SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nusa Putra melakukan kegiatan sosialisasi pengenalan X-brain pada siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan yang diselenggarakan pada 21 hingga 24 November 2022 itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik pada peserta didik.
Kegiatan ini diawali sambutan dari Kepala Sekolah SLB PGRI Cisaat Sudinta Gandhi kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dan pemaparan tentang penanganan anak berkebutuhan khusus oleh perwakilan guru SLB Cisaat Mey Muthiasari Dewi dan dosen Pendamping dari Prodi PGSD yakni Teofilus Ardian Hopeman.
Baca Juga: Mahasiswa PGSD Nusa Putra Bangun Potensi melalui Character Building
Selanjutnya para mahasiswa dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang dimana setiap mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk mengawasi satu peserta didik dan memperhatikan bagaimana proses pembelajaran dan cara penanganan ABK tersebut secara langsung oleh guru-guru pendamping di sana.
Kegiatan tersebut bukan hanya sebagai ajang mahasiswa untuk melakukan
observasi dan pendampingan, akan tetapi mereka juga turut membantu dan ikut serta dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Wali kelas 5 Astri Sulastri mengatakan, banyak sekali tantangan saat berhadapan dengan anak anak yang luar biasa.
Baca Juga: Kembali Beri Bantuan Korban Gempa Cianjur, Universitas Nusa Putra Gandeng PII Pusat
Menurut dia, tidak cukup 1 atau 2 bulan untuk bisa memahami anak-anak tersebut. “Kita perlu waktu untuk terus belajar bagaimana sikap mereka, sosial mereka dan sampai mereka mau menerima kita disini. Untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan, maka diperlukan peran orang tua untuk bekerja sama dengan guru terkait pencapaian pembelajaran peserta didik,” ujarnya.
Adapun untuk meningkatkan kemampuan para orang tua baik dalam hal pengetahuan maupun keterampilan orang tua dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan, ataupun pendidikan anak luar biasa maka SLB PGRI Cisaat selalu menyelenggarakan kegiatan parenting dalam kurun waktu satu minggu hingga satu bulan sekali bersama guru dan kepala sekolah.
Proses pembelajaran yang diterapkan di SLB PGRI Cisaat lebih mempersiapkan diri para peserta didik agar mampu beradaptasi di lingkungannya sesuai dengan kurikulum yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik.
Baca Juga: Mahasiswa Nusa Putra Bergerak, Bantu Relawan di Lokasi Terdampak Gempa Cianjur
Hal senada diungkapkan, Kokom Komariah. Dia mengatakan SLB PGRI Cisaat ini sangat mengutamakan kemampuan bina mandiri para peserta didik yang dibuktikan dengan kemampuan dirinya dalam mengerjakan sesuatu seperti menyapu, mencuci piring dan lain sebagainya.
Orang tua siswa, Puput mengatakan dengan metode pendidikan yang dilakukan anaknya sudah bisa melakukan segala sesuatunya sendiri.
Setiap pagi anaknya selalu merapikan rumah, seperti menyapu, membuka jendela, membereskan tempat tidur dan lain sebagainya. Setiap sore pun ia selalu
mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari sebelumnya, seperti menutup jendela dan lain sebagainya.
Baca Juga: Seminar Telemedicine di Nusa Putra Sukabumi, Komisi IX DPR RI: Transformasi Kesehatan
"Setidaknya kita mengenal, karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial mereka dan kita sama-sama makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala secara sempurna. Mereka itu istimewa karena biar bagaimanapun mereka membutuhkan kita untuk proses pengembangan dirinya,” ujar Puput
Setelah proses pembelajaran selesai, para peserta didik SLB PGRI diarahkan ke aula untuk ikut serta dalam kegiatan inti yaitu Sosialisasi Pengenalan X-Brain. Sesi pelaksanaan X-Brain tersebut dipimpin oleh 3 orang pemandu yang berasal dari mahasiswa Prodi PGSD Nusa Putra.
Mahasiswa itu mempraktikkan gerakan X-Brain dan menjelaskan manfaat dari setiap gerakan. Kemudian mahasiswa lainnya membantu para peserta didik untuk melakukan gerakan X-Brain dengan didampingi oleh Teofilus Ardian Hopeman, Dosen pembimbing lapang.
Baca Juga: Punya Produk Arty Hijab, Kelompok Wirausaha Nusa Putra Lolos Seleksi KMI
Seluruh peserta didik antusias, mereka bersemangat dalam mengikuti setiap gerakan yang dipandu oleh para mahasiswa. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan yang dimoderatori oleh Teo.
Adapun gerakan tersebut terdiri dari 3 Dimensi. Pertama dimensi lateral, kedua dimensi fokus, dan ketiga dimensi pemusatan. Ketiga dimensi tersebut terdiri dari beberapa gerakan. Dimensi Lateral terdapat 10 gerakan diantaranya gerakan Belly Breathing, Neck Rolls, dan Cross Crowl. Dimensi Fokus
Terdapat 6 gerakan diantaranya gerakan Owl, Arm Activation, dan Footflex. Dimensi Pemusatan terdapat 8 gerakan diantaranya gerakan Positive Points, Hook Ups, dan The Thinking Cap.
Baca Juga: How To Be Auditor Gaet 1000 Peserta, Webinar Mahasiswa Akuntansi Nusa Putra
Sementara itu, mahasiswa Vina mengungkapkan hal yang sangat menyenangkan ketika bisa berinteraksi langsung dengan mereka anak-anak yang luar biasa.
“Banyak sekali pembelajaran yang bisa kita ambil ketika berada di sini. Meski dengan keterbatasan yang mereka miliki, mereka tetap ingin dan terus belajar menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya. Terimakasih juga kepada Bapak dan Ibu guru yang sudah menginspirasi kami khususnya saya disini," Ujar Vina.
Pelaksanaan pada hari terakhir ditutup oleh Kepala Sekolah SLB PGRI Cisaat, Sudinta Gandhi.
“Anak-anak yang ada di sini merupakan anak istimewa yang dititipkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kita hanya diminta untuk merawat dan memberikan sesuatu yang berharga bagi mereka baik seperti bina diri dan pelatihan lainnya. Hal ini supaya mereka dapat hidup mandiri,” ungkap Gandhi.