SUKABUMIUPDATE.com -Berat Badan menjadi salah satu kekhawatiran bagi sebagian orang karena dianggap suatu kekurangan. Sehingga olahraga kerap dilakukan guna menurunkan bobot tubuh tersebut.
Olahraga populer untuk menurunkan berat badan ini misalnya jalan kaki atau jogging.
Rutinitas melakukan jalan kaki dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan seseorang.
Baca Juga: 8 Bahasa Tubuh Perempuan Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu, Pemuda Sukabumi Sudah Tahu?
Mengutip Tempo.co, kini semakin banyak para influencer yang menyarankan untuk jalan kaki untuk bisa lebih aktif. Harapannya kebiasaan jalan kaki itu bisa membakar kalori yang ada di dalam tubuh demi mendapatkan berat badan ideal.
Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan, menyarankan agar orang-orang yang ingin mencapai berat badan ideal, membiasakan diri jalan kaki dengan kecepatan 5 kilometer perjam.
"Berjalan kaki sekitar lima kilometer per jam itu dianggap jalan kaki cepat. Kalau kita berjalan 4000 hingga 6000 langkah sehari, maka kita bisa menjadi orang yang aktif, 10.000 langkah sehari lebih baik," kata dia dalam acara bertema "Hari Gizi Nasional: Pentingnya Gizi Seimbang Dalam Kehidupan Sehari - hari" by Nestle di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.
Menurut Ali, jalan kaki cepat tergolong aerobik dan kegiatan ini berpengaruh pada penurunan berat badan. Ia mengatakan, berjalan dengan kecepatan 5 kilometer perjam, sebenarnya tidak akan membuat orang sampai berlari kecil. Dengan membiasakan diri berjalan sebanyak itu pun tidak akan membuat seseorang terengah-engah. "Jalan secepat 5 kilometer perjam itu kira-kira jalan cepat, tidak sampai lari kok," katanya.
Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Pria yang Menandakan Dia Menyimpan Rasa Sama Kamu
Sebuah studi yang dilakukan mahasiswa program doktor di IPB pun memperlihatkan bahwa semakin banyak orang berjalan akan membantu menurunkan berat badan. Mahasiswa itu, kata Ali, memperlihatkan 2 kelompok orang yang jalan kaki 60 menit dan 40 menit. Kedua kelompok itu masyarakat diminta berjalan dengan kecepatan 5 kilometer per jam secara teratur selama12 pekan. Hasilnya, kelompok orang yang jelan 60 menit memiliki berat badan; indeks massa tubuh; dan lingkar pinggang lebih baik dibanding mereka yang berjalan kaki 40 menit.
Awalnya Ali pun heran akan dirinya. Menurutnya, ia rutin berjalan 5 kali dalam sepekan. Namun berat badannya tidak kunjung turun. Ternyata, salah satu yang perlu diperbaikinya adalah dalam hal kecepatan. Kecepatan saat berjalan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh. "Kan kebanyakan orang jalan sambil ngobrol, jadi lambat. Padahal seharusnya fokus berjalan 5 kilometer perjam dalam sehari," katanya.
"Mahasiswa yang diuji coba memakai alat yang mengukur kecepatan dan dia taat pada alat dipakai. Itu menyebabkan hasil yang signifikan," kata dia.
Baca Juga: Dikira Penculik, Pria Penderita Gangguan Jiwa Diamankan Warga Gunungguruh Sukabumi
Ali mengingatkan bahwa semakin banyak orang Indonesia yang gemuk. Ia merujuk data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan 2018, semakin banyak orang Indonesia yang mengalami berbagai penyakit tidak menular. Salah satunya adakah karena pola makan dan kurang beraktivitas. Kurangnya aktivitas fisik akibatkan timbulnya obesitas. Penyakit itu pun akan merambat ke berbagai penyakit degeneratif lain.
Kurangnya aktivitas menjadi salah satu hal yang perllu diwaspadai pemerintah. Menurut Ali, orang Indonesia rata rata hanya melakukan sekitar 3.500 langkah sehari. Jumlah itu sangat rendah dibanding masyarakat Hongkong yang rata-rata jalan kaki sebanyak 6.600 langkah sehari. "Rekomendasinya dalam seminggu kita bisa exercise 150 menit minimal dua hari per minggu. Kalau bisa lima hari per minggu itu sangat bagus," kata Ali dikutip Minggu (29/1/2023).
Sumber: Tempo.co