SUKABUMIUPDATE.com - Tahun Baru Imlek untuk orang Tionghoa merupakan salah satu hari besar yang harus dirayakan setiap tahunnya.
Imlek juga menjadi momen penting bagi masyarakat China di seluruh dunia karena memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur dan diharapkan dapat membawa rezeki beserta kemakmuran di tahun yang akan datang.
Di Indonesia sendiri, biasanya warga etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek dengan melakukan sejumlah tradisi seperti kumpul keluarga, berbagi angpao hingga pertunjukkan barongsai.
Baca Juga: Jadwal Cuti Bersama Imlek 2023, Siap-siap Long Weekend!
Selain itu, adanya tradisi khas Imlek itu membuat perayaan Tahun Baru China menjadi lebih meriah dan spesial. Dan berikut sederet tradisi Imlek yang populer di Indonesia seperti melansir dari Tempo.co.
1. Dekorasi Warna Merah dan Emas
Merah dan Emas kerap mewarnai beragam dekorasi Imlek di Indonesia. Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah dipercaya sebagai warna pembawa keberuntungan dan pembawa hoki. Warna merah juga dipercaya bermakna kesejahteraan dan kekuatan.
Selain itu, warna kuning atau emas dalam tradisi rakyat China merupakan warna untuk kaisar. Warna emas melambangkan netralitas dan keberuntungan. Oleh karena itu, kedua warna tersebut kerap menghias dekorasi perayaan Imlek.
2. Petasan dan Kembang Api
Petasan dan kembang api identik digunakan dalam perayaan tahun baru, tak terkecuali perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina. Dentuman suaranya yang keras diyakini bisa menakuti roh jahat dan binatang jahat bernama Nian.
Bahkan di China, masyarakatnya menyalakan petasan dan kembang api selama 15 hari berturut-turut mulai dari hari pertama perayaan Imlek. Sehingga langit malam saat perayaan Imlek menjadi terang dan berwarna-warni.
3. Membagikan Angpao
Perayaan Imlek memang sangat kental dengan tradisi berbagi angpao berisi uang. Tradisi yang satu ini tentunya paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan remaja. Pemberian angpao menyimbolkan bentuk pemberian rezeki dari orang yang lebih tua kepada yang lebih muda.
Perlu diketahui, pemberian Angpao hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah. Itu artinya, orang dewasa yang belum menikah juga masih bisa menerima angpao.
4. Melakukan Tradisi Yu Sheng
Yu Sheng merupakan tradisi menyajikan makanan yang dilakukan saat malam pergantian tahun baru Imlek.
Makanan yang disajikan dalam tradisi Yu Sheng ditaruh pada wadah besar dan berisi ikan salmon, wortel dan macam–macam jenis sayuran lainnya.
Tradisi Yu Sheng tidak bisa dilakukan sembarangan melainkan harus menggunakan meja bundar untuk penyajian sebagai simbol aliran mata angin dan positif. Tradisi Yu Sheng juga sebagai simbol melimpahnya rejeki, prospektif dan semangat.
5. Sembahyang untuk Leluhur
Tradisi Imlek lainnya yang cukup populer di Indonesia adalah sembahyang untuk leluhur. Tradisi ini dilakukan sebagai upaya menghormati dan mendoakan arwah para leluhur yang telah tiada.
Bagi masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu biasanya melakukan sembahyang di klenteng saat menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Tapi sembahyang juga bisa dilakukan di rumah dengan cara menyajikan makanan persembahan serta menyalakan dupa dan lilin.
6. Pertunjukan Barongsai dan Liong
Pertunjukkan Barongsai dan Liong juga turut memeriahkan tradisi Imlek di Indonesia. Menurut kepercayaan orang China, Liong dan Barongsai adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan.
Pertunjukkan Liong dan Barongsai juga dipercaya bisa membawa keberuntungan serta membantu mengusir roh jahat yang akan mengganggu manusia. Maka tak heran rasanya pertunjukan ini akan selalu meramaikan perayaan Imlek.
7. Menyediakan Hidangan Khas Imlek
Salah satu hidangan khas Imlek yang wajib ada di meja makan adalah kue keranjang dan buah jeruk.
Selain itu, ada juga hidangan lain seperti, pangsit dan dumpling, siu mie, lumpia, sup, ikan bandeng dan makanan laut lainnya.
Makanan yang dihidangkan pada perayaan Imlek minimal terdiri dari 12 makanan. Seluruh hidangan khas Imlek tersebut melambangkan 12 macam shio yang masing-masing memiliki makna sendiri.
Sumber: Tempo.co (Vivia Agarta F, Rizki Dewi Ayu)