SUKABUMIUPDATE.com - Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi merilis Rata-Rata Konsumsi Per Kapita Seminggu di Kota Sukabumi Menurut Jenis Komoditi Makanan Kelompok Bumbu-bumbuan dan Konsumsi Lainnya Tahun 2021.
Terbaru, Data BPS Kota Sukabumi tersebut telah diperbarui pada 2 Agustus 2022.
Disebutkan ada sembilan Jenis Komoditi Makanan Kelompok Bumbu-bumbuan. Berikut rincian jenis komoditi beserta angka konsumsi per kapita dalam satu minggu.
Rata-Rata Konsumsi Per Kapita Seminggu di Kota Sukabumi meliputi Garam sebanyak 19.0586 Gram, Kemiri sebanyak 5.5040 Gram, Ketumbar/Jinten sebanyak 1.2034 Gram, Merica/lada sebanyak 1.4259 Gram, Asam sebanyak 1.2854 Gram, Terasi/petis sebanyak 0.8666 Gram dan Penyedap masakan/vetsin sebanyak 8.6101 Gram.
Kemudian Bumbu masak jadi/kemasan dan bumbu racikan sebanyak 7.5794 Gram, serta jenis Bumbu lainnya (pala jahe, kunyit, dsb) sebanyak 11.7626 Gram, Kecap 100 ml sebanyak 0.1851 ml, Sambal jadi 100 ml sebanyak 0.0352 ml dan jenis saus tomat 100 ml sebanyak 0.0516 ml.
Baca Juga: Sukabumi Banyak Dihuni Cowok Ganteng, Kecamatan Cikole Juaranya!
Sementara untuk jenis komoditi makanan kelompok konsumsi lainnya meliputi Mie Instan 80gr sebanyak 1.2264, Kerupuk sebanyak 0.1468 Ons, Bubur bayi kemasan 150 Gr sebanyak 0.0516 gr dan Lainnya sejumlah 0.0147.
Berdasarkan data BPS tersebut, garam berada di peringkat pertama dengan rata-rata konsumsi per kapita seminggu sebanyak 19.0586 Gram.
Garam seringkali dikaitkan dengan penyedap masakan (baca: micin). Namun dalam data BPS Kota Sukabumi tersebut, rata-rata konsumsi per kapita seminggu jenis komoditi penyedap masakan berada di urutan ketiga atau di bawah garam dengan angka sebesar 8.6101 Gram.
Baca Juga: Daftar Top 5 Kabupaten/Kota Paling Hemat di Jawa Barat, Sukabumi Nomor Berapa?
Menilik Data BPS Kota Sukabumi Tahun 2021 ini, redaksi sukabumiupdate mencoba mengulas dilansir dari halodoc tentang lebih berbahaya mana antara Generasi Garam vs Micin.
Mengutip dari halodoc, monosodium glutamat (MSG) alias penyedap rasa/micin adalah kerap dianggap memberikan dampak negatif bagi orang yang mengkonsumsinya.
MSG sendiri mengandung natrium, asam amino dan glutamat, serta mudah ditemukan di berbagai jenis makanan mulai dari kerupuk, makanan instan, hingga minuman.
Ada yang perlu diluruskan, bahwa pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan asupan baik Garam maupun MSG, dengan catatan secukupnya.
Lantas, lebih berbahaya mana Generasi Micin vs Garam?
Lagi-lagi soal tingkat konsumsi natrium, bahwa MSG dan Garam sama-sama berbahaya ketika jumlahnya dikonsumsi berlebihan.
Diketahui, kandungan natrium yang ada di MSG lebih rendah dari garam yakni 12 persen. Sementara garam dapur memiliki 39 persen natrium.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan angka konsumsi natrium per hari adalah kurang dari 2.000 miligram. Artinya, penggunaan garam maupun micin sebaiknya tidak lebih dari 1 sendok teh saja.
Baca Juga: 3 Tahun Terakhir Usia Laki-laki Sukabumi Lebih Pendek Dari Perempuan, Penyebabnya?
Mengapa tingkat konsumsi Garam dan Micin dibatasi?
Hal ini mengacu pada konsumsi natrium berlebih dapat meningkatkan tekanan darah. Jika tekanan darah naik, maka seseorang akan lebih beresiko terkena penyakit kardiovaskular.
Konsumsi natrium berlebih juga memicu kanker lambung, obesitas hingga penurunan kepadatan mineral tulang.
Kembali pada topik lebih berbahaya mana antara Generasi Garam vs Micin, maka jawabannya adalah keduanya memiliki peluang yang sama.
Ya, tingkat bahaya berbanding lurus dengan tingkat konsumsinya. Namun, menurut Halodoc, hingga kini belum ada penelitian yang menyebut secara pasti mana yang lebih baik antara MSG dan garam.
Akan tetapi, seluruh generasi terutama Sukabumi sebaiknya tetap mengkonsumsi garam maupun micin secukupnya (baca: tidak berlebihan).
Sumber : halodoc