SUKABUMIUPDATE.com - Di dunia relawan Indonesia, nama Khatulistiwa mungkin belum sebesar organisasi kemanusiaan lainnya. Dari Sukabumi, Relawan Khatulistiwa terus ambil bagian dalam setiap kegiatan konservasi, sosial, serta kemanusiaan seperti operasi SAR (search and rescue).
Relawan Tim SAR Khatulistiwa Indonesia berdiri sejak 27 Desember 1994. Pada tahun 2001 mendirikan yayasan Khatulistiwa untuk memperluas ruang pengabdian, tak hanya SAR, tapi juga masalah sosial, konservasi dan lainnya.
"Memang kami lebih dikenal sebagai relawan tim sar," jelas Ketua sekaligus pendiri Relawan Khatulistiwa, Jajang Yusuf (49 tahun) saat ditemui sukabumiupdate.com, di sekretariat yang berada di Kawasan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Kamis (27/10/2022).
Dengan spesialisasi SAR, tak heran banyak relawan Khatulistiwa yang saat ini direkrut BASARNAS. "Personil Tim SAR Khatulistiwa didominasi oleh anak muda, awalnya kita identik dengan naik gunung," lanjut Jajang.
"Untuk relawan yang khusus ke pencarian dan pertolongan, kita dibawah naungan Kantor SAR Jakarta, bergabung dalam Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Sukabumi, lembaga yang diakui dan dilindungi oleh BASARNAS," sambung Jajang.
SAR Khatulistiwa memang termasuk salah satu yang cukup responsif. Banyak aksi kemanusiaan yang mereka ikuti.
Salah satunya, bergabung dalam operasi SAR musibah Lion Air, Sriwijaya Air, erupsi gunung semerudi Lumajang dan lainnya. "Kita mendapatkan sertifikat langsung dari Kepala BASARNAS pada waktu itu. Juga satu satunya yang mendapat penghargaan dari Dirjen Kehutan," beber Jajang.
Menurut Jajang, pembekalan teknik operasi SAR, seperti jungle, vertikal dan water untuk semua relawannya sudah dijalankan organisasi ini sejak 2016, dengan bimbingan langsung dari BASARNAS.
Relawan Khatulistiwa juga melengkapi diri dengan berbagai peralatan rescue yang dibeli dari uang kas organisasi, seperti perahu karet, peralatan vertical rescue dan lainnya.
Salah satu aksi kemanusiaan relawan Khatulistiwa Sukabumi pada musibah bencana alam
Saat ini, Relawan Khatulistiwa tengah memanggil putra-putri Sukabumi untuk bergabung. Setiap tahun tim SAR Khatulistiwa selalu open recruitment, untuk mencari relawan baru.
"Kita seleksi ketat. Biasanya yang lulus hanya 2 atau 3 orang setiap tahunnya. Pendaftaran masih berlangsung hingga Senin 31 Oktober 2022," ucap Jajang.
Dalam proses seleksi, Relawan Khatulistiwa akan mengadakan pelatihan lapangan. Biasanya dua bulan, "Materi dulu satu bulan, soal water, vertikal dan jungle, kemudian awal Desember 2022 baru kita pelatihan seleksi alam di lapangan," tegasnya.
Pelatihan SAR water rencananya akan dilangsungkan di Situ Sukarame Parakansalak, Vertikal resque di Jembatan Rel Cicewol, sedangkan Jungle rescue di Gunung Salak.
"Sekaligus penentuan kelulusan selama 3 hari di Gunung Salak. Setelah lulus jadi anggota muda. Mereka akan dilatih dan diuji oleh senior SAR Khatulistiwa, BASARNAS dan tamu lainnya yang kita undang," ungkap Jajang.
Saat ini SAR Khatulistiwa memiliki 62 orang anggota. SAR Khatulistiwa menetapkan syarat khusus untuk calon anggota, harus bisa renang, tidak phobia ketinggian, tidak phobia darah dan serta jasmani. Juga ada batasan usia, yaitu 17 hingga 25 tahun.
"Menjadi relawan adalah kebahagiaan tersendiri karena bisa menolong dengan aksi kemanusian. Ibaratkan naik gunung, lelah dan mengeluarkan biaya namun ada kepuasan tersendiri. Bisa keliling berbagai daerah, bertemu banyak orang, dan selalu ada kebaikan untuk aksi kemanusiaan yang dilatari keikhlasan menolong sesama," pungkas Jajang.
Bagi yang mau bergabung silahkan datang dan mendaftar ke sekretariat Tim SAR Khatulistiwa yang berada di Perumahan Bukit Citra Asri blok A XV A no 7 Mekarsari, Cicurug Kabupaten Sukabumi.
#SHOWRELATEBERITA
Reporter: Ibnu/Magang