Banyak Sampah Plastik di Laut, Tantangan dan Potensi Minapolitan di Sukabumi

Jumat 02 Desember 2022, 19:28 WIB
Kawasan laut pesisir sukabumi. | Foto: google earth

Kawasan laut pesisir sukabumi. | Foto: google earth

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebutkan tahun 2018, 80 persen sampah laut di Indonesia bersumber dari daratan. Dimana 30 persen diantaranya adalah sampah plastik.

Banyak riset coba memperkuat data tersebut. Dimana sampah plastik di laut dapat bertahan hingga 450 tahun, termasuk senar pancing atau jaring nelayan yang tidak terurai selama 600 tahun di dalam lautan.

Kali ini sukabumiupdate.com menilik perairan bukan soal wisata saja, tetapi mengupas serba-serbi sampah plastik di laut. Serta program pengelolaan dan potensi minapolitan yang dimiliki Sukabumi!

Berikut Kondisi Sampah Plastik di Lautan Sukabumi, dilansir dari berbagai sumber:

1. Muara Cipalabuan Palabuhanratu Sukabumi

Mengutip Penelitian Universitas Muhammadiyah Sukabumi oleh Rakasi, Dherus tahun 2018 berjudul “Distribusi Kandungan Mikroplastik Pada Sedimen Di Muara Cipalabuan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi”, salah satu sampah yang banyak terdapat di laut adalah sampah plastik.

Dherus (2018) menulis jenis sampah yang terlihat di Muara Cipalabuan Palabuhanratu adalah jenis sampah plastik makro debris dan mikro debris yang berukuran < 5 mm atau disebut mikroplastik.

Hasil penelitian Dherus ini mengungkap terdapat empat jenis mikroplastik yang tersebar di Muara Cipalabuan Palabuhanratu, yaitu Fragmen, Fiber, Film, dan Pellet.

Muara Cipalabuan termasuk daerah dengan potensi perikanan dan kelautan yang dimanfaatkan oleh nelayan untuk menangkap ikan. Sayangnya, fenomena sampah plastik terus menggerogoti potensi tersebut, karena sampah mempengaruhi kualitas air juga perkembangbiakkan biota di sekitar Muara Cipalabuan Palabuhanratu.

2. Pesisir Pantai Loji, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

Di Pantai Loji, Sukabumi, Jawa Barat tepatnya bulan Oktober 2018 - Februari 2019, kelimpahan mikroplastik di area Pantai ini berkisar antara 33.333-117.667 partikel/kg sedimen kering. Warna mikroplastik Pantai Loji didominasi oleh warna hitam dengan kelimpahan mikroplastik tertinggi pada area basah.

Hampir sama seperti di Muara Cipalabuan Palabuhanratu, tipe mikroplastik yang ditemukan Di Pantai Loji yaitu Fragmen, Fiber dan Film. Kemudian, ukuran mikroplastik fragmen dan film berkisar 100-500 μm sementara fiber berukuran antara 1.000- 5.000 μm.

Selain itu, tipe mikroplastik paling dominan ditemukan adalah fragmen dan mayoritas polimer berjenis polystyrene.

Fakta tersebut tercantum dalam penelitian Saputra, Wardiatno dan Iswantari tahun 2019 bertajuk “Kelimpahan Mikroplastik pada Sedimen di Pesisir Pantai Loji, Sukabumi, Jawa Barat”.

3. Muara Aliran Sungai Cimandiri, Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi

Selain Muara Cipalabuan Palabuhanratu, sebaran sampah plastik juga diungkap oleh Penelitian Indri Yani Zaini, Sigid Hariyadi dan Taryono tahun 2022 tentang Timbulan Sampah Laut di Daerah Muara Aliran Sungai Cimandiri, Teluk Pelabuhan Ratu.

Menurutnya, kondisi bulan mempengaruhi keadaan oseanografis perairan berupa pasang surut yang berdampak pada peningkatan volume sampah di Muara Sungai Cimandiri Teluk Pelabuhan Ratu.

Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa jumlah timbulan sampah di bulan terang sebanyak 927 item sedangkan pada bulan gelap lebih banyak, yaitu 2.099 item. Penyebab timbulan sampah saat bulan terang lebih sedikit karena kondisinya dipengaruhi pasang surut air laut.

