SUKABUMIUPDATE.com - Bagi anda yang melewati jalan Pangsor lio, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pasti dimanjakan dengan lukisan atau mural beraneka warna yang sedap dipandang.
Di dinding pagar belakang kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi, itu ada berbagai karakter mulai dari Doraemon, Spongebob, Marsha, Tom And Jerry. Selain itu ada juga gambar Soekarno.
Gambar-gambar tersebut merupakan hasil karya pemuda warga kampung Cempaka Putih, Kelurahan Palabuhanratu. Para pemuda ini tak betah melihat dinding belakang kantor Setda berlumut ditambah banyak coretan-coretan tidak jelas ulah tangan jahil atau vandalisme. Melihat kondisi tersebut, warga yang memiliki keahlian menggambar mural berinistiatif membuat tembok lebih indah dipandang.
BACA JUGA: Ini Sosok Pria Dibalik Mural Pop Art di Pujasera Cibadak
Adalah Hari (40 tahun) yang akrab disapa Otoy yang pertama menggagas membuat gambar mural di tembok tersebut. Dia dibantu rekan-rekannya yang juga memiliki keahlian menggambar. Sehingga dalam waktu singkat dinding yang awalnya lusuh, berubah jadi lebih indah.
"Inisiatif sendiri, karena saya melihat tembok sudah lama dibiarkan sampai berlumut, kebetulan ada temen yang mempunyai keahlian bikin gambar mural maka terciptanya gambar gambar ini," ungkap Hari.
BACA JUGA: Komunitas Seni Rupa 186 Sukabumi Beri Semangat Bangkit untuk Palu Lewat Mural
Pembuatan berbagai gambar itu bertujuan agar terlihat lebih indah dan bersih sehingga warga pejalan kaki yang melintas di jalan tersebut merasa nyaman. Mengingat dinding tersebut bagian dari bangunan milik pemerintah.
"Alhamdulillah ini dari biaya sendiri, mulai membeli cat dan peralatan lainya tanpa meminta ke warga setempat atau pengguna jalan yang melintas. Dan selama membuat gambar juga tidak ada yang menegur apalagi sampai melarang," terangnya.
Menurut Hari, dari proses mulai membuat gambar hingga selesai banyak warga yang mendukung dan mengapreasiasi hasil karyanya bersama rekan-rekannya ini. bahkan setelah itu beberapa orang dari pemerintahan meminta Hari dan rekan-rekannya untuk untuk menggambar di rumahnya.