SUKABUMIUPDATE.com - Kabar dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh artis Venna Melinda kini semakin ramai dan menjadi perbincangan hangat netizen.
Ibu dari Verrel Bramasta itu disebut baru saja melaporkan suaminya Ferry Irawan ke Polda Jatim pada Senin (9/1/2023).
Kabar itu muncul setelah Ferry Irawan terlihat mendatangi Polda Jatim. Ia keluar dari Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya sekitar pukul 10.50 WIB, seperti dikutip dari Suara.com.
Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet
Ferry memakai kemeja merah dan celana jins biru. Ia juga memakai masker dan tas ransel warna hitam yang berjalan keluar didampingi polwan menuju tempat parkir.
Sepanjang perjalanan itu, Ferry diam seribu bahasa dan menghindari pertanyaan wartawan. Hal itu dibenarkan oleh Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombespol Totok Suharyanto, pada awak media.
"Saudara V telah melaporkan di Polres Kediri Kota, kemudian oleh Polres dilimpahkan ke Polda Jatim Ditreskrimum, dan saat ini sedang pemeriksaan awal untuk kasus KDRT," ujar Totok, dikutip dari Suara Jatim, Senin (9/1/2023).
Kesaksian Warganet
Sementara itu di kolom Instagram Venna, seorang warganet dengan nama akun whenisuryo seolah memberi tahu publik mengenai apa yang terjadi pada pada Varrell Bramasta itu.
Baca Juga: Alamat Proxy Whatsapp Server Indonesia dan Cara Settingnya Agar Pakai WA Tanpa Internet
Warganet tersebut berada di satu hotel yang bersama dengan pasangan tersebut, dan bersebelahan kamar dengan Venna dan Ferry.
"Ya Alloh syok ketika sebelahan kamar denger mba Venna peritiwa barusan," tulis akun Instagram whenisuryo di unggahan reels Venna Melinda.
Menariknya, komentar itu muncul sehari sebelum kabar KDRT yang dialami Venna Melinda. Lebih lanjut, pemilik akun juga menulis bahwa ia merasa ngeri mendengar hal yang 'histeris' di kamar sebelah.
"Ngeri banget denger histerisnya tadi kak," tulis pemilik akun dalam komentar selanjutnya.
KDRT Lebih Sering Dilakukan Lelaki Pada Perempuan
Dari foto yang beredar di kalangan media, kondisi Venna tampak parah dengan luka di bagian hidung dan mulut hingga berlumuran darah. Seperti dilansir Psychology Today, KDRT memang merupakan penyebab utama cedera pada perempuan.
Baca Juga: Disdik Sukabumi Telusuri Foto Viral Anak Buta Gegara Kena Latto-latto
Ini terjadi ketika pasangan secara fisik, verbal, emosional, dan seksual melecehkan pasangan intim mereka dengan mengerahkan kekuasaan dan kendali atas mereka.
KDRT terjadi di semua budaya, ras, agama, dan kelas, serta dalam hubungan sesama jenis, di mana 95 persen kasus KDRT yang dilaporkan dilakukan oleh laki-laki.
Karakteristik Lelaki yang Lakukan KDRT Terhadap Perempuan
Meskipun tidak ada satu tipe pasti lelaki seperti apa yang sering melecehkan perempuan, dilansir Healthy Place, dalam penelitian lelaki yang melakukan pelecehan memiliki karakteristik tertentu.
Baca Juga: Tumbuh Rumput dan Pohon, Ini Penyebab Gurun di Arab Saudi Mendadak Menghijau
Sebuah penelitian di Universitas Harvard menunjukkan bahwa laki-laki yang menjadi pelaku kekerasan fisik biasanya memiliki karakteristik seperti:
- Memiliki tingkat pendidikan dan IQ yang lebih rendah; menjadi kurang berpikir jernih
- Menjadi lebih neurotik, cemas, gugup, dan defensif
- Menjadi kurang menyenangkan, optimis, dan lebih mudah tersinggung
- Jadi kurang ekstravert, teliti dan terbuka
- Menjadi kurang percaya diri
- Menjadi lebih bersemangat, murung, tergesa-gesa dan egois
- Menjadi lebih otoriter
Ciri-ciri lelaki yang melecehkan perempuan juga menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung menyerang saat diprovokasi. Beberapa lelaki bahkan menunjukkan kebanggaan melecehkan perempuan. Komentar penulis studi Harvard:
"Alih-alih malu, mereka tampak bangga ketika berbicara tentang menendang, menggigit, atau menampar istri dan pacar mereka 20 kali atau lebih dalam setahun terakhir."
Apa yang Membuat Lelaki KDRT Pada Perempuan?
Selain karakteristik di atas, lelaki pelaku kekerasan fisik, kemungkinan memiliki keinginan untuk pasangan mereka patuh dan kurangnya kasih sayang kepada orang-orang yang mereka anggap lemah atau lebih rendah.
Baca Juga: Inikah Tanda Kiamat? Viral Potret Pegunungan Mekah Arab Saudi Menghijau
Sayangnya, seksisme juga sering muncul dalam situasi ini dan lelaki menganggap perempuan lemah dan inferior. Jadi, ketika seorang perempuan "melanggar aturan", lelaki tidak merasa menyesal untuk memberikan hukuman keras seperti kekerasan fisik.
Namun, penyebab kekerasan fisik tidak boleh hanya dikaitkan dengan seksisme. Kekuasaan dan kendali adalah motivasi umum untuk pelecehan fisik dan jika seksisme adalah satu-satunya aspek yang menjadi fokus, kemungkinan kekerasan fisik hanya akan diderita oleh kelompok orang lain seperti yang lemah.
Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan kekerasan fisik terhadap perempuan meliputi:
- Penyalahgunaan zat
- Pengangguran
- Stres, kelelahan dan/atau ketidakpuasan
- Sejarah kekerasan
- Gangguan psikologis dan/atau fisik
- Kontrol impuls yang buruk
Sumber: Suara.com