SUKABUMIUPDATE.com - Gelaran Gunung Sunda Festival dibuka dengan pameran seni rupa yang diselenggarakan di Rumah Mesra, Jalan Surya Kencana Nomor 21, Kota Sukabumi, Sabtu (22/12/18) malam. Dengan mengusung tema “Imajimati”, pameran ini menampilkan berbagai karya seniman dalam negeri dan Internasional.
Den Aslam, seorang seniman asal Sukabumi yang menjadi kurator Gunung Sunda Festival 2018 menjelaskan, sebanyak 12 seniman Indonesia dan 27 seniman internasional meramaikan pameran seni tersebut.
“Untuk dari Sukabumi sendiri ada enam seniman yang terlibat dalam pameran ini,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (22/12/18) malam.
Adapun misi yang dibawa dalam pameran seni rupa tersebut adalah, ingin membawa sebuah pesan bahwa kegiatan berkesenian itu tidak hanya berbicara karya dan senimannya saja. Namun masyarakat dan alam juga ikut terlibat.
“Tema Imajimati dalam karya-karya seni rupa di sini adalah sebagai representasi dari gambaran antara kondisi alam di Gunung Sunda beserta kehidupan masyarakatnya. Lalu dituangkan dalam bentuk karya seni rupa,” jelasnya.
Ketika berbicara tentang seni, pada akhirnya Ia sadar bahwa ada sebuah hubungan yang kuat antara alam dan masyarakat. Melalui karya seni ini akan menjadi sebuah manfaat dan dampak yang nyata terhadap alam dan masyarakatnya.
“Gunung Sunda itu kan sudah menjadi salah satu tempat wisata, ada masyarakat di sana yang harusnya mendapatkan manfaat daripada keberadaan Gunung Sunda tersebut. Misal yang awalnya ada yang bukan tukang baso, sekarang jadi tukang baso, pendapatan untuk masyarakat pun bertambah, itu kita gambarkan melalui karya seni ini,” paparnya.
Ia berharap, meskipun hajatan Gunung Sunda Festival ini digelar tanpa adanya bantuan dari pemerintah daerah dan swasta, pihaknya berharap agar kedepannya ada dukungan. Yakni terkait apa yang dilakukan para seniman tanpa adanya intervensi yang menggangu ekosistem keberlangsungan tempat wisata Gunung Sunda, masyarakatnya dan juga para senimannya.
“Maka dari itu, kita memilih untuk kerja sama dengan Mesin Suara dan Rumah Mesra. Karena mereka lah kawan kita yang masih satu visi dan misi atas apa yang kami perjuangkan selama ini,” terangnya.
Di samping itu, Nasrullah Abdul Malik, Program Director Mesin Suara dan Juga Pemilik dari Rumah Mesra mengatakan, Festival Gunung Sunda adalah sesuatu yang hebat dan patut dibanggakan karena berbicara tentang Sukabumi dan alamnya.
BACA JUGA: Pecinta Motor Tua dan Custom se Jabar Nyantai di Pantai Minajaya Sukabumi
“Orang seperti saya ini harusnya merasa iri dengan adanya gelaran festival keren seperti ini. Karena ini levelnya tidak hanya berbicara seniman dalam negeri saja, namun internasional pun ikut dilibatkan, dan ini pertama di Sukabumi,” terangnya.
Lanjutnya, hal seperti ini mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kota-kota lainnya di Indonesia. Menurutnya, begitu hebatnya ketika para seniman mencoba membuat sebuah karya lalu membawa pesan tentang apa yang terjadi di masyarakat dan alamnya.
“Saya harap kota lain bisa mencontoh hal seperti ini, mengusung konsep ketika alam bersatu dengan kesenian,” ucapnya.
Ia menambahkan, adapun keterlibatan Rumah Mesra dan Mesin Suara dengan Gunung Sunda Featival ini adalah akan menyediakan tempat untuk pameran seni rupa dari karya-karya para seniman yang mengikuti Gunung Sunda Festival 2018 dan juga beberapa kegiatan lainnya.
“Selain ada pameran seni rupa, kita di sini nanti akan menggelar talk dan workshop juga,” pungkasnya.