SUKABUMIUPDATE.com - Pohon Natal adalah salah satu simbol dari hari paling istimewa umat nasrani. Dihias dengan berbagai macam hiasan membuat perayaan natal menjadi lebih istimewa.
Namun apakah kamu sudah tahu berbagai macam fakta Pohon Natal? Mulai dari sejarah hingga maknanya?
Jika belum, yuk simak fakta-fakta Pohon Natal yang menjadi salah satu simbol Hari Natal yang sangat menarik untuk diketahui seperti melansir dari Suara.com.
Baca Juga: Jelang Natal, Gereja-gereja di Sukabumi Disterilisasi Tim Penjinak Bom
1. Sejarah Pohon Natal
Tradisi pohon Natal yang didekorasi ini dimulai pada abad ke-16 dari Jerman. Dulunya merupakan pohon cemara asli, namun karena isu lingkungan, pemasangan pohon Natal pun beralih ke tiruan atau artificial.
Walaupun pohon Natal modern bermula di Jerman, namun penggunaan pohon cemara, rangkaian bunga, lilin atau gemerlap cahaya ini merupakan kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani dahulu kala.
2. Legenda Pohon Natal
Legenda pohon Natal yang pertama berasal dari rohaniawan Inggris, Santo Bonifasius, pemimpin beberapa gereja di Jerman dan Prancis menjumpai sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di bawah pohon ek.
Santo Bonifasius merobohkan pohon ek tersebut untuk menghentikan mereka. Setelah kejadian itu, di sekitar pohon ek yang roboh tumbuh pohon cemara.
Legenda kedua dari Martin Luther, tokoh Reformasi Gereja yang terkesan dengan keindahan gemerlap jutaan bintang yang cahayanya bersinar di antara cabang-cabang pohon cemara di hutan.
Martin Luther lalu menebang sebuah pohon cemara kecil dan dibawa pulang. Di rumah, Martin Luther memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara untuk memberikan kesan adanya bintang-bintang yang bersinar seperti yang dilihatnya di hutan.
3. Tradisi Pohon Natal
Tradisi menghias pohon Natal mulai berkembang setelah masyarakat AS mengikuti jejak Inggris menggunakan pohon cemara pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk di Asia. Nah fakta menarik pohon Natal itu ternyata bukan melulu disebarkan oleh gereja.
Di China dan Jepang, tradisi pohon Natal diperkenalkan oleh para misionaris Barat pada abad ke-19 dan abad ke-20 yang melancong ke sana.
4. Pohon Natal Bambu Tertinggi
Pohon Natal di Toraja Utara pada 2017 memecahkan rekor MURI dengan predikat pohon Natal bambu tertinggi di Indonesia. Penyerahan Rekor MURI ini diberikan kepada kepada Gubernur Sulsel yang kala itu masih dijabat oleh Syahrul Yasin Limpo.
Tinggi pohon natal di acara Lovely December 2017 ini mencapai 45 meter dan dihias dengan lampu warna warni.
5. Keluarga Pemilik Pohon Natal Terbanyak
Jika menghias satu pohon natal saja sudah menguras waktu kalian, bagaimana dengan lebih dari 400 pohon natal? Namun hal ini tidak masalah bagi keluarga Susanne and Thomas Jeromin.
Keluarga asal Jerman ini memecahkan rekor dengan membuat 444 pohon natal di rumahnya. Mereka membutuhkan lebih dari 10 ribu dekorasi dan hiasan natal.
6. Pohon Natal Terbesar dan Tertinggi
Menurut Guinness World Records, pohon natal tertinggi di dunia adalah cemara Douglas (Pseudotsuga menziesii) setinggi 67,36 m (221 kaki) yang didirikan dan dihias di Pusat Perbelanjaan Northgate, Seattle, Washington, AS, pada Desember 1950.
Lalu, Pohon Natal buatan terbesar pernah dibuat di Sri Lanka. Tingginya mencapai 72,1 m (236 kaki 6,58 inci) dan lebar 20,2 m (55 kaki 3,27 inci), dibuat oleh Layanan Sosial Arjuna Ranatunga di Kolombo, Sri Lanka, pada 24 Desember 2016.
7. Makna Pohon Natal
Menurut christmasphere.com, pohon cemara adalah simbol untuk festival musim dingin karena tanaman ini bertahan sepanjang tahun dan dipercaya oleh beberapa orang untuk melindungi rumah dari roh jahat dan hal-hal buruk.
Sementara itu dalam istilah modern, makna pohon Natal adalah bahwa pohon Natal melambangkan Yesus dan cahaya yang dibawanya ke dunia, bagi umat Kristiani.
Itulah beberapa fakta menarik pohon natal mulai dari sejarah hingga maknanya. Semoga penjelasan ini membuat anda paham kenapa berbagai ornamen dan hiasan itu dipasang di pohon Natal.
Sumber: Suara.com