Ramalan Jayabaya Kemenangan Jepang, Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang

Senin 09 Januari 2023, 07:15 WIB
Ilustrasi Ramalan Jayabaya Kemenangan Jepang, Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Ramalan Jayabaya Kemenangan Jepang, Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Ramalan Jayabaya kerap dikaitkan dengan peristiwa faktual masa kini, mengingat beberapa ramalannya benar-benar terjadi di masa lalu.

"Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang" adalah Ramalan Jayabaya keempat yang benar-benar terjadi di Indonesia.

Kala itu, kemenangan negeri Jepang dalam setiap pertempuran menjadi fakta sejarah Ramalan Jayabaya adalah kenyataan.

Simak Fakta Sejarah Ramalan Jayabaya Keempat berbunyi "Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang", dikutip dari E-Book Publikasi bertajuk "Ramalan Joyoboyo" yang diakses dari situs adoc.pub, Senin (9/1/2023).

Fakta Sejarah Ramalan Jayabaya di Indonesia "Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang"

Pada 8 Maret 1942 Balatentara darat, laut, dan udara Dai Nippon serta pasukan sipil bunga Sakura yang berani mati dan selalu menang dalam pertempuran melawan bangsa Barat mendarat disegenap penjuru wilayah Nusantara.

Hal tersebut adalah bukti kenyataan Ramalan Jayabaya yang "Kejajah Saumur Jagung Karo Wong Cebol Kepalang".

Tentara Kerajaan Belanda tidak kalah gagah-berani menghadapi pasukan dari negeri Asia yang pernah menaklukkan Manchuria, wilayah kerajaan Tsar Rusia pada 1904-1905.

Baca Juga: 6 Strategi Pencapaian Target Inklusi 90% Tahun 2024, Cocokologi Ramalan Jayabaya?

Semangat tentara kerajaan masih kalah dengan tentara kekaisaran Matahari Terbit, Dewa Amaterasu berpihak pada sang penyerbu dari Utara.

Sejak masa kuno orang-orang di Nusantara sudah diperingatkan oleh nenek-moyang agar selalu waspada terhadap arah Utara, karena dari sana musuh datang menyerang, dari Utara juga bencana disebutkan bakal datang di Tanah Jawa.

Oleh sebab itu ada sedikit peninggalan warisan leluhur sejak seribu tahun silam atau masa Prabu Jayabaya dari kerajaan Kediri bertakhta, yakni

"jangan membuat tungku atau luweng untuk memasak mulutnya menghadap ke Utara" dan "jangan membuat kakus atau wc yang posisi orang yang mendudukinya sampai menghadap ke arah Utara".

Bahkan seorang pujangga masyhur Nusantara menulis soal arus balik dari Utara yang terus mengalir ke Selatan: ilmu pengetahuannya, budayanya dan barang-barang dagangannya.

Sebaliknya di masa keemasan Majapahit bahkan sejak zaman kerajaan Sriwijaya arus mengalir ke Utara: ilmu pengetahuan, budaya, dan barang-barang produk unggulannya.

Sejarah Ramalan Jayabaya menceritakan Hinomaru berkibar di seluruh Pantai Timur benua Asia sampai ke lautan Pasific di Timur Papua. Terbentuklah garis pertahanan militer yang sangat lebar dan sulit dijaga dari serbuan pasukan Sekutu yang dipimpin negeri Paman Sam.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya "Semat Ireng Anak-anak Sapi" Nyata! Cornellis Mendarat di Sunda Kelapa

Berturut-turut hengkang dari wilayah koloni atau jajahannya: Perancis di Indocina, Belanda di Hindia Belanda, Inggris di Malaya, dan Singapura. Bangsa Jepang berhasil mengubah peta politik dunia, khususnya di Asia.

Prabu Jayabaya sudah mengidentifikasi bangsa cebol kepalang ini seribu tahun yang lalu, yaitu bakal menjadi superpower di bidang militer.

Dalam pandangan Jawa, yang kecil akan mengalahkan yang besar, orang cebol kepalang atau bertubuh pendek inilah yang akan mengalahkan orang-orang besar dari Barat.

Sejarah Ramalan Jayabaya turut menyebut Pribumi Nusantara yang terpuruk melata di bawah kaki bangsa Barat selama 350 tahun sontak dibangunkan dari tanah dengan didikan pasukan Jepang yang keras dan tak kenal ampun.

Baca Juga: Bukti Ramalan Jayabaya "Kebo Nyabrang Kali", Hengkangnya Belanda di Era Adolf Hitler

Senjata mulai diberikan kepada Pribumi yang mau berjuang bersama Jepang untuk menghadapi bangsa Barat atau Sekutu. Korban selama masa pendidikan militer Jepang berjatuhan, kesengsaraan hidup melanda rakyat disegenap wilayah Nusantara.

