SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh anak adalah hal yang sangat penting untuk diketahui, terutama untuk orang tua baru. Hal tersebut karena gaya pengasuhan dapat membentuk karakter anak di masa depan.
Sebarnya, adanya banyak sekali pola asuh anak atau parenting yang umum diterapkan oleh orang tua. Dari mulai menuntut anak melakukan segala hal hingga yang membebaskan anak melakukan berbagai hal.
Dilansir dari WebMD via Tempo.co, menurut Jephtha Tausig, seorang psikolog, sangat sedikit orang tua yang cocok menggunakan satu gaya parenting saja. Karena itu mereka dapat mengganti dan mencampurkan berbagai gaya parenting sesuai kebutuhan anak.
Baca Juga: Internet Sehat untuk Anak, Pemkot Sukabumi Perkuat Gerakan Literasi Digital Parenting
Melansir dari Healthline, berikut lima gaya parenting yang perlu orang tua di Sukabumi ketahui dan mungkin dapat diterapkan pada anak:
1. Attachment Parenting
Gaya parenting ini berfokus pada hubungan dan responsivitas orang tua terhadap anak. Attachment parenting mengajarkan dengan responsif terhadap kebutuhan anak.
Orang tua dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan emosional anak dan juga hubungan mereka.
Gaya parenting ini menekankan pada kasih sayang dan juga lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak.
Meskipun begitu, gaya asuh ini memberikan tekanan yang cukup banyak bagi orang tua karena harus secara simultan menjaga ikatan dengan dengan anak secara emosional dan fisik.
2. Positive Parenting
Mengasuh anak dengan gaya ini berarti memberikan kehangatan sekaligus sikap tegas dalam menjalin hubungan dengan anak.
Orang tua kerap berfokus untuk mendengarkan dan berusaha untuk menyadarkan anak terhadap emosi yang mereka rasakan ketimbang menyangkal perasaan anak.
Ujaran yang biasa digunakan dalam gaya parenting ini kurang lebih seperti, “Saya tahu kamu sedih karena harus tidur siang, tapi waktu kamu bermain sudah habis.”
3. Tiger Parenting
Tiger parenting diidentikkan dengan gaya otoriter karena banyak memberikan tuntutan terhadap anak. Gaya parenting ini tentu dapat membantu anak untuk menjadi seorang pekerja keras, disiplin, termotivasi, dan teliti.
Meskipun begitu, gaya ini juga berpotensi memberikan masalah emosional pada anak karena ekspektasi orang tua yang tinggi.
Umumnya, gaya asuh ini juga dibarengi dengan banyaknya ekstrakurikuler dan kegiatan akademik tambahan untuk menambah keterampilan anak.
4. Permissive Parenting
Tipe parenting ini sangat berbanding terbalik dengan gaya otoriter. Umumnya, orang tua akan menempatkan diri sebagai seorang teman dihadapan anak.
Pendekatan yang digunakan pada gaya ini termasuk cukup santai dan fleksibel karena memiliki sedikit aturan.
Jika dianalogikan, orang tua dengan permissive parenting tidak akan melarang anaknya memakan es krim untuk sarapan di pukul tujuh pagi.
5. Gentle Parenting
Gentle parenting adalah pola asuh anak yang damai dan positif. Pondasi utama dari gentle parenting adalah 3Cs (connection, communication, consistency) atau hubungan, komunikasi, dan konsistensi.
Orang tua yang menggunakan gaya ini akan memberi saran untuk menambah kesabaran dalam menerapkan 3Cs.
Gaya parenting dibangun atas dasar untuk memahami anak lebih baik, berempati dengan mereka, menunjukkan rasa hormat, dan enetapkan batasan atau memberikan personal space kepada anak.
Sumber: Tempo.co (Putri Indy Shafarina)