SUKABUMIUPDATE.com - Bekerja sesungguhnya memiliki makna yang cukup banyak, luas, dan sangat dalam pada kehidupan sehari-hari.
Seperti mengutip dari penjelasan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja, makna Bekerja ditanjau dari segi perorangan, segi kemasyarakatan, dan dari segi spiritual.
Masih dikutip dari penjelasan atas UU No 14 Tahun 1969, makna Bekerja dari segi perorangan yaitu sebuah gerakan dari pada tubuh dan pikiran setiap manusia untuk memelihara keberlangsungan hidup jasmani dan rohani.
Baca Juga: 8 Bahasa Tubuh Perempuan Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu, Pemuda Sukabumi Sudah Tahu?
Dari segi kemasyarakatan bekerja adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan baran atau jasa guna memuaskan utau memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sedangkan dari segi spiritual bekerja merupakan hak dan kewajiban manusia dalam menunaikan dan mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa.
Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa ada sebagian orang yang bekerja namun tidak merasakan kebahagiaan, padahal jelas-jelas menghasilkan uang atau memiliki gaji tinggi?
Baca Juga: 5 Tempat Ngopi di Sukabumi, Cocok Buat Kumpul Santai Pas Weekend
Jika pertanyaan tersebut pernah terlintas di pikiran Anda, mungkin ini beberapa jawabannya seperti merangkum dari berbagai sumber.
1. Lingkungan Kerja yang Toxic
Lingkungan kerja yang toxic adalah hal yang bisa menjadi alasan mengapa seseorang tidak bahagia saat bekerja.
Ada banyak hal yang digolongkan dalam kategori toxic ini, bisa dari teman kantor, bos, beban pekerjaannya, dan lain sebagainya.
2. Beban Kerja yang Berlebihan
Tugas seorang karyawan kantor biasanya sudah ditentukan sesuai dengan posisinya masing-masing.
Namun terkadang, ada saja kantor yang membuat karyawannya bekerja secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kontrak kerja. Selain itu, salary atau gajinya tidak mengalami kenaikan.
3. Merasa Tidak Dihargai oleh Atasan Ataupun Sesama Pekerja
Melakukan pekerjaan sesuai dengan job desc bahkan mungkin lebih, menuangkan ide, memberikan pendapat, atau dalam kata yang lebih singkat adalah melakukan hal terbaik dalam pekerjaan, namun tidak dihargai menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang merasa tidak bahagia saat bekerja.
Bagaimana tidak? Bayangkan saja jika Anda sudah mengerahkan segala usaha untuk melakukan pekerjaan terbaik namun mendapatkan sebuah teguran dengan kalimat yang sarkas dan menyindir.
Bukan berarti menolak untuk ditegur, namun ada baiknya sebuah teguran dikeluarkan melalui kalimat yang tidak menyakiti hati seseorang, atau setidaknya berbicaralah dengan bijak tanpa perlu memojokan sebelah pihak.
4. Otonomi
Melansir dari id.hrntote, micromanaging seperti terlalu terlibat dalam pekerjaan karyawan ternyata bisa membuat pekerja tidak bahagia.
Hal tersebut bisa membatasi ruang karyawan dalam mengekspresikan idenya, sehingga pada akhirnya seseorang akan merasa takut saat melakukan kesalahan dalam pekerjaannya.
5. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja disini berbeda dengan poin pertama, disini yang dimaksud lingkungan kerja yang bisa membuat karyawan tak bahagia, yaitu terkait manajemen perusahaan, gaya kepemimpinan, serta dukungan dari rekan kerja sendiri.
Mengutip dari ih.hrnote, RevoU mendapati bahwa dukungan rekan kerja dan tim membuat seseorang senang karena ia belajar dan berkembang.
Namun SOP dan strategi bisnis yang tidak jelas, ditambah dengan gaya kepemimpinan tradisional bisa membuat seseorang merasa tidak bahagia saat bekerja.
6. Tidak Mendapatkan Apresiasi
Bukan haus akan pujian atau lain sebagainya, namun mengutip dari blog.kini.id, ternyata mendapatkan apresiasi hari hasil kerja keras bisa mempengaruhi kebahagiaan seseorang saat bekerja.
Dengan kalimat sederhana seperti ‘good job’ bisa menjadi bebanggaan tersendiri untuk karyawan.
Dengan adanya apresiasi atas pekerjaan, biasanya bisa meningkatkan produktivitas karyawan.
Itulah beberapa faktor yang membuat seseorang merasa tak bahagia saat bekerja walaupun mendapatkan uang atau gaji yang tinggi. Semoga Anda tidak mengalaminya ya, namu untuk yang mengalaminya tetap semangat!
Sumber: Id.hrnote | Blog.kini.id