Dalam Fakta Sejarah Ramalan Jayabaya, Kelak buah kesengsaraan itu yang diawali hengkangnya bangsa Barat membuat Pribumi harus berdiri diatas kaki sendiri di atas tanah tumpah darah negeri sendiri dan memerintah bangsa sendiri, semua itu dapat ditempuh dengan merebut kemerdekaan dan kedaulatan ibu pertiwi Nusantara.

Jepang atau Dai Nippon diramalkan menjajah Nusantara selama seumur benih jagung dapat disimpan 3,5 tahun! Dai Nippon yang bergabung dengan Jerman Adolf Hitler masih terus berjuang sendiri dengan ulet dan tekun.

Sekutu merasa biaya militer sudah terlampau besar dikeluarkan di medan Eropa menghadapi Jerman dan sekutunya.

Untuk menaklukkan pasukan Dai Nippon memiliki garis pertahanan begitu panjang di Asia Timur dan sebagian kepulauan di Pasifik.

Pada akhirnya Sekutu atau Amerika Serikat memilih menggunakan cara ekonomis dan praktis dengan meledakkan bom nuklir di jantung wilayah Jepang.

Alhasil pemenang perang dunia kedua yang sejati adalah senjata nuklir dan bukan Amerika Serikat.

Pasukan Amerika tidak mati-matian dalam mengalahkan Jepang dengan cara yang umum dan terhormat. Jepang pun tidak sepenuhnya kalah di medan peperangan akan tetapi kalah karena atas instruksi pimpinan tertingginya Kaisar Jepang.

Bangsa cebol dalam Sejarah Ramalan Jayabaya kepalang itu selama menduduki Jawa dan Nusantara menghadapi lawan-lawan tangguhnya: Partai Komunis Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, partai sosialis, partai nasionalis, dan orang-orang Islam progresif lain dan tentu saja segenap rakyat Nusantara.

Segenap komponen perlawanan itu telah memilih pemimpin mereka, Bung Karno. Bung Karno tidak terang-terangan memusuhi Jepang, akan tetapi mengambil taktik berpijak di dua tempat sekaligus.

Kaki kiri berada bersama pasukan Dai Nippon, sementara kaki kanannya bahu-membahu melawan Jepang dengan berbagai cara bersama pejuang Pribumi lainnya.

Baca Juga: 5 Ramalan Jayabaya 2023, Maraknya Fenomena Cocokologi Faktual Masa Depan

Bung Karno mengetahui siapa saja yang berjasa dalam merebut kemerdekaan, orang komunis, orang nasionalis, dan orang sosialis, dan orang Islam dan seterusnya. Selanjutnya, Jepang atau Dai Nippon menyerah kepada bom nuklir milik Amerika Serikat pada 14 Agustus 1945.

Pemenang perang dunia kedua lainnya, Uni Soviet, dedengkot negeri komunis pertama di dunia rupanya tidak dapat hidup berdampingan secara damai dengan negeri kapitalis lain.

Sebab, sejak manifes komunis diluncurkan pada abad ke-18 hantu komunis tidak pernah ditolerir oleh paham lain di dunia ini.

Sasaran tembak Amerika adalah negeri komunis Soviet Uni dan berakibat timbulnya Perang Dunia Dingin. Dua ideologi mengelompokkan diri masing-masing dengan memilih salah satu pihak.

Slogan Amerika lebih keras lagi, "berkawan dengan kami memusuhi komunis atau menjadi musuh besar kami" tidak adanya pilihan netral sama sekali.

Sejarah Ramalan Jayabaya menceritakan Imbas Perang Dunia Dingin itu sangat mewarnai kemerdekaan yang akhirnya dikumandangkan oleh Penyambung Hati Rakyat Indonesia, Soekarno didampingi M. Hatta.

Semasa pendudukan Jepang keduanya sudah sering menyusun strategi bersama menghadapi masa depan. Mereka dalam menyikapi Perang Dunia Dingin mengambil sikap berlawanan.

Bung Karno bersikap Netral sementara Hatta memihak memusuhi komunis. Dua peran antagonis dari kedua proklamator RI itulah yang pada akhirnya melahirkan drama-drama perang kemerdekaan yang memilukan. Bangsa sendiri bertempur dengan sesama saudara sendiri.

Perang saudara antar bangsa sendiri sejak perang kemerdekaan ternyata terus membesar dan puncak klimaksnya termaktub dalam ramalan Joyoboyo kelima berbunyi "pitik tarung sak kandang."

Sumber : adoc.pub

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate