SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan tumpahan batubara yang berserakan di pesisir Pantai Cipatuguran, Kelurahan, Kecamatan Plabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, hingga kini masih menjadi perhatian dari kalangan aktivis lingkungan.
BACA JUGA: Batubara Kotori Pantai, PLTU Palabuhanratu Diminta Pasang Mooring Buoy
Kali ini para aktivis dari berbagai elemen mahasiswa dan lingkar hijau, masyarakat, hingga siswa siswi melakukan diskusi tentang pencemaran lingkungan, di Alun alun Masjid Agung Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
”Ini sekalian ngabuburit. Diskusi yang pembahasannya persoalan pencemaran lingkungan, bagaimana menjaga lingkungan teluk Palabuhanratu, setelah kemarin ada kejadian tumpahnya batubara dan mengajak masyarakat pentingnya menjaga kebersihan,” ujar ketua MPI KNPI, Perli Rijal usai diskusi, Minggu (12/5/2019).
Menurutnya, selain diskusi yang melibatkan para komunitas pencinta lingkungan baik dari masyarakat, mahasiswa hingga anak-anak sekolah yang selalu aktif melakukan kegiatan pungut sampah pantai ini, juga membuat petisi dengan membubuhkan tanda tangan di selembar kain putih sepanjang 2x4 meter. Hal itu sebagai bentuk penolakan terhadap pencemaran lingkungan.
”Ini nantinya juga akan dipersembahkan kepemerintah daerah sebagai kado. Ini sebagai bentuk protes kita dengan pesan moral kritik edukatif,” pungkasnya.
BACA JUGA: Batubara Pantai Cipatuguran Palabuhanratu Dibersihkan, Terkumpul 25 Karung
Sementara itu, aktivis Lingkar Hijau, Asep Yadi (43 tahun) mengungkapkan sangat mengapresiasi kegiatan diskusi tersebut, karena maksud dan tujuan dari kegiatannya sangat bagus, yakni memberikan wawasan dan pemahaman terkait isu lingkungan kepada masyarakat, dengan tema yang sedang hangat yakni tumpahan batubara yang terjadi beberapa waktu lalu.
”Ini sangat bagus, warga memang sedianya harus mendapat pendidikan dan informasi tentang lingkungan terutama isu yang strategis ini,” ungkapnya.
Tapi menurutnya alangkah lebih bagus jika yang menyelenggarakan ini instasi atau dinas terkait dengan konsep talkshow atau agenda rutinan.
"Bukan karena hanya ada isu tongkang seperti sekarang, karena faktanya masih banyak isu lingkungan yang lebih strategis yang belum terkelola dengan baik, ya contohnya masalah sampah plastik,” tukasnya.