SUKABUMIUPDATE.com – Warga kampung Cikadu, RT 01/02, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi hari ini bergotong royong. Memperbaiki rumah tetangganya yang hancur ditimpa pohon aren saat bencana badai angin menyapu kawasan tersebut pada Selasa, 8 Desember 2020 lalu.
Bencana itu masih terngiang-ngiang dibenak Nia (30 tahun) pemilik rumah yang hancur tertimpa pohon aren setinggi 12 meter yang tumbang diterjang badai. Nia dan anaknya sempat terjebak didalam rumah saat bencana terjadi, dan baru bisa dievakuasi setelah warga mendobrak paksa pintu yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
BACA JUGA: Pohon Sawo Ini Melintir dan Tumbang, Dasyatnya Angin Kencang di Cisolok Sukabumi
"Kejadiannya pas angin besar itu, sekitar pukul 17.30 wib, saya sedang didalam rumah karena saya punya anak kecil takut angin, tetangga rame pada di luar pas angin kencang itu," ujarnya.
Dijelaskan Nia, sebelum kejadian pohon aren tumbang ia sempat mendengar suara retakan seperti pohon patah di samping rumahny. Belum sempat memeriksa tiba tiba terdengar suara gemuruh di atas rumahnya.
Rumah Nia (30 tahun) warga kampung Cikadu, RT 01/02, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang rusak tertimpa pohon aren
"Saya kaget tiba tiba serpihan atap rumah dari GRC menimpa kepala saya, langsung jongkok melindungi anak saya yang bayi usia 3 bulan," jelasnya.
Masih kata Nia, sesaat setelah itu bersama kedua anaknya berusaha keluar rumah dengan melewati pintu belakang yang menyambung dengan rumah orang tuanya. "Pintu kan terhalang batang pohon, dipaksa warga di tendang tendang pintunya di dobrak, Alhamdulillah saya bersama kedua anak selamat, kalau suami sedang bekerja di luar kota," terangnya.
BACA JUGA: Paniknya Warga Pasar Palabuhanratu Sukabumi Diterjang Angin Kencang
Akibat bencana ini, rumah Nia rusak berat dan harus dibangun ulang. "Rumah ini baru di renovasi hanya bagian dapur belum, semua rusak sekarang kondisinya hancur, jadi harus di bangun ulang, hari ini warga sekitar gotong royong membantu membersihkan matrial, rencananya mau di bangun semi permanen karena gak ada biaya, dulu kan permanen bangunannya," jelas Dama (60 tahun) warga yang ikut dalam gotong royong tersebut.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.