SUKABUMIUPDATE.com - Ada banyak sekali permainan tradisional (kaulinan barudak lembur) yang biasa dimainkan anak-anak zaman dulu yang sangat menghibur.
Mungkin anak-anak zaman sekarang sudah banyak yang tidak tahu dengan permainan tradisional karena kebanyakan anak sekarang telah sibuk dengan gadget yang menyediakan banyak sekali jenis hiburan seperti permainan (game).
Padahal diera 90-an kaulinan tradisional masih banyak dimainkan olej anak-anak. Mungkin kamu mengalami pas sore-sore kamu silih sampeur (saling jemput) untuk berkumpul dan bermain bersama di halaman-halaman rumah.
Biasanya anak-anak bermain hingga adzan maghrib berkumandang. Namun, hal tersebut sudah jarang ditemui di zaman sekarang.
Kaulinan barudak lembur Sunda baheula selain menjadi hiburan, juga menjadi ajang sosialisasi. Mereka jadi saling mengenal satu sama lain.
Berikut jenis-jenis kaulinan barudak lembur yang harus dilestarikan dikutip dari laman Sundapedia sebuah laman untuk belajar bahasa Sunda.
1. Ngadu langlayangan
Permainan ngadu langlayang ini dilakukan oleh dua kelompok yang menerbangkan layangan kemudian setelah diatas layangan akan diadu hingga salah satu ada yang putus.
2. Ngadu kaleci
Ngadu kaleci atau kelereng merupakan permainan tradisional Sunda yang sangat populer. Permainan ini biasa dilakukan oleh anak laki-laki.
Kelereng disimpan di dalam kalang (lingkaran), dengan jumlah pasangan yang sama. Kemudian mereka bergiliran menembaknya dengan kelereng kojo.
3. Ngadu pentang
Ngadu pentang adalah salah satu kaulinan barudak lembur Sunda baheula. Alat yang digunakan adalah karet gelang. Cara mainnya dipentang bergiliran ke tiang bambu yang dipasang di jarak tertentu.
4. Ngadu gambar
Cara permainan ngadu gambar ini macam-macam. Ada yang diadukan dengan telapak tangan (ngadu jeplak), ada juga yang kojonya diterbangkan; siapa yang gambarnya terbuka dia menang.
5. Gampar
Gampar adalah permainan tradisional yang menggunakan batu bulat seukuran kepalan tangan. Permainannya berkelompok. Cara main gampar adalah batu dipasang di garis kalang dengan jarak tertentu, lalu ditembak dengan batu yang diayun oleh kaki.
6. Sigug
Alat permainan sigug adalah potongan genting. Setiap orang memiliki dua potongan, yang satu dipasang di kalang, satunya lagi dilempar.
Yang dapat giliran pertama harus menembak/ menggeser potongan genting di dalam kalang dengan cara ditembak oleh genting yang dilempar tadi. Menembaknya menggunakan kaki bagian dalam/ samping ibu jari. Yang duluan membawa genting ke garis start dialah pemenangnya.
7. Gatrik
Permainan gatrik menggunakan potongan bambu sekitar 10 x 2 cm dan pemukulnya sekitar 40 x 2 cm. Gatrik dilakukan secara berkelompok. Kelompok yang mendapat giliran pertama, memukul bambu kecil dan harus ditangkap oleh kelompok lainnya.
8. Baren, rerebonan
Baren adalah permainan lari berkelompok, bisa dimainkan gabungan oleh laki-laki dan perempuan. Baren mirip dengan ucing-ucingan, yang meninggalkan lubang harus dikejar namun jika dia balik menginjak lubangnya sendiri tidak bisa dikejar.
Masing-masing kelompok harus menjaga lubang/ tanda di tanah. Jika lubang tadi diinjak oleh kelompok lawan, maka dinyatakan kalah.
9. Ucing-ucingan
Ucing-ucingan adalah permainan kejar-kejaran, dimainkannya perorangan. Sebelum salah satu dinyatakan ucing, biasanya dinyanyikan dulu lagu kacang-kacang panjang, kacang pendek atau cingciripit.
Ucing harus mengejar dan menyentuh peserta lainnya. Yang sudah disentuh ucing ikut jadi ucing, begitu seterusnya sampai semuanya berhasil disentuh ucing.
10. Ucing sumput
Ucing sumput adalah permainan tradisional yang dilakukan ramai-ramai tapi mainnya perorangan. Ucing biasanya menutup mata dan menghitung dari 1 sampai 25, sementara itu yang lain bersembunyi.
Ucing harus menemukan peserta lain, tapi dia juga tidak boleh lengah agar tidak ada peserta yang berhasil masuk ke tempatnya memejamkan mata tadi.
11. Gobag
Permainan gobag adalah berkelompok. Kelompok pertama harus menghalangi kelompok lain agar tidak bisa melewati batas yang dijaga. Dilakukan secara bergiliran.
12. Ucing beling
Ucing beling cara mainnya adalah ucing harus mencari beling atau benda kecil lainnya yang disembunyikan di tanah. Menyembunyikan beling tidak boleh keluar dari batas yang ditentukan.
13. Oray-orayan
Oray-orayan adalah kaulinan barudak lembur yang dimainkan secara berkelompok. Permainan ini menggabungkan tiga unsur seni, yaitu kakawihan, puisi, dan seni peran.
14. Perepet jengkol
Perepet jengkol dilakukan beberapa orang. Cara mainnya yaitu berdiri dengan sebelah kaki, sebelahnya lagi dianyamkan di belakang sambil berputar dan bernyanyi.
15. Simar
Simar biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Alatnya biji sirsak, biji sawo, biji asam, dan karet gelang. Benda-benda tadi harus dimasukkan ke dalam lubang di tanah menggunakan jempol.
16. Anyang-anyangan
Anyang-anyangan adalah kaulinan bermain peran. Ada yang berperan sebagai pedagang, pembeli, dan lain-lain.
17. Jajangkungan, egrang
Jajangkungan dikenal juga dengan nama egrang. Kedua kaki pemain harus naik ke atas titian bambu, kemudian berjalan atau berlari (balap).
18. Boy-boyan
Alat main boy-boyan adalah potongan genting dan bola kecil. Permainan dibagi dua kelompok. Kelompok pertama bagian menyusun genting, kelompok lainnya melempar pemain lain dengan bola.
Jika terkena bola yang menyusun potongan genting tadi berpindah. Siapa yang lebih dulu berhasil menyusun genting merekalah pemenangnya.
19. Sorodot gaplok
Cara bermain sorodot gaplok yaitu para pemain dibagi menjadi dua kelompok dengan teknis bergiliran. Saat satu kelompok bermain, kelompok yang lain harus meletakan batu di garis ketiga dan para pemain giliran pertama berada di garis mulai untuk melemparkan batu menuju sasaran, dimana batu kelompok lawan menjadi sasarannya.
20. Ngadu bandring
Ngadu bandring yaitu adu kuat benang yang ujungnya diberi bandul.
21. Ngadu gesreng
Ngadu gesreng mirip dengan bandring, yaitu adu kuat benang. Benangnya bisa benang kenur atau membuat dari serat pohon pisang (ramat). Cara mainnya kedua ujung benang dipegang kemudian digesek dengan benang lawan sampai putus.
22. Sondah, pecle
Sondah atau pecle merupakan kaulinan barudak lembur yang suka dimainkan anak perempuan. Mainnya berkelompok dengan alat potongan genting.
Ditanah digambar kotak-kotak yang saling terhubung, kemudian potongan genting dilempar dari kotak pertama hingga balik lagi ke kotak pertama. Kotak-kotak tadi halus dilewati dengan loncat-loncat sebelah kaki. Kotak yang ada gentingnya harus dilewat. Jika gagal atau lasut, giliran kelompok lain yang main.
23. Congkak (Congklak)
Congkak adalah permainan tradisional dengan alat kerikil dan lubang-lubang. Lubangnya bisa memakai alat yang sudah jadi dari bahan plastik atau membuat di tanah. Kerikil tadi dipindahkan dari lubang ke lubang sampai kerikil yang diambil habis.
