SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena hamil diluar nikah, bahkan banyak pelajar yang hamil kembali menjadi perhatian publik Indonesia. Untuk mencegahnya diperlukan kerjasama banyak pihak, kolaborasi berbagai elemen masyarakat, seperti dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi melalui DP2KBP3A, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak.
Isu ini menjadi kekhawatiran bersama, dan fokus kerja dari Bidang Pengendalian Penduduk Keluarga Sejahtera, DP2KBP3A. Kabid Ritta Rosita mengatakan DP2KBP3A punya program program khusus untuk mengantisipasi fenomena hamil diluar nikah, khususnya remaja atau pelajar.
“Ini menjadi perhatian semua, dan salah satu fokus kerja kami. Bagaimana mengikis dan mengurangi fenomena hamil diluar nikah, khususnya dikalangan anak muda, remaja apalagi pelajar,” ungkap Ritta kepada sukabumiupdate.com, Rabu (18/1/2023).
Baca Juga: Mayoritas Hamil Duluan, Permohonan Dispensasi Nikah ABG di Sukabumi Meningkat
DP2KBP3A lanjut Rita punya dua program khusus untuk mengatasi fenomena ini, yaitu PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja) dan Posrem (Posyandu Remaja). Ditambah dengan penguatan penyuluhan langsung yang rutin dilakukan kepada warga masyarakat.
“Kita ada program Pusat Informasi Konseling Remaja dan Posyandu Remaja. Disini kita perkuat penyuluhan agar sasaran bisa mengerti dampak dari pergaulan yang negatif,” ucap Ritta.
Menurutnya, kedua program itu sudah berjalan dan akan terus digenjotnya secara masif. Agar dapat mencegah fenomena hamil di luar pernikahan pada remaja. Ia juga menuturkan tagline Genre (Generasi Berencana) terus ditanam sebagai edukasi membangkitkan kesadaran para remaja.
Baca Juga: Viral Pelajar Ponorogo Hamil Duluan Minta Dispensasi Nikah, Apa Saja Sih Syaratnya?
"Genre (Generasi berencana) memberikan informasi bahwa remaja tidak boleh asal atau hanya dengan cinta dalam melakukan pernikahan tapi harus dengan kesiapan dan perencanaan," tambahnya.
Selanjutnya efektifitas kedua program ini beber Rita memerlukan dorongan dan dukungan berbagai pihak, khususnya orang tua, keluarga dan lingkungan terdekat. Remaja sehat dan memiliki visi masa depan, harus dibina dan didampingi, “Pendekatan agama dan keluarga sangat berperan disini,” beber Ritta. (Advertorial)
Reporter: Dion (Magang)