SUKABUMIUPDATE.com - Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW "Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo'a kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang".
Salah satu doa yang bisa dipanjatkan adalah memohon untuk Selamat dari Kedengkian. Hal ini berguna agar hidup senantiasa diberikan ketenangan dan keberkahan.
Doa Selamat dari Kedengkian berikut dikutip dari Buku berjudul "Kumpulan Doa Sehari-Hari" yang ditulis oleh Direktorat Penerangan Agama Islam, diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Tahun 2013 dan dapat diakses secara Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam di situs resmi simbi.kemenag.go.id.
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab 2023 Dimulai 23 Januari Besok! Simak Jadwal Lengkapnya
Berikut Doa Memohon Keselamatan dari Kedengkian kepada Allah SWT dikutip dari Al-Qur'an, tertuang dalam QS. Al-Hasyr Ayat 10.
Doa Selamat dari Kedengkian (QS. Al-Hasyr: 10)
Surat Al-Hasyr Ayat 10
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Arab-Latin: Wallażīna jā`ụ mim ba'dihim yaqụlụna rabbanagfir lanā wa li`ikhwāninallażīna sabaqụnā bil-īmāni wa lā taj'al fī qulụbinā gillal lillażīna āmanụ rabbanā innaka ra`ụfur raḥīm.
Artinya: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: 'Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang' (QS. Al-Hasyr: 10).
Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Wanita Jatuh Cinta, Salah Satunya Selalu Tersenyum Padamu
Ada beberapa tafsir tentang QS. Al-Hasyr Ayat 10 atau surat yang digunakan sebagai Doa Selamat dari Kedengkian, dikutip via tafsirweb.com.
Pelajaran Menarik Tentang Doa Selamat dari Kedengkian yang tertera dalam Surat Al-Hasyr Ayat 10.
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
10. Orang-orang beriman yang datang sesudah kaum Muhajirin dan Anshar angkatan pertama berkata, “Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami. Ampunilah saudara-saudara kami seagama yang telah mendahului kami dalam beriman, dan jangan menjadikan di dalam hati kami hasad dan dengki kepada seorang pun dari orang-orang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau merahmati hamba-hambaMu dengan rahmat yang luas di dunia dan akhirat.
Dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa hendaklah setiap Muslim memuji para pendahulunya dengan kebaikan, mendoakan mereka, mencintai para sahabat Rasulullah, memuji mereka dan mendoakan semoga Allah meridhai mereka.
Tafsir Kementerian Agama RI / Surat Al-Hasyr Ayat 10
Sesudah menjelaskan keberhasilan muhajirin dan ansar membangun persaudaraan sejati atas dasar iman, Allah lalu menjelaskan karakter orang-orang beriman generasi sesudah mereka. Dan orang-orang beriman, berilmu, dan beramal saleh yang datang sesudah mereka dari generasi ke generasi hingga hari kiamat, mereka berdoa kepada Allah, 'ya tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan ampuni pula dosa-dosa saudara-saudara kami seiman yang telah beriman lebih dahulu dari kami, umat rasulullah maupun umat para nabi sebelumnya dan janganlah engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman karena kedengkian itu menghapuskan amal saleh.
Ya tuhan kami, sungguh, engkau maha penyantun kepada setiap hamba, maha penyayang kepada hamba yang beriman sehingga mereka mendapat kebaikan dunia dan akhirat.
Baca Juga: Pikat Turis Timur Tengah, Karang Kontol Sukabumi Diserbu Wisatawan saat Libur Imlek
Jika pada ayat sebelumnya, Allah menjelaskan persaudaraan sejati di antara muhajirin dan ansar dan sifat orang-orang beriman generasi sesudah mereka, pada ayat ini Allah menjelaskan sifat orang-orang munafik di madinah pada masa rasulullah. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang munafik seperti 'abdullah bin ubay bin sal'l, wad'ah bin m'lik, suwaid, dan da'is yang berkata kepada saudara-saudaranya yang kafir di antara ahli kitab, yakni bani nadhir yang sedang dikepung kaum muslim karena merencanakan untuk membunuh rasulullah,
'sungguh, jika kamu, wahai bani nadir, benar-benar diusir oleh Muhammad dari perkampungan kamu di madinah, niscaya kami pun akan keluar bersama kamu dari madinah sebagai bentuk solidaritas kami kepada anda; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun demi kamu, yakni mendengar dan mematuhi perintah Muhammad; dan jika kamu diperangi Muhammad agar kamu keluar dari madinah, pasti kami akan membantumu melawan Muhammad.'
Dan Allah menyaksikan, kebohongan janji orang-orang munafik terhadap bani nadir tersebut, baik sesudah maupun sebelum pengepungan kaum muslim terhadap bani nadir bahwa mereka, orang-orang munafik itu benar-benar pendusta, sebab janji mereka untuk menolong bani nadir itu tidak ditepati sehingga bani nadir menyerah kepada rasulullah untuk menerima hukuman diusir dari madinah.
Sumber : berbagai sumber.