SUKABUMIUPDATE.com - Data Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi menyebut konsumsi jengkol termasuk sub kelompok makanan yang dominan mengalami kenaikan pada November 2022.
Kenaikan konsumsi jengkol Kota Sukabumi ini diketahui dari andil inflasi year on year (yoy), dimana jengkol menyumbang 0,5 % dari total 3,71%.
Angka ini bahkan melampaui persentase andil inflasi wortel yang hanya sebesar 0,3%.
Artinya, Masyarakat Kota Sukabumi lebih suka konsumsi Jengkol dibandingkan Wortel.
Mengapa bisa dinyatakan demikian?
Hal tersebut disimpulkan dari hasil analisis redaksi sukabumiupdate.com terhadap Berita Resmi Statistik Nomor 13/12/3272/Th.VII yang dibagikan dalam laman resmi BPS pada 5 Desember 2022 tentang Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi November 2022.
Untuk diketahui, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Sukabumi pada bulan November 2022 yaitu sebesar 112,76.
Baca Juga: Inflasi Kota Sukabumi Meningkat, Transportasi Masuk Top 3 Pengeluaran Tertinggi
Penjelasan Singkat Tingkat Inflasi yoy, mtm dan Andil Inflasi
Tingkat Inflasi year on year (yoy) November 2022 adalah Persentase perubahan Indeks Harga konsumen (IHK) November 2022 terhadap IHK November 2021.
Sementara, Tingkat Inflasi month to month (mtm) November 2022 adalah Persentase perubahan IHK November 2022 terhadap IHK Oktober 2022.
Terakhir, andil Inflasi adalah besarnya sumbangan setiap komoditas yang mengalami fluktuasi atau perubahan harga yang terjadi di Kota Sukabumi.
Besarnya nilai perubahan indeks (inflasi/deflasi) yang terjadi setiap bulan, merupakan gabungan andil dari jenis barang/jasa yang mengalami fluktuasi harga pada bulan yang bersangkutan.
Data BPS turut menyebut, selain jengkol dan wortel berikut rincian komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada November 2022:
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy Kota Sukabumi pada November 2022, diantaranya bensin, angkutan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, tukang bukan mandor, beras, telur ayam ras, rokok putih, rokok kretek filter, cabai merah, kue kering berminyak, nasi dengan lauk, bawang merah, bubur, pemeliharaan/service, mie, emas perhiasan, tahu mentah, gula pasir.
Baca Juga: Daftar Top 10 Daerah Paling Jarang Liburan di Jawa Barat, Sukabumi Ke Berapa?
Selanjutnya komoditas dominan lain yaitu tarif kendaraan roda 2 online, rokok kretek, semen, mie kering instan, besi beton, solar, jengkol, sewa rumah, taman kanak-kanak, jeruk, susu kental manis, tarif kendaraan roda 4 online, bimbingan belajar, cabai rawit, cat tembok, pasta gigi, sate, shampo, ayam goreng, pembalut wanita, tomat, wortel, celana panjang jeans pria, sabun detergen bubuk/cair, tempe, soto, kasur, ikan asin teri, sepatu wanita, roti tawar, sabun mandi, buah naga, kue basah, penyedap masakan/vetsin, ayam bakar.
Tak hanya itu, gado-gado, ikan kembung, sabun cair/cuci piring, rekreasi, tarif kendaraan travel, popok bayi sekali pakai, sandal kulit pria, susu cair kemasan, uang bulanan mengaji, nugget, upah asisten rumah tangga, kayu lapis, mesin cuci, tarif listrik, dan pengharum cucian/pelembut juga termasuk Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada November 2022.
Di sisi lain untuk tingkat inflasi mtm Kota Sukabumi, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada November 2022, meliputi telur ayam ras, tahu mentah, tomat, rokok kretek filter, rekreasi, wortel, kangkung, tempe, jengkol, beras, rokok kretek, susu bubuk, dan bawang merah.
Apabila dilihat lebih spesifik, jengkol masuk ke dalam dua kategori andil inflasi baik yoy maupun mtm.
Hal ini berarti, konsumsi jengkol di Kota Sukabumi cukup tinggi baik dihitung per tahun maupun per bulan.
Rincian singkatan yang digunakan dalam artikel ini:
- IHK : Indeks Harga konsumen
- Inflasi yoy : Inflasi Year on Year
- Inflasi mtm : Inflasi Month to Month
Sumber : sukabumikota.bps.go.id