SUKABUMIUPDATE.com - Banjir bandang yang melanda Sukabumi tak hanya merusak bangunan serta fasilitas umum saja. Situs Batu Kujang yang berada di lereng Gunung Salak tepatnya di Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi juga kena dampaknya.
Komunitas Rorowes pun turun membersihkan area situs itu. Ginza Madriana Suganda, Ketua Rorowes mengatakan, banjir bandang yang terjadi pada Senin (21/9/2020) membawa dampak yang sangat besar.
BACA JUGA: Update Banjir Bandang Sukabumi, Wilayah Terdampak Meluas di 13 Desa
Menurut Ginza, hal itu terlihat dari berserakannya bebatuan besar di aliran sungai yang berada tak jauh dari Situs Batu Kujang. "Batu-batu sampai ke bawah, artinya apa, kita bisa lihat dahsyat sekali kondisi air dari atas," katanya.
Sementara itu, Humas Rorowes Bungsu Tunggal mengatakan, komunitas ini turun ke Situs Batu Kujang setelah empat hari dari bencana itu terjadi. Di tempat itu, Rorowes membersihkan material yang terbawa banjir bandang. "Material yang terbawa banjir bandang itu dari mulai batu, batang pohon dan sebagainya," jelasnya.
Menurut mereka situs tersebut harus dijaga karena peninggalan sejarah. Komunitas yang memiliki sekretariat di Pondok Cidahu Permai RW 05, Desa babakanjaya, Kecamatan Parungkuda ini menyebar ke berbagai daerah mendedikasikan diri untuk memberikan perhatian pada lingkungan dan situs.
BACA JUGA: Siapa dan Tugas Panitia Lokal? Setelah Tanggap Darurat Banjir Bandang Sukabumi Berakhir
Sementara itu, Juru Pelihara (Jupel) Situs Batu Kujang mengatakan, yang terkena dampak banjir bandang yaitu gapura masuk kemudian MCK dan area situs. Banjir bandang dari hulu sungai di Gunung Salak itu juga merusak tanaman serta pepohonan di sekitar area Situs Batu Kujang.
"Terima kasih atas bantuan bersih-bersih di area Batu Kujang ini yang terkena dampak banjir bandang. Alhamdulillah, terima kasih kepada tim Rorowes," jelasnya.