik jantung, dengan variabilitas detak jantung yang lebih rendah," ujarnya.

Orang sering dengan variabilitas detak jantung rendah menunjukkan gejala seperti kelelahan, kecemasan, depresi, dan kurang tidur. Variabilitas detak jantung dapat digunakan untuk menilai keadaan klinis pada pasien depresi, menurut makalah tahun 2019 dalam Frontiers in Psychiatry.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa