SUKABUMIUPDATE.com - Ada orang-orang yang mudah bertemu dengan jodohnya bahkan di usia yang terbilang muda dan tak sedikit pula orang yang belum juga dipertemukan dengan jodohnya meski telah berusaha.
Perlu diingat jika urusan jodoh itu sudah ditentukan Allah SWT itu merupakan takdir. Makanya sering ada ungkapan kalau sudah jodohnya tak akan ke mana, yang mengatur jodoh Yang di Atas.
Tapi jodoh itu harus dijemput, seperti halnya rezeki jodoh juga harus diusahakan, Masalahnya bagaimana cara menurut Islam untuk menjemput jodoh.
Baca Juga: Mengenal Nadia Hawasyi, Qoriah yang Disawer Jamaah Laki-laki Saat Mengaji
Melansir dari Tasikmalaya.susra.com, ahli Tafsir yang juga cendekiawan Muslim Indonesia Prof Quraish Shihab, berpesan kepada para jomblo atau yang belum punya pasangan jangan menunggu jodoh.
“Pemuda Dan pemudi yang jomblo jangan nunggu jodoh,” terangnya dalam tayangan YouTube Najwa Shihab bertajuk “Jodoh itu Rezeki, Bagaimana Menjemputnya?
Quraish Shihab mengatakan cari jodohmu dengan cara-cara yang dibenarkan Allah SWTt,” imbuh Prof Quraish Shihab.
Baca Juga: Mudah! Begini 3 Cara Mengetahui Spesifikasi Laptop Windows
Lebih lanjut ia menjelaskan, jodoh merupakan bagian dari rezeki yang harus dicari dan dijemput melalui mekanisme yang diperbolehkan dalam syariat.
“Jodoh itu rezeki. Jemputlah jodoh dengan cara yang dibenarkan agama. Cari simpati, berdandan yang baik, berilmu yang tinggi, biar orang senang pada Anda,” jelas Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.
Pada kesempatan itu, Prof Quraish Shihab mendapatkan pertanyaan unik. Ia ditanya, jika jodoh adalah rezeki, bagaimana ketika dua orang sudah menjalin hubungan serius (berjodoh), namun dalam perjalanannya pasangan tersebut berpisah. Apakah hal itu menandakan rezekinya terputus?
Baca Juga: Motor Mogok Akibat Isi BBM Tercampur Air Seperti di Karawang, Ini Cara Mengatasinya
Spontan Prof Quraish Shihab terkekeh sejenak. Ia menjelaskan, boleh jadi, putusnya hubungan seseorang dengan yang dicinta menandai terputusnya rezeki dengan orang tersebut.
Namun, Prof Quraish Shihab mengingatkan untuk tidak berkecil hati dan optimis kelak akan mendapatkan orang yang lebih baik.
“Rezekinya terputus dengan orang itu, tetapi masih bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu,” ujar doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, itu.
Sakit bukan rezeki lebih lanjut ia menjelaskan, rezeki pada dasarnya adalah sesuatu yang bermanfaat. Dalam konteks sakit, ia mengatakan hal itu bukanlah tergolong pada kategori rezeki.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja di Bank, Simak Kualifikasinya dan Link Daftarnya Disini!
“Itu bukan rezeki, tapi dampaknya bisa bermanfaat buat Anda. Karena dengan penyakit kalau dijalani dengan sabar, Anda dapat ganjaran. Dengan penyakit, kalau Anda mau menarik pelajaran, Anda bisa menarik pelajaran dari itu. Tetapi pada dasarnya, rezeki itu yang diperoleh dan dimanfaatkan dalam arti yang positif,” jabar ulama keturunan Arab Quraisy-Bugis itu.
Maka itu, ia mengajak agar seseorang senantiasa berdoa untuk memohon rezeki yang halal, rezeki yang membahagiakan dunia dan akhirat, memohon rezeki dengan aneka macamnya mulai dari yang berbentuk materi sampai immaterial.
“Memohon diperkaya hati kita dengan kepuasan setelah usaha maksimal, memohon agar dianugerahi Allah segala macam kebaikan bersama keluarga, teman-teman di dunia dan di akhirat,” pungkas Prof Quraish Shihab.
Sumber: Tasikmalaya.suara.com (Youtube Nazwa Shihab)