SUKABUMIUPDATE.com - Orang egois yang selalu mementingkan kepentingan pribadi kerap kali memiliki konotasi yang buruk, serakat, dan ingin menang sendiri.
Namun ternyata, tidak semua orang egois dapat dikategorikan sebagai sifat buruk, karena pada kenyataannya menjadi egois memiliki sisi positif lho.
Hal tersebut dituliskan dalam sebuah esai yang mengungkapkan jika orang egois ternyata memiliki keuntungan.
Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara
Dilansir Tempo.co dari esai berjudul Is Human Nature Basically Selfish, Abraham Maslow berargumen bahwa seseorang perlu mengenali perbedaan keegoisan sehat dari yang tidak sehat.
Menurut seorang pelopor aliran psikologi humanistik ini, sifat egois baik terkadang bisa menjadi buruk, begitu sebaliknya. Egois baik, ringkasnya datang dari pengertian yang tidak malu-malu mengutarakan keinginan.
Maslow mengatakan bahwa sikap menghargai terhadap kesehatan, gaya hidup, kebahagiaan, kegembiraan, dan kebebasan diri sendiri akan berdampak positif, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara
Sebaliknya, perilaku yang berusaha menyenangkan orang lain, kerendahan hati yang berlebihan, namun tidak pada diri sendiri justru bisa berdampak negatif.
Senada dengan hal itu, asisten profesor klinis psikiatri di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas, Melissa Deuter, menyatakan bahwa berorientasi pada kelangsungan hidup sudah menjadi sifat seseorang untuk mengurus kebutuhan diri sendiri terlebih dahulu.
“Jika Anda tidak bisa menjaga diri sendiri, maka Anda tidak bisa merawat orang lain. Menjadi egois itu penting,” katanya dikutip dari Fast Company.
Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru
Menurut Deuter, bertindak demi kepentingan diri sendiri dapat memberikan keuntungan dalam peran kepemimpinan. Biasanya, orang yang egois memiliki dorongan kuat untuk berusaha mengejar apa yang mereka inginkan tanpa penyesalan. Orang yang egois, kata Deuter, cenderung lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah pada tujuan.
Selain itu, Deuter mengungkapkan, orang egois identik dengan perilaku yang lebih menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas yang disukai. Ini adalah contoh baik dari usaha seseorang yang menjaga dirinya sendiri secara emosional.
“Mendahulukan diri sendiri tidak selamanya negatif; itu tugas Anda untuk menjaga diri sendiri dan mendapatkan apa yang Anda butuhkan,” ujarnya.
Sumber: Tempo.co (Haris Setyawan)