Sukabumiupdate.com - Akhir-akhir ini mainan Latto-latto tengah viral dan banyak dimainkan, tak hanya oleh anak-anak tapi juga oleh orang dewasa.
Bahkan di media sosial banyak yang membagikan video saat bermain Latto-latto hingga ada pula yang membagikan tutorial bermainnya.
Mainan Latto-latto memiliki bentuk yang sederhana, yakni terdiri dari dua bandul berbahan plastik namun cukup keras. Dua bandul ini terikat dengan seutas tali. Cara memainkannya dengan cara mengayunkan dua bandul hingga saling berbenturan dan mengeluarkan bunyi.
Baca Juga: Cara Bermain Latto-Latto, Mainan Anak yang Viral di Tiktok Bisa Melatih Keseimbangan
Meski tampaknya mudah, ternyata memainkan latto-latto ini tidak gampang seperti yang dibayangkan. Hal inilah yang membuat orang ketagihan.
Asal usul Latto-latto
Lantas, bagaimana asal usul latto-latto, mainan yang saat ini sedang digandrungi khalayak khususnya anak-anak. Dilansir dari suara.com, asal kata latto-latto merupakan sebutan permainan tradisional yang berasal dari bahasa Bugis.
Di daerah Makassar sendiri disebut dengan katto-katto. Sementara di Pulau Jawa disebut dengan etek-tek. Meskipun banyak ditemukan di Indonesia sejak zaman dahulu, ternyata permainan ini muncul pertama kali pada 1960-an, lalu mulai populer tahun 1970-an di Amerika. Di Amerika sendiri latto-latto disebut dengan nama clankers.
Baca Juga: Situgunung Sukabumi Ditutup Sementara, BBTNGGP: Mitigasi Pasca Wisatawan Tenggelam
Sekilas, mainan latto-latto ini memiliki desain yang mirip dengan boleadoras atau bolas, senjata pilihan untuk gaucho, koboi Argentina.
Permainan yang satu ini nyatanya tidak bertahan lama akibat memakan korban jiwa. Kemudian pada tahun 1970-an di Amerika Serikat, permainan ini sempat dilarang oleh penjabat sekolah setempat.
Pada awal kemunculannya, material latto-latto menggunakan kaca dan cara memainkannya yang dianggap sangat berbahaya.
Baca Juga: Ada Redmi Note 12 Series, Ini 3 HP Baru yang Siap Diluncurkan Awal Tahun 2023
Tak jarang pengguna permainan ini membanting clackers dengan keras hingga pecahannnya membuat bertebaran dan mengenai tubuh seseorang.
Namun seiring berjalannya waktu, material latto-latto mulai menggunakan plastik atau kayu. Sehingga saat dimainkan menjadi semakin ringan dan lebih aman. Harga mainan latto-latto ini bervariasi, mulai rentang harga sekitar Rp 8 ribu hingga Rp 13 ribu.
Sumber: Sumatera.suara.com