Terkait sampah plastik, penelitian ini juga menyebut sampah plastik termasuk jenis sampah yang banyak ditemukan dengan persentase antara 16,87–47,08%.

Sebelumnya, penelitian Kandana, Krisanti dan Taryono tahun 2020 tentang “Mikroplastik Pada Kolom Air di Sungai Cimandiri, Sukabumi, Jawa Barat” menerangkan kelimpahan mikroplastik berkisar 60-782 partikel/m3 dengan rata-rata lebih tinggi terdapat di daerah muara muara Sungai Cimandiri Kabupaten Sukabumi.

Merespon maraknya sampah di laut, Indonesia punya beberapa regulasi, diantaranya:

  • Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
  • Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
  • Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
  • Peraturan Pemerintah 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
  • Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Pada G20 summit 2017, Presiden Joko Widodo, menegaskan Indonesia akan mengurangi sampah di laut sebanyak 70 persen pada tahun 2025. Target ini akan meleset jika tidak ada pergerakan dan perubahan dalam pengelolaan sampah plastik, dimana jumlah plastik di laut semakin meningkat pada tahun 2025 mendatang.

Pernyataan tersebut dikutip dari Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan Tahun 2020, ditulis oleh Gledys Deyana Wahyudin dan Arie Afriansyah, Universitas Indonesia dengan judul “Penanggulangan Pencemaran Sampah Plastik Di Laut Berdasarkan Hukum Internasional”.

Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia khususnya Sukabumi?

• Upaya Pengelolaan Sampah Laut di Indonesia

Gledys Deyana Wahyudin dan Arie Afriansyah (2020) menyebutkan pengelolaan sampah laut di Indonesia mengacu pada regulasi yang berlaku, yakni bersama pemerintah daerah berupa upaya penguatan kapasitas SDM, pembiayaan, manajemen infrastruktur, perubahan sikap dan mengembangkan manajemen sampah di pesisir yang terintegrasi.

Sementara dengan menggandeng pemerintah pusat, pencemaran sampah plastik laut ditangani dengan edukasi dan kampanye mengenai perubahan limbah menjadi energi (waste to energy), pembuatan regulasi mengenai kantong plastik berbayar, memperkuat regulasi manajemen sampah tiga sektor (pelabuhan, perikanan dan pelayaran).

Baca Juga: Atasi Sampah di Laut, Pemerintah Akan Alokasikan USD 1 Miliar

Kemudian, upaya pengelolaan sampah laut bersama industri dilakukan dengan menggunakan bahan plastik biodegradable (terurai alami) dan peningkatan investasi industri plastik biodegradable, menggalakkan konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Repair), serta melakukan kampanye, pengembangan dan penelitian mengenai bank sampah bersama para akademisi dan NGO (Non-Governmental Organization).

Terakhir, Indonesia juga berdampingan dengan dunia internasional dalam pengelolaan sampah laut melalui berkomitmen bersama dalam kerjasama bilateral dan regional.

• Upaya Pengelolaan Sampah Plastik di Sukabumi

Fakta selalu berbasis ilmiah atau sesuatu yang dapat dibuktikan dengan syarat memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Oleh karena itu Upaya Pengelolaan Sampah Laut di Sukabumi, dikutip oleh tim sukabumiupdate.com dari berbagai Penelitian.

1. Coastal Cleanup Pantai Loji, Desa Sangrawayang, Kabupaten Sukabumi

Dikutip dari Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat tahun 2020 yang membahas tentang “Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Menjaga Lingkungan di Wilayah Pesisir Desa Sangrawayang, Sukabumi”. Penelitian ditulis oleh Pipin Supinah, Amanda Chandra Safira dan Ronny Wahju dari Institut Pertanian Bogor.

Penelitian Pipin, dkk (2020) menyebut Pantai Loji adalah salah satu tempat wisata alam di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.

Maraknya sampah di Pantai Loji menjadi alasan kegiatan coastal cleanup atau kegiatan bersih-bersih pantai dilakukan. Bahkan Program Coastal Clean Up termasuk perhatian dari lembaga Internasional Ocean Conservancy yang rutin melakukan kampanye bersih pantai (coastal cleanup).