24. Béklen, békles
Kaulinan békles umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Alatnya berupa kewuk (cangkang kerang) dan bola bekles.
25. Békbékan
Permainan békbékan hampir mirip dengan bekles, bedanya békbékan tidak menggunakan bola.
26. Panggal
Panggal atau gasing tradisional cara mainnya panggal dililit tali sampai hampir habis, kemudian panggal tadi dilempar sampai berputar kencang.
27. Halma
Halma yaitu permainan papan yang berasal dari bahasa Yunani (Luncat). Memainkan halma hanya oleh dua orang. Masing-masing memasang 19 widak dengan warna yang sama dengan warna papan halma.
Tugas pemain halma yaitu memindahkan semua widak/anak ke tempat di seberang melewati widak lawan.
28. Eundeuk-eundeukan
Yang biasanya main eundeuk-eundeukan adalah anak-anak yang bisa naik/manjat pohon, seperti pohon jambu. Beberapa anak bernyanyi sambil menggoyang-goyang dahan. Dalam satu pohon itu bisa ada beberapa orang.
29. Damdaman
Permainan damdaman adalah kaulinan yang mirip dengan catur, yaitu saling makan. Kalau ada anak yang bisa dimakan tapi tidak dimakan, maka akan kena dam (denda) diambil tiga anak.
Anak dalam permainan damdaman bisa dari kerikil, gulungan kertas kecil, atau patahan lidi yang berbeda warna (untuk membedakan dengan anak lawan).
Papannya bisa menggunakan kertas yang sudah digambar garis-garis damdaman.
30. Kasti
Kaulinan kasti dimainkan oleh dua kelompok. Ketika kelompok yang satu bertugas memukul bola, kelompok yang lainnya bagian jaga. Yang bagian jaga harus berlari dari tiang ke tiang di lapang jangan sampai kena lempar bola.
31. Endog-endogan
Endog-endogan merupakan permainan yang tidak menggunakan alat. Cara mainnya beberapa orang mengepalkan tangan kemudian disusun ke atas. Setelah itu, semua bernyanyi “endog-endogan peupeus hiji, pre” lalu tangan yang dibawah dibuka dan seterusnya sampai semua tangan terbuka tapi masih tetap ditumpuk.
Terakhir, semua bernyanyi lagi “koleang-koleang mata sapi bolotot” lalu tangan mereka dipakai untuk melototkan matanya masing-masing.
32. aciwit-ciwit lutung
Paciwit-ciwit lutung dimainkan oleh beberapa orang dan tidak menggunakan alat. Cara mainnya saling cubit punggung tangan yang disusun ke atas.
Semua bernyanyi “paciwit-ciwit lutung, si lutung pindah ka luhur”, lalu tangan yang dibawah pindah mencubit tangan paling atas.
33. Loncat tinggi
Loncat tinggi dimainkan secara berkelompok. Alatnya karet gelang yang sudah diuntun. Kelompok pertama memegang ujung-ujung tali karet, kelompok yang lain melompatinya. Ketinggian tali bertahap dari lutut sampai tangan diangkat lurus ke atas.
34. Ucing baledog
Ucing baledog dimainkan secara berkelompok. Alatnya bola kasti atau bikin dari gulungan kertas yang diikat karet. Cara mainnya; kelompok ucing harus melempar anggota kelompok lain sampai kena.
35. Sosorodotan
Sosorodotan atau perosotan biasanya dilakukan di gawir (tebing) yang licin. Bisa tanpa alat (langsung ke tanah), atau menggunakan upih jambe.
36. Peperangan
Peperangan biasanya dimainkan oleh dua kelompok anak laki-laki. Senapannya macam-macam, ada yang dibuat dari pelepah daun pisang, membuat dari kayu, atau dari bambu kecil (tamiang).
37. Kokoleceran
Main kokoleceran yaitu main baling-baling. Bahan kolecer biasanya dari bungkus bambu yang sudah kering, solobongnya (lubang baling-baling) dari sarengseng (ranting bambu). Kolecer tadi kemudian dibawa berlari-lari supaya berputar.