SUKABUMIUPDATE.com - Sosok Jayabaya merupakan salah satu raja yang membawa Kediri ke zaman puncak kejayaan Kerajaan Kediri. Prabu Jayabaya berkuasa sekitar Tahun 1135 M hingga 1157 M.
Seperti diketahui oleh sebagian orang, sosok Prabu Jayabaya ini sangat dikenal dengan berbagai ramalannya. Salah satu ramalan Jayabaya yang terkenal adalah terbelahnya Pulau Jawa karena bencana besar yang kerap kali disangkut pautkan dengan aktivitas gunung api.
Salah satunya adalah aktivitas Gunung Semeru yang masih tinggi. Gunung api ini memang dianggap menjadi salah satu gunung suci tempat bersemayamnya para dewa oleh sebagian orang.
Baca Juga: 5 Ramalan Jayabaya 2023, Maraknya Fenomena Cocokologi Faktual Masa Depan
Puncak Gunung Semeru ini dipercaya merupakan tempat bersemayamnya para Dewa Hindu dan menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.
Merangkum dari berbagai sumber, Gunung Semeru memiliki mitos bahwa gunung api ini merupakan puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan sebagai pasak bumi.
Kisah yang termuat dalam kitab Tantu Panggelaran itu mengungkapkan jika sejatinya sebelum Gunung Semeru ditanamkan, Pulau Jawa masih terombang-ambing di lautan karena belum ada penekannya.
Baca Juga: Ramalan Jayabaya "Murcane Sabdo Palon Noyo Genggong", Kisah Nyata Majapahit Abad Ke-15
Mitos lain yang menghubungkan letusan Gunung Semeru dengan ramalan Jayabaya mengenai Pulau Jawa terbelah dua adalah bahwa letusan gunung api ini dianggap merupakan penanda bencana yang akan membawa banyak penderitaan bagi rakyat.
Selain letusan gunung Semeru, ramalan Jayabaya mengenai terbelahnya Pulau Jawa juga dikaitkan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet yang ada di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.
Bahkan, mitos yang satu ini sampai sekarang masih diyakini warga sekitar lereng Gunung Slamet.
Terlebih lagi, gunung dengan ketinggian 3.432 mdpl berada nyaris di tengah-tengah antara pantai utara dan selatan Jawa.
Cerita rakyat ini sudah lama berkembang di warga Banyumas dan sekitarnya yang dikaitkan dengan ramalan Jayabaya. Mereka percaya akan mitos yang menyebutkan Pulau Jawa akan terbelah jika Gunung Slamet meletus.