SUKABUMIUPDATE.com - Perayaan Cap Go Meh di Kota Sukabumi berlangsung meriah meskipun digelar di tengah guyuran hujan, Senin (25/2/2019) malam. Puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2570 ini dipusatkan di Vihara Widhi Sakti Sukabumi. Ribuan warga Kota Sukabumi begitu antusias menyaksikan penampilan Barongsai Gie Say.
Pengurus yayasan Vihara Widhi Sakti Sukabumi, Arieffin, menuturkan, perayaan Cap Go Meh tahun ini berlangsung meriah meskipun acaranya baru dimulai pada pukul 20.00 WIB. Menurut dia, warga Kota Sukabumi sudah memadati sekitaran Vihara Widhi Sakti sejak sore hari.
Arieffin menjelaskan perayaan Cap Go Meh merupakan penutup dari rentetan perayaan Tahu Baru Imlek yang jatuh pada tanggal 5 Februari 2019 lalu. Selain itu, Cap Go Meh Sukabumi, kata Arieffin, menjadi acara penutup dari keresidenen Bogor.
BACA JUGA: Semarak Perayaan Cap Go Meh di Kota Sukabumi
"Jadi perayaan Imlek itu berlangsung selama 15 hari. Hari ini adalah penutup dari rangkaian tersebut, juga karena acara Cap Go Meh di Sukabumi itu kan masuk dalam keresidenan Bogor, jadi awalnya di Bogor dulu, terus Cianjur dan penutupnya di Sukabumi," paparnya.
Untuk Cap Go Meh kali ini, pihak Vihara Widhi Sakti menurunkan dua Barongsai Gie Say, alat musik tambur, dua gembreng dan satu kentongan. Dikarenakan acara kali ini merupakan acara internal, maka Vihara Widhi Sakti tidak mengundang grup barongsai dari luar Sukabumi.
"Jumlah orang yang terlibat dari kita ada sekira 100 orang. Grup barongsai kita itu namanya persaudaraan Gie Say. Itu gantian dan bagi-bagi tugas juga," terangnya.
Untuk acara tahun ini, Vihara Widhi Sakti tidak menampilkan barongsai jenis lainnya seperti Samsi (barongsai untuk lomba) dan juga barongsai liong (barongsai naga). Alasannya, untuk jenis barongsai liong bahannya terbuat dari bambu jadi sangat rentan rusak jika terkena air apalagi hujan.
"Jadi untuk kali ini, kita turunkan dua barongsai jenis Gie Say saja. Rangkanya terbuat dari kawat juga memang dikhususkan untuk kondisi hujan karena lebih kuat dan berani tampil saat hujan turun," ujarnya.
Selain itu, tahun ini Vihara Widhi Sakti tidak melakukan arak-arakan tapekong yang biasanya menjadi ciri khas dari gelaran Cap Go Meh ini. Hal itu merupakan hasil ritual dan diskusi dengan sang tuan rumah Vihara Widhi Sakti yakni Kongco Han Tan Kong.
BACA JUGA: Atraksi Kung Fu Meriahkan Cap Go Meh di Kota Sukabumi
"Setelah kita tanya, tuan rumah kita tidak ingin digotong atau dijoli istilah kitanya keliling Kota Sukabumi seperti biasanya. Karena perayaan Cap Go Meh tidak selalu harus tapekong nya dibawa keliling atau diarak seperti itu. Atau bahkan tidak selalu perayaan Cap Go Meh itu siang hari atau malam hari, kita menyesuaikan dan fleksibel sih," ucapnya.
Adapun kegiatan Cap Go Meh kali ini hanya berlangsung sekira dua jam saja. Dimulai pada pukul 19.00 WIB, barongsai mulai ke luar dari Vihara Widhi Sakti sebentar lalu memasuki altar Kongco Han Tan Kong untuk memberikan penghormatan kepada tuan rumah dan kegiatan ramah tamah selama kurang lebih satu jam. Setelah itu, barongsai kembali ke luar dan melakukan atraksinya dihadapan masyarakat Sukabumi.
"Saya liHat responnya sangat bagus ya, area sekitaran Vihara sangat penuh, meskipun hujan masyarakat terlihat sangat antusias. Karena masyarakat Kota Sukabumi mungkin sudah menyadari bahwa gelaran Cap Go Meh ini bukan hanya milik etnis Tionghoa saja, melainkan sudah menjadi bagian budaya yang ada di Sukabumi," pungkasnya.