Mengenal Gie Say, Barongsai Singa Hitam Ikon Imlek dan Vihara Widhi Sakti Sukabumi

Senin 23 Januari 2023, 11:18 WIB
Gie Say , barongsai ikon imlek dan Vihara Widhi Sakti yang jadi aset budaya dan wisata atraksi di Kota Sukabumi (Sumber: sukabumiupdate/saddam)

Gie Say , barongsai ikon imlek dan Vihara Widhi Sakti yang jadi aset budaya dan wisata atraksi di Kota Sukabumi (Sumber: sukabumiupdate/saddam)

SUKABUMIUPDATE.com - Tarian barongsai dan liong (singa dan naga) adalah atraksi yang paling ditunggu saat perayaan Imlek. Di Kota Sukabumi Jawa Barat, Gie Sai adalah barongsai Vihara Widhi Sakti yang saat ini jadi ikon wisata tahunan yang atraksinya selalu dinanti.

Saat perayaan tahun baru Imlek pada Minggu dini hari lalu 22 Januari 2023, Gie Say (Gie Say), Sang singa hitam kembali muncul. Meliuk-liuk dan melompat dengan gerakan energik, di jalan Pajagalan Nomor 20, Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, tepat di depan Vihara Widhi Sakti.

Gie Say memang unik, sedikit berbeda dengan barongsai lain. Punya cerita dan sejarah panjang, Boneka Singa ini bahkan cukup disegani para pegiat budaya tionghoa di Indonesia.

Kisah Barongsai di Tiongkok dan Gie Say di Sukabumi

Humas Yayasan Vihara Widhi Sakti, Arieffin Natawidjaja menjelaskan bahwa sejarah barongsai tercipta di Tiongkok sekitar 7000 hingga 9000 tahun lalu. Berawal dari cerita mahluk raksasa buas yang disebut Nian Shou, sering turun gunung dan merusak pemukiman warga desa.

Penduduk kemudian mencari cara mengusir mahluk tersebut, "Saat itu muncul ide dari seorang seniman desa untuk membuat boneka berbentuk singa dari beberapa helai kain yang diberi umbaian bulu dan diwarnai merah," ungkap Arieffin kepada sukabumiupdate.com, saat perayaan Imlek 2023.

Baca Juga: Semarak Lampion dan Lilin Besar, Agenda Imlek 2023 di Vihara Widhi Sakti Sukabumi

Ketika mahluk tersebut datang kembali, penduduk memainkan boneka tersebut dengan gerakan bela diri kungfu. Aksi itu berhasil membuat Nian Shou kebingungan dan takut.

"Kegiatan ini kemudian terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya. Hingga mahluk buas itu tidak berani lagi kembali ke desa. Sejak itu barongsai menjadi ikon budaya, penyerta setiap perayaan tahun baru Imlek," beber Arieffin.

Karena didasari gerakan bela diri, barongsai tradisionalidentik dengan perguruan kungfu. Seperti Gie Sai di Sukabumi, hadir sebagai ikon perguruan bela diri Gie Say atau yang dahulu disebut Gie Say Hwe, berdiri sejak tahun 1948.

Gie Sai, barongsai Sukabumi ini tampil dengan jurus kungfu dari perkumpulan ahli bela diri di Vihara Widhi SaktiGie Say, barongsai Sukabumi ini tampil dengan jurus kungfu dari perkumpulan ahli bela diri di Vihara Widhi Sakti

"Kemudian diresmikan tahun 1952 dan menjadi Perkumpulan Gie Say. Perkumpulan para ahli kungfu di Kota Sukabumi yang sering berkumpul di Vihara Widhi Sakti. Saat itu sejumlah tokoh dari perkumpulan sepakat membuat barongsai yang unik dan berbeda," lanjut Arieffin.

Memang unik, jika barongsai lain bagian kepala biasanya hanya dari kerta singkong dan rangka bambu, maka Gie Say diciptakan dari kawat baja, campuran kertas sarung semen dan kertas singkong. Boneka kepala singa dengan sebuah tanduk besar ini dipastikan lebih berat dari barongsai lainnya.

Hitam kemudian dipilih sebagai adalah warna dominan dari Barongsai Gie Say. Selain beda bentuk dan warna, gerakannya Gie Say saat beraksi juga khas.

Baca Juga: Jadi Ciri Khas Imlek, Mengenal Barongsai dari Makna, Sejarah hingga Tarian

"Gerakannya adalah jurus kungfu, golok Kwan Kong. Jurus ini memang jadi salah satu yang dipelajari di perkumpulan Gie Say sukabumi,” kata Arieffin.

"Untuk bisa menampilkan tarian Gie Say tidak mudah. Butuhkan waktu berlatih sekitar 3 sampai 4 tahun. Berat total kurang lebih 25 Kg," sambungnya.

Arieffin juga mengatakan, Gie Say adalah lambang perpanduan budaya tingkok dan Indonesia khususnya Sunda. Gerak tarian Gie Say masih asli dari Tiongkok, bagian lain seperti peralatan atraksi diadopsi dari nusantara khususnya budaya Sunda.

"Seperti kemenyan saat perayaan ulang tahun perkumpulan Gie Say. Selain itu, anggota Gie Say saat ini juga berasal dari beragam etnis dan agama. Sebagai perwujudan nilai persaudaraan, yang harus tetap eksis dan solid. Mewujudkan nilai-nilai kejujuran, membawa dan menyebarkan semangat kebaikan bagi masyarakat Kota Sukabumi,” beber Arieffin.

Tidak hanya ditampilkan saat perayaan tahun baru Imlek, Gie Say juga sering manggung untuk memeriahkan acara-acara lainnya yang bersifat ritual. Seperti pemberkatan usaha atau toko baru, rumah baru, atau dalam acara lainnya.

Reporter: Saddam (Magang)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa