SUKABUMIUPDATE.com - Merendah untuk meroket, istilah yang umumnya digunakan bagi orang-orang yang haus validasi tapi enggan berucap lisan.
Perilauku haus validasi orang-orang yang merendah untuk meroket ini ternyata juga dikenal di dunia psikologi sebagai orang yang pamer terselubung. Namanya Humblebrag.
Ya, Humblebrag adalah istilah yang menggambarkan seseorang dengan sikap merendah tetapi maksudnya meninggikan diri. Perilaku pamer sesuatu, namun ditutupi perangai rendah hati atau kesopanan. Biasanya untuk mendapat kesan rendah hati sambil mengeluh, kemudian memamerkan sesuatu.
Baca Juga: Cap Go Meh: 11 Februari 2023 Ada Pawai Barongsai di Kota Sukabumi, Cek Rutenya
Merujuk Journal of Personality and Social Psychology via suara.com., ada beberapa alasan yang memungkinkan seseorang melakukan humblebrag. Tujuan pamer mencari perhatian orang dengan cara lain supaya terkesan. Keinginan untuk dihormati dan dipandang hebat oleh orang lain.
Perilaku Humblebrag: Merendah untuk Meroket, Si Pamer Terselubung yang Haus Validasi
Humblebrag tergolong fenomena umum di kehidupan sehari-hari. Beberapa orang mungkin saja melakukan itu di media sosial atau di pertemuan nyata. Seseorang dengan perilaku ini terkadang cenderung menganggap dirinya memang rendah hati.
Seseorang yang bersikap Humblebrag bisa saja dinilai sombong bahkan lebih buruk dibandingkan pamer langsung. Kebanyakan orang menilai pamer secara langsung lebih baik karena menunjukkan ketulusan atau kejujuran, walaupun tetap sombong.
Sikap humblebrag tidak disukai orang lain. Merujuk Journal of Education and Learning, bicara apa adanya dan tanpa menyembunyikan perasaan berguna untuk mencegah sikap humblebrag. Meski sungkan, melakukan hal tersebut membuat seseorang lebih dihargai. Bila mendengar pencapaian orang lain, bersikap empat dan mengendalikan ucapan agar tidak menyinggung orang lain.
Baca Juga: Direkam Warga, Penampakan Buaya Besar Penunggu Situ Cikalapa di Surade Sukabumi
Tak ada salahnya untuk menyampaikan pencapaian. Sebab, itu apresiasi diri. Namun, bukan sebaliknya pamer, tapi dengan perangai rendah diri. Istilah humblebrag diperkenalkan oleh komedian Amerika Harris Lee Wittels pada 2010.
Ketika itu ia sedang menyoroti tingkah laku kebanyakan selebritas kaya Hollywood yang mencoba tampil seperti rakyat biasa. Namun, kini humblebrag tidak sebatas tingkah laku. Tapi, juga posting di media sosial pun termasuk cara untuk pamer terselubung.
Seseorang yang humblebrag menganggap dirinya disukai dan kompeten melakukan suatu aktivitas. Perangai kesopanan dipandang sebagai cara untuk membual atau memamerkan, tapi tetap dalam kesan rendah hati, merujuk keterangan dari American Psychological Association - PsycNet.
Tujuan utama perilaku humblebrag untuk menghindari rasa kurang nyaman ketika sedang membanggakan atau memamerkan sesuatu. Rasa malu diri seorang humblebrag, biasanya karena pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya yang membuat dia merasa gagal. Atau, karena tidak memiliki hubungan dekat dengan orang lain.
Sumber: Tempo.co