2. Board Game: Sarana Edukatif Kampanye Anti Sampah Plastik Kota Sukabumi

Sampah di laut khususnya plastik dipastikan sebagai besar berasal dari daratan melalui sungai yang bermuara ke pesisir pantai. Upaya kedua terkait pengelolaan sampah plastik juga harus dilakukan warga di kota atau pedesaan yang jauh dari laut, seperti Kota Sukabumi.

Angka produksi sampah di Kota Sukabumi mencapai 171 ton per hari. Untuk menekan angka tersebut salah satu Implementasinya diwujudkan melalui penggunaan kantong sendiri dari rumah saat berbelanja ke pasar atau pusat perbelanjaan dan masih berlangsung hingga tahun 2022 ini.

Board Game merupakan inovasi Permainan atau Game Kampanye Anti Sampah Plastik yang digagas oleh Mochamad Ficky Aulia, Universitas Nusa Putra Sukabumi yang tertuang dalam JURNAL DASARUPA tahun 2021, berjudul “Perancangan Board Game Sebagai Sarana Edukatif Anak Sekolah Dasar Dalam Kampanye Anti Sampah Plastik Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi”.

Board Game dimanfaatkan berdampingan sebagai media pendukung mata pelajaran di sekolah. Inovasi Board Game berperan dalam pengenalan bahaya sampah plastik sekaligus menanamkan cinta kebersihan peduli lingkungan bagi anak-anak. Harapannya, pemahaman sejak dini tentang pengelolaan sampah plastik dapat mencegah penggunaan plastik yang berlebihan.

• Fakta Menarik tentang Potensi Minapolitan Palabuhanratu Sukabumi

Penting untuk diketahui, di luar ancaman sampah plastik di laut. Palabuhanratu Sukabumi tercatat sebagai kawasan minapolitan yang potensial.

Laman resmi investasi.sukabumikab.go.id menyebut posisi Kabupaten Sukabumi menyebabkan tingginya potensi sumber daya pesisir, perikanan dan kelautan. Kabupaten Sukabumi berbatasan langsung dengan sebelah Selatan Samudera Indonesia. Panjang garis pantainya mencapai ± 117 km membentang dari wilayah kecamatan Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, dan Tegalbuleud.

Jenis potensi sumber daya pesisir dan kelautan yang dimaksud meliputi ikan laut, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, penyu, bahan tambang dan mineral. Bahkan, selain pariwisata pantai wilayah Kabupaten Sukabumi juga dimanfaatkan sebagai daerah penangkapan ikan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2009 dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.KEP.32/MEN/2010 tentang penetapan Kawasan Minapolitan, Kecamatan Palabuhanratu termasuk satu diantara 41 lokasi percontohan pengembangan kawasan minapolitan.

Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 523/Kep.565-Dislutkan/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi dan Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 523.05/kep.566-Dislutkan/2010 tentang Tim Pengelola Pengembangan Minapolitan Berbasis Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, menyebutkan Palabuhanratu ditetapkan sebagai zona inti minapolitan.

Regulasi lain yang turut memperkuat dan melengkapi fakta tersebut yakni Perda Kabupaten Sukabumi Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah. Kawasan Minapolitan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu Sukabumi merupakan kawasan pengembangan ekonomi berbasis usaha penangkapan ikan yang dikembangkan secara terintegrasi mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat.

Tujuannya yaitu untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik dalam pertumbuhan ekonomi wilayah, penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat kawasan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

Potensi lainnya yakni pengembangan perikanan darat di Kabupaten Sukabumi.
Sebaran potensi perikanan darat ini yaitu 47 kecamatan di seluruh Kabupaten Sukabumi dengan komoditi unggulan berupa ikan mas, nila, lele dan ikan hias. Komoditi unggulan perikanan darat dapat diperoleh di sentra perikanan darat, berada di daerah Pasar Ikan Cibaraja.

Minapolitan diinisiasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan era Menteri KKP Fadel Muhammad dan dilengkapi dengan industri perikanan pada masa Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo.

Minapolitan diatur melalui PERMENKP NO. PER.12/men/2010 tentang Minapolitan dan KEPMENKP NO. KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan.

Sumber : berbagai sumber.

Writer: Nida Salma M

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)