SUKABUMIUPDATE.com - Maraknya kasus pelecehan seksual di Indonesia, membuat semua orang khususnya wanita harus lebih waspada dalam menjaga diri. Pelecehan seksual bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja.
Kasus pelecehan seksual merupakan tindak pidana yang cukup sulit diungkap karena biasanya terjadi di tempat sepi dan jarang ada barang bukti. Oleh karena itu setiap orang harus melakukan antisipasi dengan langkah-langkah preventif, supaya meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Melansir Tempo.co yang dikutip dari laman Brussels Express, terdapat tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah pelecehan seksual pada diri sendiri, antara lain:
1. Membawa tas ransel
Di tempat umum, bagian tubuh yang paling rentan untuk dieksploitasi adalah punggung karena menjadi titik buta pada tubuh. Hal ini yang kemudian membuat bagian bokong mudah dibidik oleh pelaku pelecehan seksual.
Membawa ransel dapat berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi punggung dari tangan-tangan jahat. Mereka akan mencari peluang dimana akses yang paling nyaman atau tanpa hambatan ke bagian mana pun dari tubuh, sehingga pelaku pelecehan seksual dapat menyentuh dengan cara yang tidak terlihat atau tidak disengaja.
Baca Juga: Klarifikasi Anak Gundar Creative Media Atas Tindakan Persekusi Pelaku Pelecehan Seksual
Selain itu, tas ransel juga dapat membuat pelaku merasa tidak nyaman dan membuat mereka berpikir dua kali untuk menargetkan mangsanya karena mereka harus melakukan upaya ekstra untuk menjangkau bagian bokong korbannya.
Tas ransel juga bisa dikenakan di bagian tubuh depan dalam situasi dimana area depan tubuh lebih diekspos dan lebih rentan.
2. Penentuan posisi yang strategis
Dalam situasi yang ramai, usahakan memilih tempat dimana dapat berdiri dengan punggung menempel ke dinding atau struktur fisik apa pun, seperti meja.
Misalnya, saat menaiki lift, berdirilah di dekat salah satu dari tiga dinding jika memungkinkan. Atau jika sedang menunggu bus atau trem, tetaplah berada di dalam halte bus dengan membelakangi tembok.
Baca Juga: Viral Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Salah Satu Kampus Swasta Indonesia
3. Gunakan lengan sebagai tameng
Menyilangkan tangan di depan dada adalah salah satu cara untuk menangkis potensi serangan. Selain itu, saat berdiri sejajar membelakangi orang asing, letakkan tangan di belakang punggung untuk perlindungan di area bokong.
4. Pasang telinga
Seorang pelaku pelecehan senang mengetahui bahwa korbannya mendengar komentar cabul yang mereka lontarkan. Tujuannya adalah untuk membuat korbannya merasa tidak nyaman dan membuat mereka terintimidasi.
Mengenakan earphone atau headphone akan menjadikan seseorang target yang kurang menarik bagi para pelaku karena teriakan mereka tidak akan terdengar.
Baca Juga: Fakta-fakta Mengerikan, Alami Pelecehan Seksual Pegawai KPI Lapor Jokowi
5. Benda untuk perlindungan
Membaca buku atau memainkan gawai adalah cara lain untuk menempatkan sesuatu di antara korban dan calon pelaku. Saat duduk, usahakan posisikan tas selempang atau tas jinjing di bagian depan tubuh.
6. Arahkan kamera
Pelaku sangat senang mengejutkan atau membuat kesal korban pelecehan seksual. Alih-alih mundur dari situasi tersebut, keluarkan kamera dan rekam pelakunya. Predator lebih cenderung terintimidasi jika mangsanya tiba-tiba mengarahkan kamera ponsel ke arah mereka.
Baca Juga: Bersiul Kepada Lawan Jenis Termasuk Pelecehan Seksual? Simak Penjelasannya
Foto atau video dapat digunakan sebagai bukti terhadap mereka atau cara untuk mengidentifikasi dan melacak mereka. Ini juga dapat diunggah dan didistribusikan secara online di media sosial.
Sumber: Tempo.co (Muhammad Syaifulloh)