SUKABUMIUPDATE.com - Kasus kekerasan terhadap jurnalis saat melaksanakan tugas liputan dan kesejahteraan menjadi menjadi persoalan yang masih dihadapi para insan pers. Belum lagi di era derasnya kemajuan teknologi informasi ini, Jurnalis dituntut menyajikan informasi berkualitas dan mampu menangkal hoaks.
Para jurnalis di Sukabumi berharap peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-74 tahun 2020 bisa menjawab persoalan tersebut.
BACA JUGA: AJI Paparkan Kaleidoskop Kekerasan Terhadap Jurnalis Sepanjang 2019
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Sukabumi Raya Apit Haeruman mengatakan, HPN telah ditetapkan sebagai momen perjuangan kebebasan pers dan kebebasan ekspresi menuju pemerintahan yang demokratis.
"Kita berharap, di HPN ini juga tidak ada lagi bentuk kekerasan kepada para jurnalis di lapangan saat melakukan peliputan sesuai dengan kode etik jurnalistik. HPN juga harus menjadi bentuk koreksi dan evaluasi, baik untuk jurnalis itu sendiri maupun perusahaan media," ucap Apit kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/2/2020).
BACA JUGA: Jurnalis Metro TV Apit Haeruman jadi Ketua IJTI Korda Sukabumi Raya
Apit yang juga merupakan jurnalis Metro TV tersebut menuturkan, seorang jurnalis harus mampu menyampaikan informasi sesuai fakta di lapangan, tanpa membuat sebuah opini yang bisa memperkeruh suasana. Selain itu, jurnalis pun harus bisa menciptakan sebuah karya jurnalistik yang membangun dan menangkal hoaks, karena di era digital ini informasi sangat cepat tersebar dan mudah berkembang.
"Sedangkan untuk perusahaan media, harus bisa memberikan kesejahteraan bagi wartawannya, karena sebagai ujung tombak pemberi informasi untuk masyarakat memiliki tingkat resiko cukup tinggi ketika menjalankan tugas peliputan di lapangan. Semoga di HPN ini keterbukaan informasi serta kebebasan berekspresi mampu dan ikut serta membangun bangsa indonesia," jelas Apit.
BACA JUGA: Kumpulkan Jurnalis, Fahmi Minta SKPD di Kota Sukabumi Tak Alergi Media
Dihubungi terpisah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sukabumi Abu Hanifah Nasution mengharapkan HPN 2020 ini, media massa dan wartawan di Kota Sukabumi harus lebih baik. Dalam arti baik, dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan perannya dalam menyampaikan informasi, baik dari masyarakat maupun dari pemerintah. Media harus berperan lebih besar dalam pembangunan sesuai bidangnya.
"Media terdepan dalam menangkal hoaks. Sebab, hoaks bisa berdampak luas dan bisa memecah-belah masyarakat dan mengganggu kamtibmas," tegas Hanif.
BACA JUGA: Jurnalis Asing Mongabay Ditangkap dan Ditahan di Penjara Palangkaraya
Hanif mengungkapkan, wartawan harus meningkatkan kualitas diri dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Undang-Undang Pokok pers dan kode etik. Menyampaikan informasi sesuai fakta. Wartawan, sambung Hanif, "haram" memberitakan hoaks. Wartawan harus menjadi pahlawan informasi dan ikut menecegah hoaks.
"Prestasi dan loyalitas wartawan terhadap profesi yang selama ini sudah baik, semoga lebih baik," tandas Hanif.