SUKABUMIUPDATE.com - Istilah sadboy mulai beken ketika generasi kekinian semakin giat menggaungkannya di media sosial.
Sadboy seperti namanya adalah sebutan kekinian bagi para kaum adam.
Biasanya, gelar sadboy disematkan pada laki-laki yang bersedih meratapi kesendiriannya saat momen malam minggu.
Mengutip Tempo.co, Istilah sadboy juga dapat digunakan dalam menandakan waktu yang rentan untuk bersedih, yakni sadboy hours.
Dilansir dari Urban Dictionary via Tempo.co, sadboy hours adalah waktu di mana seorang sadboy mulai memikirkan segala sesuatu dalam hidup yang mengarah pada hal sedih dan perih karena menyadari kesalahan dan pertemuan masa lalu dengan orang lain.
Baca Juga: Sukabumi Banyak Dihuni Cowok Ganteng, Kecamatan Cikole Juaranya!
Pada dasarnya, mereka hanya memikirkan kembali kehidupan mereka dan memikirkan semua hal negatif dalam hidup.
Dikutip dari laman Stay Hipp via Tempo, jam sadboy atau sadboy hours merupakan waktu antara jam 1 sampai jam 5 pagi, saat seorang sadboy akan merasa sangat melankolis.
Momentum ketika semua emosi seorang sadboy membuncah. Aktivitas di jam-jam ini termasuk mendengarkan musik yang sedih, mengunggah ulang konten yang menyedihkan, atau hanya sekedar merokok.
Meskipun istilah ini biasanya tidak dimaksudkan untuk meremehkan pengalaman emosional anak laki-laki dan pria dewasa, tetapi istilah ini mengambil pendekatan yang ringan terhadap apa yang sebenarnya bisa menjadi masalah serius dengan depresi dan penyakit mental.
Baca Juga: 3 Tahun Terakhir Usia Laki-laki Sukabumi Lebih Pendek Dari Perempuan, Penyebabnya?
Tak hanya sebatas perasaan, tetapi hal ini pun telah ada studi ilmiahnya.
Merujuk laman AASM Foundation, sebuah hipotesis menunjukkan bahwa terjaga pada larut malam dapat mempengaruhi otak, menyebabkan perubahan yang dapat membuat seseorang cenderung memandang dunia secara negatif, terlibat dalam perilaku berbahaya, dan membuat keputusan impulsif.
Resiko bunuh diri dapat dimungkinkan tiga kali lebih tinggi pada malam hari dibandingkan dengan siang hari.
Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa peningkatan resiko ini disebabkan oleh perubahan sirkadian alami di otak yang bertabrakan dengan kurang tidur untuk mengganggu proses emosi, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls.
Baca Juga: 71.20% Warga Sukabumi Suka Akses Medsos, Laki-laki Lebih Banyak!
Resiko ini akan meningkat karena durasi tidur dan ritme sirkadian, jadi jika seorang sadboy sering begadang dan sering tidur jam 1 pagi dan bangun jam 10 pagi, resiko itu kemungkinan membesar.
Sebaliknya, mereka yang tidur pukul 20.00 dan bangun pukul 04.00 mungkin memiliki resiko sedikit kecil dibanding yang lain.
Mengutip laman Healthline via Tempo, parameter dari tingkat molekuler, aktivitas saraf, dan responsivitas pada tubuh selaras dengan ‘perilaku biasa’ yang terjaga di siang hari. Namun, pada malam hari, parameter ini selaras dengan ‘perilaku tidur yang biasa’.
Tak hanya tentang hal-hal buruk, banyak orang ketika berada di sadboy hours atau tengah malam dapat meningkatkan kreativitas dan daya cipta mereka.
SUMBER: TEMPO.CO | MUHAMMAD SYAIFULLOH